12

935 107 14
                                    


Soobin merasa ada yang aneh dengan Lia. Udah jam 8 malem tapi chat Soobin masih belum dibales. Akhirnya Soobin mencoba menelfon Lia, dia tersenyum saat Lia mengangkat telfon darinya.

"Apa?" Tanya Lia.

"Baru bangun ya?" Tanya Soobin balik.

"Hmm"

Soobin semakin yakin bahwa ada yang salah dengan Lia.

"Gue ke rumah lo ya?"

"Hah?! Ngapain?!" Tanya Lia terkejut.

"Mau ketemu lo lah,boleh ya?"

"Gabisa kalau sekarang"

"Lah kenapa?" Tanya Soobin bingung.

"Gue mau pergi sama temen" jawab Lia cuek.

"Temen? Siapa?" Tanya Soobin lagi.

"Ada lah, udah ya" kata Lia.

"Siapa li?" Tanya Soobin serius.

"Seungmin" balas Lia.

Soobin ga bilang apa-apa lagi dan langsung mematikan sambungan telfonnya begitu saja. Lia menghela nafas dengan berat, dia tau Soobin marah dan itu membuat perasaannya makin ga karuan. Tapi ya gimana, dia juga kesal sama Soobin.

"Kak Lia! Ayo cepetan dong, kak Seungmin udah di luar tau"

Lia menoleh ke Yuna yang berdiri di depan pintu kamarnya, ia hanya menganggukkan kepalanya pelan lalu menyusul Yuna. Lia pergi sama Seungmin tapi ada Yuna sama Jeongin juga.

***

"IHHH!! KOK BAWA NAMA GUE SIH!!" Pekik Seungmin kesal sekaligus panik begitu mendengar cerita dari Lia.

"Berisik banget lo kak , diliatin tau!" Balas Jeongin sambil menutup wajahnya dengan tangan.

Seungmin hanya nyegir lalu kembali menatap Lia dengan tatapan kesal. Lia bego apa gimana, ngapain coba bawa nama Seungmin di saat dia lagi ada masalah sama Soobin. Kalau gini kan reputasi Seungmin sebagai cowok alim dan setia bisa ternodai.

"Ya maaf, habis gue tadi kesel" jawab Lia pelan.

Seungmin hanya menghela nafasnya berat, mau marah juga mana tega dia sama Lia. Apalagi Lia pasang muka memelas gitu.

"Mending lo buruan baikan deh sama cowok lo, sebelum Seungmin dilabrak sama cowok lo kak" kata Yuna lalu mengunyah roti bakarnya.

"Apa sih! Dia aja gaada minta maaf duluan, harusnya kan dia mikir salahnya dimana terus minta maaf" kata Lia kesal.

"Susah juga ya punya pacar" gumam Jeongin pelan.

"Li, gue ga maksud belain siapa-siapa disini, tapi kalau kalian gaada yang mau ngomong dan ngalah duluan, mau sampai kapan kalian kayak gini?" Tanya Seungmin.

Lia menatap Seungmin bingung lalu menunduk.

"Kalian balikan kan karena mau lebih baik dari yang dulu, kalau kayak gini bukannya sama aja? Lagian inget li, egois ga akan menyelesaikan masalah kalian justru malah makin rumit. Jangan sampai lo berdua nyesel" ucap Seungmin lalu menepuk pundak Lia untuk memberi semangat bagi temannya itu.

***

Keesokan harinya Lia diam di kamarnya sambil menatap halaman rumahnya melalui jendela. Dalam hati dia berharap Soobin dateng dan jemput dia, tapi orangnya ga muncul daritadi.

"Liaa!!! Kamu katanya masuk pagi, nanti telat loh"

Suara teriakan mamanya Lia langsung membuat Lia tersadar dan dengan langkah berat dia meninggalkan kamarnya.

[2] MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang