Jangan lupa Vote dan Komentar 😘
Happy reading!!!!
__________
Jordan memutar bola matanya melihat interaksi baik antara Wesley dan Paulna yang tengah duduk di meja makan.
Sebelumnya, lebih tepatnya ketika Jordan membawa Paulna ke tempat Wesley, pria itu dengan terang-terangan menatap tidak suka Paulna dan berkata sinis seraya melemparkan tuduhan-tuduhan yang menjengkelkan.
Tapi, sekarang.. Wesley terlihat seperti seorang kakak yang berbahagia bertemu kembali adiknya setelah lama tak bertatap muka.
Menggelikan.
"Tidak bisakah kalian diam dan habiskan makanan masing-masing dan setelah itu pergi tidur?" Desis Jordan.
Wesley dan Paulna sontak menghentikan percakapan mereka dan menatap Jordan dengan alis terangkat.
"Ada apa Jordan? Jika kau sudah mengantuk kau bisa pergi duluan ke kamarmu, sementara aku dan Paulna akan disini dan berbincang-bincang."
Jordan tersenyum kecut, tatapan datarnya mengarah pada Wesley yang duduk tenang di tempatnya. "Seingatku kau tidak suka kehadirannya, lalu kenapa kau tampak asyik dengannya sekarang?"
Wesley mengedikan bahu, "Aku hanya berakting. Lagipula kau sendiri aneh dengan membawa gadis lain saat kau bersumpah kau takkan pernah menyukai wanita lain selain----"
"Aku membawanya bukan berarti aku suka. Kau pikir aku ini pria macam apa, hah?" sahut Jordan tanpa memberikan Wesley kesempatan untuk menyelesaikan perkataannya. "Aku membawanya karena dia tidak memiliki tempat tinggal, itu saja." sambungnya menegaskan.
"Baiklah," Wesley mengalah.
Jordan meraih cangkir teh hangatnya lalu meneguknya hingga tandas sebelum beranjak pergi meninggalkan Wesley dan Paulna yang memandangnya dengan aneh.
"Apa dia selalu seperti itu?" tanya Paulna sedikit berbisik. Tentu saja ia takut Jordan mendengarnya.
Wesley tersenyum hangat, "Tidak usah di pikirkan, dia memang sedikit memiliki masalah jadi suasana hatinya sedikit mendung."
Paulna hanya mengangguk sebelum ia menyuapkan mie instan yang Wesley buatkan untuknya kedalam mulut.
"Paulna," panggil Wesley.
Paulna membalasnya dengan deheman karena mulutnya penuh dengan mie yang belum sepenuhnya tertelan.
"Maafkan sambutan ku yang kurang baik tadi, aku tidak sungguh-sungguh bermaksud mengatakan itu," ujar Wesley disertai senyum bersalah.
Wesley benar-benar tidak tahu harus berkata apa ketika Jordan yang pergi sendiri justru membawa gadis beberapa tahun lebih muda darinya ketika pulang. Hal itu lantas membuat pikiran buruk menyelimuti Wesley karena ia mengira Jordan frustasi karena Zee lalu tak mengendalikan diri hingga membuat kesalahan seperti memperkosa seorang gadis. Dan gadis itu adalah Paulna.
Bagaimana pun keadaan Paulna saat datang bersama Jordan cukup meyakinkan pikiran buruk Wesley. Mata bengkak dan sembab.
Tetapi Wesley salah, Paulna tidak seperti itu. Baguslah Jordan saat itu langsung memberikan penjelasan jika tidak mungkin Wesley sudah banyak berkata omong kosong tapi bisa membuat gadis di depannya ini sakit hati.
Paulna tidak langsung menyahut. Tetapi setelah makanannya sudah tertelan barulah dia membuka suara.
"Tidak apa aku mengerti. Kehadiran gadis muda seperti diriku akan menjadi pertanyaan besar saat datang bersama pria dewasa seperti Jordan." ucap Paulna memaklumi.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Forever And Always
Любовные романыJordan Mandel berada dalam masalah besar. Penyesalan yang menyerangnya setelah menyadari betapa pentingnya Zee hancher dalam hidupnya membuat pria itu menjadi kacau. Kekacauan yang menghadirkan keinginan kuat untuk kembali menarik Zee dalam kehidupa...
