She BELONGS to the Prince | Part 46 - I'll keep her safe

212K 23K 3.1K
                                    

XAVIER UPDATE!

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA KLIK BINTANGNYA!

*

THANK YOU BUAT 13K votes lebih dalam waktu kurang dari 24 jam di part 45 TT. Padahal Dy udah lama ngilang huhu ...kirain udah ditinggalin. Sayang kalian ^^

*

Selamat membaca Xavier – Aurora!

Semoga suka!

*

Xavier menggeleng pelan. "Tidak. Aku yang beruntung memilikinya. Bagiku, dia segalanya. Araku. Hanya milkku."

Hening beberapa saat. Kendra membiarkan kata-kata itu tergantung di udara. Setelah itu Kendra menepuk pundak Xavier, memalingkan wajah, tersenyum tipis dan pergi dari sana.

Tanpa sadar, tidak jauh dari mereka, seorang pria bersetelan hitam tersenyum geli—mengamati.

_______________________________

She BELONGS to the Prince | Part 46 – I'll keep her safe

Playlist : Ariana Grande, The Weeknd - Love Me Harder

Playlist kamu :

***

"Aku ingin pulang." Aurora membalik tubuh, menatap Xavier yang tengah duduk di sebelahnya. Lelaki ini sudah kembali, setelah sebelumnya meninggalkannya berdua dengan Quinn. "Aku sudah tidak apa-apa. Kasihan Axelion. Aku takut dia mencariku."

Sudah sekitar jam dua pagi. Quinn juga sudah pulang. Aurora lega. Tadi, ketika Quinn menemaninya, lelaki itu terus menunduk, bergumam tidak jelas. Ketika Aurora memanggil, Quinn marah. Katanya, dia mengganggu doa Quinn untuk kucingnya yang sedang sakit. Aurora hanya bisa berdecih, tahu itu hanya alasan Quinn untuk mengabaikannya. Bukankah sejak dulu Quinn takut kucing?

"Tenanglah, ada Crystal menemaninya," ucap Xavier sembari mengelus pipi Aurora lembut. "Besok, jika kondisimu sudah lebih baik aku akan meminta dokter—"

"Aku sudah tidak apa-apa, X! Tadi itu mungkin aku hanya terkejut."

"Ara...." Xavier bergumam tidak suka.

Aurora mengerucutkan bibirnya. "Aku masih ingin memilihkan pakaian kerjamu, membantumu memakainya, menyimpulkan dasimu. Lalu, membantumu melepasnya begitu kau pulang."

"Kita masih memiliki banyak waktu. Jika tidak bisa besok, lusa kau—"

"Baik. Tapi dengan terus di sini, mungkin aku akan semakin sakit, X. Aku tidak bisa tidur. Aku tidak suka tempat tidurnya. Keras. Punggungku sakit," rengek Aurora, matanya menatap Xavier bak anak anjing.

Xavier terdiam untuk sejenak, merengut dan memperhatikan ranjang Queen Size Aurora. Sial. Padahal Xavier sudah memeringatkan semuanya agar Aurora nyaman. Menggertakkan rahang, Xavier meraih ponselnya. "Sialan mereka. Sebentar, aku akan meminta Christian mengurus—"

She BELONGS to the PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang