Lembar Kesembilan: Romantika Malam Minggu

ابدأ من البداية
                                    

Kebetulan, gue lagi ribut sama Ayah sebab sering pulang sore sehabis ngurusin event Valentine. Biasa, beliau selalu berpikir kegiatan yang gue lakukan enggak ada gunanya.

Makanya, gue ngambek dan ngajak Zahra  yang udah dijemput Bang Arsya dari rumah Nenek buat nyalon biar enggak dengerin omelan Ayah. Habis, Ayah nyebelin dan enggak mau ngertiin gue.

Kenapa sih, beliau selalu melarang gue melakukan apapun yang gue suka?

Kenapa Ayah enggak bisa kayak Bunda yang lebih hangat, bersahabat, penyayang dan pengertian?

"Kak Isha ,habis ini mau jajan corn dog nggak? Di dekat salon tadi ada yang jual, rame banget kayaknya enak. Aromanya bikin laper, hehe."

Sentuhan jemari Zahra yang mencolek lengan gue saat kepala gue lagi dipijat, menghilangkan perasaan bete gue sama Ayah untuk beberapa menit.

"Yah Ra, uang kakak kayaknya enggak cukup deh. Mau minta sama Bunda, tapi lagi sibuk ngerjain totok wajah di lantai dua. Besok aja belinya, enggak apa kan?"

Jawaban gue membuat Zahra merengut dan mendengkus sebal.

"Zahra kan mau beli corn dog-nya sekarang, bukan besok. Teman-teman Zahra udah pernah nyobain, masa Zahra belum? Kemarin di sekolah, Zahra sampai dikatain kampungan sama mereka."

Lantas, gue mengusap pipi chubby Zahra dan menusuk-nusuknya supaya dia tersenyum lagi.

Curhatannya yang terdengar sepele, membuat gue jengkel sebab dalam pergaulan zaman sekarang semua orang dituntut untuk jadi lebih kekinian dengan cara yang kadang enggak masuk akal. 

"Zahra sayang, hanya karena kamu belum mencoba atau melakukan sesuatu yang lagi populer, bukan berarti kamu kampungan. Justru teman kamu yang menunjukkan sikap kayak gitu, jauh lebih kampungan karena merendahkan orang lain. Daripada beli, gimana kalau besok kita bikin corn dog aja? Biar kamu bisa bagi ke teman-teman, hm?"

Masukan gue berhasil menghadirkan senyum ceria di wajah Zahra, dia pun beralih membicarakan Justin Bieber yang baru aja merilis lagu baru sambil ngomongin kegantengannya.

Tetapi, malam minggu ini kayaknya masih akan jadi mimpi buruk buat gue karena Jason baru aja nge-post IG story sama Ramona.

Mereka pose finger heart pakai efek boomerang, enggak lupa dikasih caption
"My Saturdate Partner", kemudian Jason followback IG gue setelah sekian lama gue cuma berani stalk dia dan memberanikan diri buat follow karena didesak Cecille.

"Kak Isha, ngapain? Eh ciyee... di followback Kak Jason! Ih, tapi cewek yang sama dia siapa deh? Kelihatannya kecentilan, nyebelin, sok cantik gitu. Lebih cocok juga Kak Jason sama Kak Isha, kan?"

Komentar Zahra yang enggak tahu sejak kapan udah duduk di kursi sebelah kiri, nyaris membuat gue menjatuhkan ponsel karena kaget.

Napas gue tercekat sesaat sebelum menceritakan tentang Ramona dan Jason ke Zahra. Suara gue mulai terdengar serak, hanya saja gue mencoba menahan air mata.

"Dia Ramona, gebetannya Kak Jason. Queen bee di SMA Purnama, keluarganya kaya, kapten tim cheerleader, punya banyak mantan dan diidolakan sama banyak cowok. Kak Jason lagi kencan bareng dia sekarang, makanya barusan update."

JASON'S LOVE LETTER: TROUBLE COUPLE SERIES  0.2 حيث تعيش القصص. اكتشف الآن