Pancake Kubis

2.7K 315 146
                                    

"..suke..Sasuke.....kau bisa mendengarku? Sasuke?"

Buram

Bayangan seseorang terpantul di matanya tampak buram, suara yang cemas mengalir di gendang telinganya. Sasuke menatap bayangan itu dan samar-samar mengingat sesuatu.. ah ya dia Itachi.. pria itu kakaknya, tetapi sebelum dia benar-benar mengerti lebih dalam mengenai apa yang terjadi saat ini, kepalanya tiba-tiba terasa seolah telah meledak. Persendiannya seperti ada banyak tali yang mengikat aliran darahnya dan memerasnya erat. Dia mengerang dalam.

"Panggil dokter! Panggil dokter!" Itachi berteriak lebih keras.

Kemudian segerombol orang dengan baju putih mengelilinginya, Sasuke memandang mereka ingin memberontak namun tidak berdaya dan hanya diam, dia melirik Itachi dari balik bulu matanya, emosi tercampur dalam wajah pria itu.

Usai semua sakit yang tiba-tiba menyerangnya reda, Itachi tersenyum sedikit dan berkata "Tidak apa-apa, ada kakak disini, istirahatlah."

Lalu seolah ada sebuah sistem yang mengendalikan Sasuke, dia patuh dan tertidur.

Dia melepaskan tangannya dari tangan Sasuke, jari demi jari. Menghela nafas berat seolah dia baru saja tercekik, Itachi diam-diam mencatat dalam otaknya sambil memandang ngeri pada Sasuke yang tertidur seolah dia telah mati.

26 February 2019, percobaan bunuh diri ke 17: Mengunci diri di apartemen dengan memanggang batu bara..

.

.

5 bulan kemudian

"Dasar tiran!" kutuk seorang gadis di samping tempat duduknya, dia mengacak-ngacak rambutnya dan mendengus tajam. Tak lama kemudian dia menoleh ke arah samping dan menyentak "Apa kau lihat-lihat?!Enyahlah!"

Pemuda itu tersentak, tampak kaku sejenak karena kalimat itu tajam.

"Abaikan dia, dia hanya kesal karena permohonan cutinya di tolak dan sekarang dia harus lembur selama seminggu berturut-turut." Ujar pria lain di sampingnya, berdiri dan bersandar pada batas meja mereka. "Anak magang..eh siapa? Naruto ya. Bisa kau belikan kami kopi? Kupikir semua orang akan lembur malam ini karena persiapan event bulan depan."

Pemuda bernama Naruto itu dengan sigap berdiri "Siap, Pak Manager mau pesan apa?"

"Belikan ice latte untuk semuanya, kau beli juga nanti aku yang bayar." Ujarnya sambil menyerahkan kartu membership Starbu**s di tangannya.

Naruto pergi kemudian, di belakangnya senior lainnya berujar "Wah anak magang kali ini benar-benar penuh gairah ya."

"Ya ya ya, ayo kembali kerja dan segera selesaikan ini. Team promosi, mana menu promosi bulan depan? Sudah kau minta dari team FB kan?" pria itu berbalik kembali menuju mejanya.

Ini adalah bulan ketiganya magang di salah satu hotel chain international, Magatama Marquis City Center Tokyo, di bawah naungan Magatama International Hotels & Resorts. Hotel ini berawal dari satu hotel lokal di Jepang, di bawah cabang perusahaan Magatama Group. Group hotel itu besar, mungkin seperti Jumeirah Dubai yang akhirnya menerjang keluar dan berkembang seperti wabah sebagai luxury hotel.

Naruto adalah anak magang di departemen Humas, setelah lulus kuliah di salah satu universitas negeri di Tokyo jurusan manajemen perhotelan, dengan kemampuannya yang tidak seberapa dan sedikit keajaiban dia berhasil mendapat kesempatan magang. Betapa senangnya dia, pada saat pengumuman masuk itu dia bahkan berguling-guling di lantai fakultasnya saking bahagiannya.

Saat melewati lobby hotel, langkahnya terhenti oleh rombongan yang lewat, semua orang nampak menunduk hormat dan dia mengikutinya. Diam-diam mengangkat kepala untuk mengintip siapa yang lewat.. ah bos besar! Bos besar!

The Greener GrassWhere stories live. Discover now