Te Amo Ata | Ata gak mau kehilangan aren. (info)

445 15 7
                                    

“aku harap gak akan kehilangan kamu, jika pun tuhan ambil kamu, aku harap tuhan mengambil ku terlebih dahulu. Karena aku akan benar-benar hancur jika kehilangan kamu aren.”

Altha deanda Atalanta 
Alzelvin darren




















Altha sendirian malam ini, duduk ditepian kolam milik  devon juga milik darren.

Teman-teman nya sudah tidur, ya altha tadi sudah tidur tapi hanya memejamkan mata saja.

Altha tidak bisa tidur, entah kenapa hari-hari ini altha tidak bisa tidur. Kadang bisa tapi ia akan terbangun tengah malam. Dan altha hanya melamun saat terbangun.

Seperti saat ini, ia melamun duduk di tepi kolam devon yang tidak terisi penuh jadi altha tidak khawatir basah.

Altha mengayunkan kaki nya, dengan tangan sebagai sandaran tubuhnya. Mata nya menatap kosong air yang bergerak karena guncangan kakinya.

“ata..” altha berlarian di sisi kolam darren menghindari kejarang darren yang baru saja pipinya  jadi bahan pelampiasan kegemasan nya. “ataa..” panggil darren dengan berteriak.

“sini kejar kalau bisa.” Ucap altha.

“jangan lari-lari nanti jatuh.” Ucap darren khawatir,  darren tau gadis nya itu begitu ceroboh bagaimana bisa ia tenang jika altha berlarian.

“biarin kalaupun jatuh kan ada aren.” Ucap altha.

Darren menghampiri altha dengan berjalan santai, ia tidak mengejar altha lagi takut ia akan jatuh.

Altha mundur untuk menghindari darren.

Byurr…

Altha jatuh ke kolam darren di malam-malam begini.

“ata.” Panggil darren keras.

Darren menghampiri altha, altha  yang keluar dari kolam hanya memasang wajah watados nya.
Dengan cengiran khasnya, tapi itu terlalu manis untuk darren.

Seperti saat ini darren seperti tidak bisa lepas dari mata altha.

Darren mengajak altha untuk duduk di kursi di sebelah kolam nya itu, darren pergi untuk mengambil handuk.

Darren melilitkan handuk itu ketubuh altha, altha yang mendapatkan perlakuan manis darren hanya diam saja.

Altha menangkupkan tangan nya dipipi darren. “manis banget sih pacar ata." Ucap  altha membuat semburat merah keluar dari pipi darren.

“kamu tu ta udah dibilangin jangan lari-lari.” Darren kembali dengan omelan, altha suka saat darren seperti ini terlihat begitu menggemaskan.

“jadi basah gini kan.” Darre kembali mengusap-usap tangan altha. Sedangkan altha hanya diam saja, menahan napas darren begitu tampan.

“dingin ?” tanya darren dan dijawab anggukan dengan altha.

Darren menggosok gosok tangan altha dengan tanganya, kemudian meniup nya memberi kehangatan untuk  altha.

Darren melihat altha yang menahan dingin membuat darren khawatir.

Darren menggosok-gosok tangannya lalu menangkupkannya pada pipi altha.

Altha mengusap lemut tangan darren yang berada di pipi altha. “udah gak dingin kok aren.”

“bener? Gak bohong kan?”

“enggak aren.” Altha melingkarkan kedua tangannya di leher darren. “kamu jangan khawatir, aku gakpapa kok.”

“kamu gimana sih ata.” Altha mengekerutkan kedua alisnya. “kamu kan tau aku gak suka liat kamu sakit.” Ucapan darren membuat altha tertegun, darren begitu sangat menyayanginya.

“ata gak akan sakit.” Ucap altha menatap darren untuk meyakinkannya. “kalau dipeluk sama aren.” Ucap altha sambil tersenyum.

“sini aren peluk.” Dan ucapan altha malah direspon serius oleh darren.

“eh enggak deh aren, kan ata basah.” Ucap altha.

“gakpapa selagi itu bisa buat kamu hangat.” Altha suka ini mata teduh darren yang selalu menghanyutkan altha dalam waktu yang lama.

Darren memeluk altha, tidak perduli dengan tubuh altha yang basah dan itu juga akan membuat darren basah.

Darren begitu mempererat pelukkannya, terlihat jelas darren sangat khawatir dengan altha.

“aren.” Panggil altha, darren masih memeluk altha seperti tadi. “udah nanti kamu  masuk angin lo.” Ucap altha.

“biarin yang penting bukan altha yang sakit.” Altha kini juga mempererat pelukkannya.

Altha sangat menyayangi darren, altha tidak mau kehilangan orang yang dihadapannya ini. Altha bahkan bemonolog dalam hatinya .

“aku harap gak akan kehilangan kamu, jika pun tuhan ambil kamu, aku harap tuhan mengambil ku terlebih dahulu. Karena aku akan benar-benar hancur jika kehilangan kamu aren.” Ucap altha dalam batinya.

“aren.”

“hmm.”

“jangan tinggalin ata ya.”

“gak akan pernah.”

“ata sayanga aren.”

“aren sayang ata.”




























Gini ni kalo udah mood nulis author, bawaannya pengen update terus.

Udah aku kasih part Ata aren kan yaaaa...
Udah tuh janji author.

Kasih comment sama vote lah buat author seneng dong😁



Oh ya author ngebut karena mau tamatin ni cerita.
Dan maaf ya kalo ending nya gak sesuai dengan yang kalian harapkan guys. Karena semua udah terancang dalam pikiran author😅

Makasih guys karena kalian udah tetap mau baca cerita Absur ini. Makasih udah dukung ata aren.
Author sayang kalean (tapi boong)😁






Ok sampai jumpa di chapter selanjutnya..

Eh vote ya jangan jadi silent reader kesayangan author.







INFO

Oke guys maaf ini cuma pengumuman aja karena author gak bakalan update lama.

Kenapa????


Karena author pengen nyelesain cerita ini. Jadi author udah mau endingin cerita ini.
Jadi auhtor gak bakal update Sampek author udah kelar nulis ending nya...

Maapkeun ya guys...
Demi kenyamanan membaca jadi author selesain


Tenang aja nanti kalian bakal ketemu Darren sama altha kok😉



Next ..
Comment

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang