"Bahasa lo berat banget, sih."

"Terserah gue, bahasa-bahasa gue."

"Bahasa lo kan Melayu,"

"Betul-betul-betul!"

"Udah sana lo mandi, ganti baju, gue bikinin Cream Soup," kata Felix sambil berdiri dan berjalan menuju dapur.

Jisung di belakangnya tersenyum lebar karena Felix dari dulu nggak pernah berubah, ya? Perhatian terus sama Jisung. Padahal Jisung yang lebih tua sehari dari Felix.

Jisung mengambil handuk biruntya dan berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamar Felix, namun sebelum itu Felix lebih dulu berucap.

"Setelah dari kamar mandi, jangan lupa keringin badan lo! Jangan sampe kamar gue banjir!" ancam Felix dari dapur.

"Yes, Sir."


Bureume eundap.











Jisung selesai mandi dan ganti pake piyama gambar Tedy Bear warna coklat dan juga sendal jepit hotel yang Felix punya waktu di Aussie.

Felix yang liat langsung menghela napasnya, jauh-jauh ke Korea cuma mau minjem piyama sama sendal doang????

"Buruan dimakan sebelum dingin," kata Felix mengingatkan dan lanjut makan Cream Soup yang dia buat.

Gak buat sendiri, sih, cuma ada bahannya yang dikemas secara praktis alias bumbu untuk Cream Soup.

"Kok nggak kayak Cream Soup KFC, ya."

"Namanya juga bukan dari KFC,"

"Maunya yang KFC, dong."

Felix meletakkan sendoknya dengan kasar dan menimbulkan bunyi. Hal itu membuat Jisung kaget dan menganga.

"Sana lo ke KFC sendiri!"

Jisung ketawa, "Yah, bercanda, anjir, Lix!"

Felix diem aja lanjut makannya.

Marah.

Felix selesai makan duluan dan langsung masuk ke kamarnya, Jisung yang ngeliat ketawa aja.

"Masih nesuan aja!?" gumam Jisung.

Setelah selesai makan, Jisung duduk di sofa ruang TV buat nonton Bare Bears.

Mau nonton Upin Ipin gak ada Channelnya.

Sekitar jam 10 malem, Jisung masih bangun. Kemudian iseng ngintip kamar Felix yang ternyata gak dikunci, oh udah tidur ternyata.

Jisung ngambil beberapa bantal dan guling di kamar sebelah, lalu meletakkannya di sofa.

Malam ini, Jisung tidur di sofa. Nggak apa-apa, cuma sehari doang kok, besok udah nggak disini lagi.




***






"Ada yang ketinggalan, nggak?" tanya Felix sambil melihat Jisung membereskan barang-barangnya yang sempat ia keluarkan tadi malam.

Liatin aja, bantuin enggak.

"Nggak ada,"

"Bagus, jangan sampe ketinggalan."

"Males juga kali kalo gue tinggalin, berharga!" sahut Jisung.

Tinong!



Felix berjalan menuju ke arah pintu dan memeriksa siapa yang datang, ternyata orang asing yang Felix tidak kenal.

Dari layar monitor, orang itu menyebutkan 'Han Jisung'. Felix mengangguk dan membuka pintu apatemennya.

"Halo! Saya Kim Woojin, salah satu tutor musik," ucapnya sambil menundukan kepalanya tanda memberi salam.

"Halo! Silahkan masuk!"

"Gak papa saya disini aja,"

"Oh, oke.." sahut Felix, kemudian masuk ke dalam apartemennya lagi. "Ji, tutor lo dateng tuh."

"Hah, serius?"

"Iya, Kim Woojin namanya."

"Iya itu!" Jisung excited dan langsung berlari menuju pintu apartemen Felix, tak lupa koper yang ia geret. "Halo, Kak!"

Woojin membalas sapaan Jisung dengan menundukan kepalanya juga, "Udah siap?" tanyanya yang diangguki oleh Jisung.

"Lix, gue berangkat, ya!"

Felix mengangguk dan membalas lambaian tangan Jisung.

"Kapan-kapan gue main ke apartemen lo!" seru Jisung.

"Gak usah!"

"JAHAT!"


***

Congrats to our boys! 1st win for Levanter and 2nd win for Stray Kids!👍💗💖

Get Well Really Soon to Han Jisung my baby my squirrel my love😩💖

Keep support and loving Stray Kids, ya! Thank you! 🤩👍

breathing fire ─ changlixWhere stories live. Discover now