"Vampir?" guman Devan mencoba mencari dalang di belakang kejadian ini.

"Apa masalah kita dengan bangsa vampire?" tanya Dave yang baru saja datang.

"Tidak ada," balas Devan yakin tanpa keraguan sedikitpun.

Akhirnya dokter keluar. "Alpha, racun yang berada di dalam tubuh Luna adalah salah satu racun yang berbahaya dan mematikan. Saya sudah memberika Luna penawar racun, semoga saja racunnya dapat hilang dan karena mendapatkan bantuan penyembuhan dari serigalanya sekarang keadaan Luna baik-baik saja." Perasaan lega dirasakan oleh semua yang berada di sana.

"Syukurlah, terima kasih Moongodes," ucapan Clara sangat bersyukur.

"Maaf Alpha, apakah kita tetap pergi ke Red Moon Pack?" tanya Fano hormat.

"Sepertinya tidak. Aku akan men-"

"Biar Mama yang menjaga Rora. Kamu pergilah! Itu kewajibanmu," potong Clara mendengar jawaban putranya.

"Baiklah ma." Devan tak bisa menolak perintah Clara. Perintahnya seperti perintah mutlak bagi Devan.

"Segeralah bersiap, kita akan berangkat sepuluh menit lagi." Semua bergegas pergi untuk bersiap dan me
lanjutkan aktivitasnya masing-masing.

Devan melangkahkan kakinya masuk untuk bersiap. Selesai bersiap ia melihat keadaan Matenya yang masih memejamkan matanya seolah tertidur sangat nyenyak.

"Aku berharap saat aku pulang nanti aku sudah dapat melihat mata bola indahmu," bisik Devan di telinga Aurora. Ia mengecup dahi Matenya sejenak sebelum ia keluar dari kamar dan bergegas ke Red Moon Pack.

*****

"Bagaimana? Apakah rencana kita berjalan lancar?" ucap seorang wanita yang duduk di kursi kebesarannya dengan menikmati caira berwarna merah kental di gelasnya.

"Semua berjalan dengan lancar Ratu. Namun, perempuan itu masih dapat bertahan dari racun yang telah kita berikan," jawab salah satu mata-matanya.

"Hem.. tak apa. Ini masih permulaan, mermainan baru saja akan dimulai LUNA." Ratu tersebut mengangkan kedua bibirnya ke atas. Ia tersenyum lebar.

*****

Elfano POV

Hari semakin larut. Matahari sebentar lagi akan menghilangkan sinarnya dan akan digantikan dengan cahaya bulan yang indah.

Rapat telah selesai dengan lancar. Saat ini kami, Aku, Alpha, dan Bara dalam perjalanan pulang ke Blue Moon Pack dengan segera.

Setelah samapi di pack house aku berharap dapat melihat adikku membuka matanya dan dalam kondisi baik-baik saja. Yha, itulah harapanku dan mengkin juga harapan Alpha. Tak seperti biasanya aku melihat Alpha tidak dapat berkonsentrasi dalam rapat.

Soal hubunganku dan Devan, setelah kejadian di malam itu Devan meminta maaf kepadaku. Rupanya adik kecilku itu sedah menjelaskannya. Dan sekarang aku masih menghormatinya sebagai Alphaku, walaupun dia sudah menjadi adik iparku.

"Mate... mate!" teriak Gerry dalam pikiranku.

Aroma mawar dan vanila tercium kembali, medominasi indra penciumanku dan satu lagi, darah yang membuat Gerry semakin berputar-putar cemas di sana.

"Cepat sebelum ia menghilang lagi!" perintah Gerry tak mau kehilangan jejak Mate kami.

Tanpa perpikir panjang aku mencari aroma itu berasal dengan berganti shift dengan Gerry.

My Perfect Luna (COMPLETE)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang