12.🖤 Rumit Ala Aldy...🖤

Start from the beginning
                                    

.

.

.

Jinan duduk bertopang dagu di tepi jendela kaca kelasnya, memandang teman-temannya yang bermain di bawah sana.

Teman-temannya semua ada di sana bersama anak genknya Rio. Jinan memang agak jarang berkumpul dengan mereka sekarang. Sejak Rio, Jessie dan Gerald berpacaran, genk mereka seperti menjadi satu koalisi.

Jinan akui dirinya memang menyukai cowok termuda dalam genknya Rio itu. Bahkan sejak awal pun dia sudah suka. Jinan tidak berani memastikan apakah dirinya memang seorang gay atau tidak, karena seingatnya zaman SMP dia sempat naksir anak kepala sekolah mereka, dan itu cewek.

Tentang Aldy, Jinan tidak bisa mendefinisikan seperti apa sesungguhnya sikap cowok ganteng itu padanya. Sekilas dia nampak perhatian, dia terkesan mendekati Jinan, membuat butir di ranting hati Jinan yang tadinya merasa gamang untuk tumbuh akhirnya bersemi menjadi tunas.

Tapi hatinya jadi ragu saat kejadian beberapa hari yang lalu terngiang di ingatannya, ketika Aldy mengantarkannya pulang, Jinan ingat kalau cowok itu berbicara dengan seseorang, dan itu cewek...



"Itu tadi si Fany, gebetan gue Ji."





Jinan menggelengkan kepalanya, ia ingat dengan jelas kalimat Jessie beberapa waktu yang lalu...





"Jessie udah bilang Bang Al, kalau Kak Ji suka sama dia."



"Hah...ya ampun Jess, loe tuh bikin malu gue aja."



"Kenapa malu, kan itu kenyataan, Kak Ji sendiri yang bilang sama Kak Za, lagian Bang Al senang tuh."



Jinan memang harus mengacungkan jempolnya untuk Jessie. Anak itu walau terkesan polos dan lugu, terlihat lucu dan kekanakan dalam waktu bersamaan tapi Jinan ingat jika dia yang lebih dulu menyatakan cintanya pada Rio.

Jinan ingat jika genknya sering membela Jessie kala genk Rio membully anak itu hanya karena tahu Jessie gay dan menyukai Rio.

Jessie tahan saja dibully, tahan saja dikerjai dan kesabarannya ternyata membuahkan hasil. Karena pada kenyataannya, ia tak hanya mendapatkan pangeran incarannya, tapi juga mendapat bonus sahabat si pengeran, pangeran kedua di sekolah mereka.

Tapi mungkin nasib Jessie dan Jinan itu berbeda. Jessie bisa saja beruntung ketika cintanya pada Rio bersambut, sedangkan Jinan...?


Aldy yang bahkan sudah tahu tentang perasaan Jinan padanya saja malah mengatakan jika dirinya punya gebetan cewek, itu secara tidak langsung Aldy memberitahunya jika ia telah menyukai seseorang kan...?



Dan jelas, Aldy normal!


Jinan menghela nafasnya kasar, ia merasa enggan pergi ke mana-mana siang ini lebih baik mengeram di dalam kelas sampai bel pulang berbunyi saja.

Love Love Love! ✔Where stories live. Discover now