KEY 8

213 8 2
                                        

"Alan,lan kamu kenapa sayang?"
Rora,bundanya terlihat sangat panik begitu anaknya menjatuhkan garpu dan sendok nya.lalu memegang kepala sebelah kanannya yang terlihat kesakitan.lalu makanan yang masi tersisa setengah ia biarkan begitu saja.

"Stt,sakit Bun"cicitnya.

"Ya Tuhan,ayo kerumah sakit..ko bisa gini si lan".Rora menuntun anaknya keluar rumah,lalu melajukan mobilnya cepat menuju rumah sakit.

Keylan Masi memegang kepalanya, dibantu berjalan dengan Rora yang sudah berkaca-kaca karna panik.

"Ada keluhan apa ya Bu?"

"Cepat periksa putra saya"

"Baik"

Dokter muda yang bernamtag
Dr.Arkan spesialis bedah dalam. itu segera mengecek kepala keylan dengan melihat gelagat keylan yang menahan sakit dikepalanya.

Sesudah dicek,keylan tertidur karna diberi bius untuk meredakan sakitnya.begitupun Rora yang sudah terlihat tenang.

Tapi dokter muda itu terlihat sangat bingung.

"Hm Bu,mari kita bicara" ajak Arkan menuju meja besarnya.

"Bagaimana dok keadaan anak saya?"

"Hm gimana ya Bu,saya sudah mengecek bagian tempurung kepala Alan,dan mengecek ulang,tapi sama saja Bu hasilnya..tidak ada kesalahan atau lainnya"

Rora menyatukan alisnya tak mengerti.

"Maksudnya gimana ya dok?"

"Dalam medis,Alan tidak masalah kesehatan,bahkan dikepalanya tidak ada luka satupun.. Alan sehat Bu"

"Lalu,dia kenapa dok?kenapa bagian kanan kepalanya sangat sakit?"

"Apa Alan punya saudara kembar?"

"Puny-hm tidak dok" ucap Rora akhirnya.

Dokter muda itu terlihat tersenyum samar.

"Oh baik,mungkin Alan sedang kelelahan,nanti sakitnya hilang jika Alan sudah sadar.dan tebus obatnya ya Bu"ujar dokter itu menyudahi pembicaraan nya.

Rora mengangguk mengerti, begitupun Alan yang sudah sadar.
Rora buru buru menghampiri putra kesayangannya itu.

"Masi sakit lan?"

"Sedikit ko Bun"

"Kamu habis apa memangnya?terus habis makan apa?"

Alan mengingat-ingat, terakhir ia makan apa.

"Baso Bun"

"Besok jangan makan itu lagi!mungkin kamu habis makan itu jadi begini,dan jangan kecapean!"

"Iyaiya" ucap Alan malas.

Mereka berdua meninggalkan rumah sakit,lalu menuju rumah.

"Mau dilanjutin lagi makan malamnya atau mau istirahat lan?"

"Alan mau tidur aja,oiya tuh si buluk tumben ga turun Bun?"

"Gausah pedulikan dia Alan"

"Alan cuma nanya bunda sayang,takutnya tuh buluk mati kelaparan nanti kita juga yang ribet"kekehnya diikuti Rora.

Lalu Alan menaiki setiap undakan tangga,menuju kamarnya di samping kamar Keyla.

"Biarkan anak gatau diri itu Alan,jangan anggap keberadaan nya.jika bisa buat di sengsara"

Dan ucapan Rora Masi didengar Alan.

Dan Alan menatap sendu kamar adiknya itu,sebelum masuk kamarnya sendiri.

***
See di next part 💕

WHILEWhere stories live. Discover now