8 tahun lalu.
Seorang pemuda yang tidak lain adalah Kang Hyewon sedang menunggu gadis idamannya yang tak lain adalah Kwon Eunbi di depan kampus. Saat itu Hyewon masih duduk di bangku SMA. Eunbi lebih tua 4 tahun dari Hyewon, mereka bersahabat semenjak Hyewon SMP.
"Loh kok udah di sini aja. Bolos ya?" Tanya Eunbi yang kini sudah berada di sebelah Hyewon.
"Ngga dong. Mana mungkin aku bolos, sengaja nih buru-buru ke sini buat jemput nuna." Jelas Hyewon sambil menampakkan deretan giginya.
"Anak siapa sih ini imut bgt." Eunbi mencubit pipi Hyewon.
"Ini juga anak siapa sih pulang kuliah masih cantik aja kya baru mau berangkat."
Mereka bercanda sepanjang jalan pulang. Sudah kebiasaan mereka berangkat dan pulang bersama. Meski kadang jadwal pulang mereka berbeda namun Hyewon selalu menunggu Eunbi pulang, terkadang dia bahkan rela menunggu berjam-jam agar bisa pulang bersama.
Saat itu Eunbi mahasiswi semester awal, dan dia masih sangat dekat dengan Hyewon. Bahkan banyak yang mengira mereka pacaran karena saking dekatnya.
"Ini makanan dari siapa? Ada cewek naksir kamu lagi?" Tanya Eunbi yang kini bersender di bahu Hyewon, sambil melihat bungkusan yang Hyewon bawa. Mereka duduk di taman dekat rumah Eunbi.
"Ngga tau." Hyewon sibuk dengan game di ponselnya
"Masa ngga tau kan kamu yang bawa."
"Dih ya emang ngga tau dari siapa, adek kelas pokoknya mah."
"Oh dari dedek dedek.. Eh tapi dipikir enak ya jadi kamu udah pinter, ganteng, banyak yang suka. Tinggal milih mau yang mana"
"Ngga usah milih, sebelah aku aja ada. Mau?" Hyewon menatap Eunbi
"Hahaha maksudnya aku? Heh anak kecil bisa-bisanya godain aku." Eunbi menjewer telinga Hyewon.
"Ah-Aduh ampun ampun.. " Berontak Hyewon.
"Makannya yang bener kalo ngomong tuh."
"Udah bener, nuna aja yang nganggep becanda."
Eunbi akan bercerita apapun pada Hyewon. Misalnya jika ada seseorang yang mendekatinya, atau seseorang yang dia sukai. Dan Hyewon? Dia hanya akan pura-pura meledek meski hatinya berat.
"Hyewon-aah hiks.. Hiks.. Kamu dimana?" Eunbi menelpon sambil menangis
"Nuna kenapa? Udah ya aku ke sana sekarang. Nuna jangan kemana-mana."
Hyewon yang panik langsung pergi menemui Eunbi. Saat itu hujan deras, Hyewon bahkan tidak perduli kondisinya. Dia berlari mencari Eunbi, setelah bertemu Hyewon tampak lega. namun, melihat Eunbi menangis terduduk di depan cafe membuatnya marah.
"Sstt.. " Hyewon memeluk Eunbi .. " Udah ya, Hyewon di sini ayok pulang."
"Huaaa.. Hee... " Tangis Eunbi makin menjadi.
"Lah kok malah makin kenceng, ayok kamu pengin apa?"
"Ngga mau apa-apa. Aku lagi sedih, ini malah kamu bau matahari ih. Peluk-peluk lagi, awas."
"Lah aku panik makannya ngga sempet ganti baju, abis main bola hehe." Hyewon menyeka air mata Eunbi. "Udah ya nangisnya. Senyum dong." sambung Hyewon.
Banyak hal mulai dari Eunbi meminta bantuan PDKT , Eunbi mencarikan hadiah untuk kekasihnya, saat sakit hati, saat bahagia, Hyewon selalu menjadi penghibur setianya. Di mata Hyewon Eunbi adalah sosok sempurna, dia baik hati, tidak pernah berprasangka buruk, pintar, perhatian pokoknya semua yang baik-baik lah.
YOU ARE READING
Can't Go (END)
FanfictionPertemuan antara hati yang sama-sama patah. "Pembohong. Kamu sama jahatnya sama laki-laki di luar sana. Ah ngga, kamu lebih jahat dari mereka. Pura-pura perduli dan perhatian. Kamu kasih aku tempat tinggal, makanan, semuanya itu buat melindungi ora...
