•Sakit•

11 2 0
                                        

Sontak saja, membuat semua siswa-siswi yang berada di bangku penonton melihat kearah nya.Melihat hal itu mereka langsung berkumpul mengililingi Nana yang sudah tak sadarkan diri dengan cairan kental berwarna merah pekat yang mengalir dari hidung nya.

"Heii cepat bantu aku mengangkat nya dan bawa dia ke ruang kesehatan!" Teriak siswi itu.

Tapi apa yang sisiwi itu katakan hanya di anggap angin lalu oleh mereka semua,karna kebencian mereka terhadap Nana lah yang membuat mereka seperti itu.Bukan nya membantu mereka malah mengumpati dirinya.

"Biarkan saja dia,jalang ini tidak perlu bantuan dia hanya akting agar mendapat perhatian dari Adit."  Imbuh salah satu siswi

"Benar lihat saja sebentar lagi pasti akan ada keributan yang di sebabkan oleh nya!" disusul perkataan pedas dari siswi lain nya.

"Kalian benar-benar!,apa salah nya jika aku menolong nya hah?!,dia butuh pertolongan sekarang jugaaa!!!"

Teriakan siswi itu semakin keras membuat yang berada di lapangan pun memberhentikan aktivitas mereka dan melihat ke arah bangku penonton.
Tentu saja mereka bingung ada apa disana dan kenapa semua nya berkumpul di satu tempat seperti itu.

Merasa benar-benar di abaikan siswi itu berdiri dan berteriak memanggil nama Adit dari sana.Karna tidak ada orang lain yang mau menolong nya selain Adit jika bersangkutan dengan Nana.

"Aditt!!!!..Tolongg Dit,Tolonggg Nana pingsann!!!"

Adit yang mendengar nama Nana di sebut langsung berlari naik keatas ketempat bangku penonton.

"Minggir sialann!,aku tidak bisa lewat!!" Umpat Adit

Seakan perintah,mereka semua mulai berjalan menjauh dari sana,terlalu malas melihat pasangan itu.

Saat sudah berhasil lewat dia di kejutkan dengan Nana yang sudah tak sadarkan diri di pangkuan salah satu siswi.

"Ya tuhan Nana!!!" Adit khawatir sungguhh.

"Kenapa bisa seperti ini hah?" Tanya nya

"Aku tidak tau kak,saat aku ingin duduk di samping nya aku melihat nya ambruk begitu saja,aku sudah meminta tolong kepada yang lain tapi mereka tidak ada yang perduli." Jelas siswi itu.

Mendengar penjelasan itu Adit langsung menggendong Nana,berlari cepat menuju parkiran setelah sampai dia langsung memposisikan Nana di bangku penumpang agar tidak jatuh dan langsung membawa nya pulang,dia benar-benar khawatir.Darah yang menetes di kaos putih nya membuat dia semakin khawatir dengan keadaan kekasih nya.Sungguh Nana tidak pernah seperti ini sebelum nya bahkan dia juga tau hari ini kekasih nya itu tidak melakukan hal-hal yang berat.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit akhirnya dia sampai di rumah kekasih nya.

"Ayah,Bunda!!!" panggil Adit

"Ayahhh!!!!! Bundaaa!!!" panggil Adit lagi

Merasa tidak ada yang merespon Adit langsung membawa Nana ke kamar nya yang ada di lantai dua,setelah sampai dia langsung membaringkan Nana perlahan.
Setelah itu dia juga menelfon kakak nya yang bekerja sebagai dokter yang menangani Nana setiap penyakit nya kambuh atau hanya sekedar chek up.

ttuttt...ttuttt...ttuutttt bunyi sambungan telfon:v

"Hallo bang." Nada nya terdengar sangat cemas.

"Hallo Dit,ada apa?" Tanya sang kakak

"Bang kerumah Nana sekarang juga!"

"Ada apa dit,bicara yang jelass!"

"Astaga bang,Nana pingsan dan juga mimisan,aku ga tau kenapa bang."

"Astaga.Abang kesana,tolong kamu suruh bunda buat urus Nana dulu."

ImperfectWhere stories live. Discover now