🦄75

2.2K 78 5
                                    

Akhirnya!

Setelah menduduki kursi pesawat selama belasan jam, kami sampai jua di London.

Setelah semuanya selesai, kami segera menuju rumah. I'm coming home!

Di perjalanan hanya hening yang menyelimuti. Boys pada sibuk dengan ponselnya, Aura yang tertidur. Mungkin dia lelah, kondisinya masih kurang baik.

Tak lama, kami sampai di rumah. Aku melihat Niall yang ingin membangunkan Aura, tapi langsung ku cegah.

"Niall!" seruku.
"Kenapa kak Lou?" tanya Niall.
"Jangan bangunkan Aura, biarkan saja dia tidur. Aku saja yang menggendongnya ke kamar." jelasku pelan, takut Aura bangun. Niall mengangguk.

Aku segera menggendong Aura ke kamar. Setelah itu, aku langsung kembali ke kamarku. Percayalah, aku sangat lelah.

*Aura POV
Setengah sadar.

Aku membalikkan tubuhku. Tunggu? Kenapa sangat empuk?

Aku mencoba membuka mataku. Apa? Kamarku?

Sejak kapan aku sampai di London? Dan sejak kapan aku berada di kamar?

Entahlah, aku segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Ini sudah jam 07.45pm.

Selesai mandi, memakai baju. Hanya hotpants dan kaos berwarna hitam. Setelah itu aku langsung ke bawah untuk minum. Aku kekurangan jatah air minum.

Di bawah terasa sepi. Bagaimana tidak? Satu pun orang tidak ada di sini. Mungkin masih pada tidur karena kelelahan.

Aku menuju dapur dan mengambil air. Tak lupa juga dengan cemilan Niall yang ada di lemari. Tak apalah, nyolong satu.

Setelah mengambil cemilan Niall di lemari, aku duduk di sofa sambil menonton tv.

1 menit.

5 menit.

10 menit.

13 menit.

45 menit.

Fine. Ini bahkan sudah lebih dari setengah jam. Apakah boys masih pada tidur? Mom dan dad?

Huh.., baiklah. Daripada sendiri di sini, lebih baik aku ke kamar saja. Gelud di kasur.  Enak tuh yeekann....😂

Sebelum naik ke kasur, terlebih dahulu aku menuju studio mengambil gitar. Sudah lama aku tidak memainkan gitar. Entah masih bisa atau tidak.

Terakhir main gitar waktu bersama Niall, itupun hanya dasarnya.

Setelah mengambil gitar aku kembali ke kamar. Duduk di kasur, dan mulai memainkan gitarnya perlahan.

*Zayn POV

Ugh....

Tidurku sangat nyenyak, enak sekali berbaring di kasur yang empuk. Ditambah AC, selimut dan guling. Oh.., duniaku.

Setelah nyawaku kembali sempurna, aku langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku.

Setelah selesai, memakai bajuku lalu turun ke bawah untuk minum. Aku kekurangan cairan. Ehmmm....

Di luar sangat sepi. Saat melewati kamar Aura, aku mendengar seperti orang yang sedang memainkan gitar.

Aku mendengarkan Aura dari pintu. Suaranya sangat enak di dengar. Merdu...

Aku membiarkan dia dengan gitarnya itu, aku kembali ke urusanku untuk memberikan cairan ke dalam tubuhku ini.

Setelah minum, aku kembali ke atas untuk ke kamar Aura. Menemaninya, kasihan dia sendiri.

Tok..tok..tok...

Aku mengetuk pintu terlebih dahulu. Sopan itu harus, yakan? Iye bang iye...

"Masuk!"

Aku membuka pintunya, mengintip terlebih dahulu sebelum masuk. Serius sekali dia mainnya.

"Sayang?" panggilku.

Akhirnya aku masuk dan duduk di kasurnya.

"Kak Zayn? Ngapain ke sini?" tanya Aura.
"Nemenin kamu." jawabku.

Pengertian banget si bang...🤭

"Yang lain pada kemana? Aura dari tadi nungguin." ucapnya.
"Pada belum bangun, mungkin." balasku.

Aura mengangguk, lalu memainkan gitarnya lagi sambil menyanyikan lagunya sendiri.

Aku hanya menonton dan mendengarkan dia. Aku berharap, Aura akan bisa menjadi penyanyi yang hebat.

Setelah Aura selesai menyanyikan lagunya, aku bertepuk tangan. "Nice." ucapku.
"Thank you, kak Zayn." balasnya.

"Ayo kita ke bawah. Dari kemarin kau belum ada makan." ajakku.
"Sudah. Aura tadi nyolong satu cemilan kak Niall di lemari." ucapnya sambil terkekeh.

"Tidak ingin makan yang lain?" tanyaku.

Dia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, "Boleh deh. Pesan makanan?" tanyanya. Aku mengangguk.

Lalu kami ke bawah, menuju ruang keluarga. Baru saja aku ingin memesan makanan, mom, dad dan boys datang.

"Hayo, lagi pada ngapain nih?" tanya mom.
"Tadinya mau pesan makanan. Kasian Aura dari kemarin belum makan." ucapku.

"Bagaimana kalau kita makan di luar?" usul dad.
"Aura akan ganti baju dulu." ucap Aura lalu berlari menaiki tangga.

"Jangan lari, Aura. Nanti jatuh!" seru mom.
"Ya mom!" balas Aura.

Kami semua terkekeh melihat tingkah laku Aura. Kami senang kalau Aura juga senang.

***
*Aura POV

Sekarang kami berada di mall untuk mencari makan malam. Entahlah, aku bingung ingin makan apa. Sudah sangat bosan, karena makanannya itu itu saja. Huftt...

"Kalian mau makan apa?" tanya mom.
"Terserah saja." balas Louis.

Bahkan Louis saja tidak tahu mau makan apa, apalagi aku sendiri.

"Aura? Mau makan apa?" tanya mom.
"Entahlah mom. Aura bingung." jawabku.
"Pada bingung mau makan apa?" tanya dad. Kami mengangguk.

"Mau makan saja repot." gumam Niall.
"Aura tahu, kak Niall pasti sudah lapar." ucapku. Niall menyengir.

Baiklah.

Kami tidak menemukan makanan yang menarik di sini. Kami sudah mencoba mencari, dengan cara mengelilingi mall ini.

Alhasil, kami makan di nandos. Kenapa tidak daritadi. Pasti Niall sangat kegirangan karena makan malamnya adalah nandos.

Dasar Niall.

~~~~
Heloo para readers..
Maaf klo lama upnya, gada ide:v
Klo ga nyambung mohon dimaapin ye..

Semoga ga bosan sama ceritanya.
Jangan lupa vote dan komen.

Oh iya, karena kemarin pada banyak yang komen happy ending. Jadi aku akan bikin happy ending.

Belum tau sih konsepnya gimana. Tapi ni cerita bakal lebih panjang, gapapa ya? Ga bosan kan?

Segitu dlu deh, makasihh♥

POSSESSIVE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang