"Sapa juga yang mau duduk sama Lo!" Jawab Nara dengan nada ketus.

"Gue juga kagak mau lah duduk sama Lo! Ogah banget," ledek Daren.

"Yaudah pindah!!!!" Bentak Nara.

Mereka mulai berdebat dengan suara yang cukup keras, hingga mengganggu pak Rudi yang sedang menjelaskan materi yang ada di depan.

"KALIAN BERDUA, KELUAR!!!" titah Pak Rudi.

"Kok saya pak? Daren pak!" jawab Nara tak terima, sambil menunjuk ke arah Daren.

"Nara dulu pak!" Daren juga tak terima dituduh begitu saja.

"NARA! DAREN! KALIAN LARI 10 PUTARAN KELILING LAPANGAN! SE-KA-RANG!!!!"
Bentak Pak Rudi kembali.

Mau tak mau Nara dan Daren pun segera menuju lapangan untuk menyelesaikan hukumannya.

"Gara gara Lo tau gak!" ketus Nara tak terima.

"Lo juga!!" Daren tak mau kalah.

Nara tak menjawab karena percuma saja, berdebat dengan Daren tak akan membuat hukumannya selesai.

5 putaran telah dilalui oleh Nara dan Daren.

Namun saat putaran ke 6 Nara merasakan kepalanya pusing. Tetapi dia tetap melanjutkan hukumannya.

Sebenarnya, Daren tau kalau Nara sudah tak kuat lagi untuk melanjutkan hukuman itu.

Pandangan Nara mulai kabur lalu....

Brukkk

Untung saja. Ada seseorang yang menangkup tubuh Nara.

Nara pingsan. Karena Nara dari pagi tidak sarapan. Apalagi harus berlari 10 putaran mengelilingi lapangan.

Seseorang itu menggendong Nara ala Bridal style. Dan membawanya menuju UKS.

Setelah sampai di UKS seseorang itu langsung menaruh tubuh Nara untuk berbaring di kasur UKS.

"Tolongin teman gue. Tadi dia pingsan." ucap seseorang itu kepada anak PMR yang sedang bertugas.

"Baik kak," ucap anak PMR yang mengerti maksud kakak kelas nya itu.

Lalu seseorang yang menolong Nara itu berjalan menuju kantin. Untuk membeli nasi goreng.

Setelah membeli nasi goreng ia kembali menuju UKS.

Ia menaruh kresek berisi nasi goreng di atas nakas UKS. Lalu menunggu Nara sadar sembari duduk di kursi yang tersedia di samping kasur Nara.

Manis -seorang laki-laki itu.

Satu kata yang terlontar dalam hati laki laki-laki itu saat melihat wajah Nara dari jarak dekat.

Tak lama kemudian, Nara sadar. Lalu...

"LO NGAPAIN DISINI!!!" Nara terpelonjak kaget saat melihat Daren yang menatapnya sangat dekat.

Benar sekali, lelaki itu adalah Daren.

"Masih untung gue tolongin," Omel Daren.

Lalu Daren mengambil nasi goreng yang ia beli dan memberikan nya kepada Nara.

"Makan!" Titah Daren sembari memberi Nasi goreng kepada Nara.

Daren tau kalau Nara belum makan dari pagi. Dilihat dari suara perut Nara yang keroncongan saat Nara pingsan.

Sebenarnya Nara ingin menolaknya karena ia gengsi, namun nafsu untuk memakannya lebih besar, rasa lapar juga sudah tak tahan ia rasakan sejak tadi.

LIT ME UP! [REVISI]Where stories live. Discover now