03 : Selamat Ulang Tahun, Kakak.

3.2K 765 118
                                    

Minho langsung menelan makanannya yang terasa sangat lezat, wajah bahagia Jisung membuatnya tak kuasa untuk tidak mencium bibir kecil itu

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Minho langsung menelan makanannya yang terasa sangat lezat, wajah bahagia Jisung membuatnya tak kuasa untuk tidak mencium bibir kecil itu.

"Sup nya lezat Ji" puji Minho.

Jisung tersenyum, "Baguslah, bagaimanapun juga Mama ku itu pemilik banyak Restoran Kak, mana mungkin aku nggak bisa masak"

Tidak ada yang salah dengan ucapan Jisung tadi, entah apa yang membuat Minho menghentikan aktifitas memakan sup rumput laut buatan Jisung.

"Kak ada apa?" Jisung berkedip beberapa kali, kedua matanya yang bulat mengerjap penasaran sementara bibirnya yang mungil membulat karena penasaran.

Minho menggeleng, "nggak ada apa-apa kok" Jawabnya.

"Kakak nyembunyiin sesuatu lagi ya?" Jisung beringsut mendekat, angin sore yang terasa lebih kencang menerpa wajah keduanya karena mereka sedang berada di depan rumah Minho yang ada di atap sebuah gedung.

"Bukan apa-apa kok" Minho menolak untuk bertatapan dengan Jisung, bagaimana dia bisa menatap wajah seorang putra dari seorang wanita yang pernah dia kencani selama bertahun-tahun.

Minho merasa kasihan pada dirinya sendiri, Jisung menghela nafas pasrah kemudian pemuda itu beranjak dari duduknya untuk mengambil tas nya yang ia taruh tidak jauh dari sana, tidak lama kemudian pemuda kecil itu kembali ke hadapan Minho dengan sebuah Kado di dalam pelukannya.

"Selamat Ulang Tahun Kak Minho, semoga sehat selalu, dan berada dalam lindungan tuhan, tidak disentuh oleh rasa sakit dan tetap menjadi Minho yang aku sayang seperti biasanya" Jisung menyerahkan kadonya yang diterima Minho dengan suka cita.

"Aku sayang kakak" Jisung menciumi wajah kekasihnya dengan sayang, Minho memejamkan kedua matanya dengan tenang menikmati perlakuan Jisung kepadanya, senyuman tulus terbit di bibirnya, ia meraih pinggang Jisung yang berada di depan wajahnya, segera dia pagut bibir pemuda terkasihnya tersebut dengan perasaan campur aduk.

Jisung kembali melanjutkan pendidikannya ke Korea untuk selalu dekat dengannya, tetapi Minho terkadang berfikiran lain, apakah Jisung kembali ke Korea karena tidak cukup mempercayainya?

"Kakak!"

Wajah pasangan kekasih itu langsung menjauh saat suara nyaring tadi memasuki gendang telinga keduanya, Hyunjin sudah berada di anak tangga paling atas, memandang kedua sejoli tadi dengan mata membulat dramatis.

"Hyunjin sini dek" Minho cengengesan seperti biasa, sesekali menyeka bibirnya yang basah oleh air liur, sementara Jisung hanya menggaruk pipinya dengan salah tingkah.

Hyunjin berjalan mendekat, remaja itu membawa dua bungkus besar berisi makanan dengan kantung plastik berlogo khas dari suatu tempat.

"Kak" Hyunjin duduk di samping Minho.

"Ya" Jawab Minho.

Hyunjin mendekatkan kepalanya ke dada Minho, ia menempelkan telinganya di sana, tidak ada yang tahu seberapa besar Hyunjin ber syukur setiap kali dia mendengar detak jantung kakak nya di sana.

(√) Bad Blood (2/2)Место, где живут истории. Откройте их для себя