Theory 0 - Prolog

7.2K 452 99
                                        

Work pertama. Siap?

•Happy Reading•

Seorang gadis menyentakkan pelan kepalanya kedinding, ia menggunakan sweater kebesaran berwarna gray di dampingi training hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis menyentakkan pelan kepalanya kedinding, ia menggunakan sweater kebesaran berwarna gray di dampingi training hitam. Gadis itu merasa sedikit frustrasi dengan peristiwa-peristiwa yang masih berkecamuk di kepalanya.
Oryza menarik napas panjang lalu memejamkan matanya sekejap.

Mama kenapa tinggalin Ory?
Mama mau Ory tinggal di rumah Eyang?
Mama mau Ory hidup mandiri?
Tapi mama gak harus ninggalin ory kayak gini.

Itulah pertanyaan dan kalimat yang sering muncul di pikirannya akhir-akhir ini. Kamar baru yang ia tempati sekarang, menjadi saksi bisu gadis itu menangis untuk kesekian kalinya di rumah Maria- Eyangnya.

Gadis itu sangat terpukul atas kepergian mamanya. Walaupun menangis bukanlah suatu pemecah masalah, tetapi baginya meluapkan kesedihan dengan air mata itu cukup melegakan. Berlarut sebentar dalam duka, ia sadar bahwa jangan berlama-lama bercengkrama dengan memori dan kesedihan. Nanti bisa terlalu menyelam dan akhirnya tenggelam. Lantas ia beralih posisi dari ranjang tidur ke meja belajar lalu membuka binder berwarna pink. Selaras sajak telah tertuang pada kertas yang semulanya berwarna putih itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Untukmu memory
Jangan terlalu sering mampir ke kepalaku
Kepalaku ini bukan tempatmu untuk menuang kesedihan
Untukmu angin
Berhembuslah sekencang mungkin agar tubuhku terhempas dari lara itu
Untukmu air
Jika engkau air mata
Jangan sering mengalir, jangan membuat gadis ini tenggelam
Jika engkau air hujan
Meneteslah sederas mungkin agar teriakanku tidak terdengar oleh penghuni bumi ini
Untukmu, siapa pun itu
Jika engkau membawa pelangi datanglah secepat mungkin agar bisa menggantikan warna kelabu di lubuk hati ini.
Untukmu juga, berikanlah aku senderan sejenak agar bisa menopang tubuh rapuh ini.
Tetapi jika engkau ingin datang aku harap kau tidak akan pernah pergi :))

Untukmu, dan hanya untukmu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Berlarut dalam kenangan membuat gadis itu merasa mengantuk, sejurus kemudian ia merebahkan tubuhnya ke pulau kapuk. Akhirnya matanya terpejam dan terlelap. Gadis itu bermimpi bertemu dengan sosok yang sangat akrab dengannya, Ory tidak mengenal pemuda dalam mimpinya itu, tetapi ia sangat merasa nyaman dengan apa yang ia lakukan dalam mimpi Ory.
Tak berlangsung lama, Oryza pun tersentak dan terbangun.

''Aku mohon kepada mu yang terwujud dalam mimpi itu, cepatlah datang, mendekatlah, aku sangat membutuhkanmu," dengan lirih ia mengucapkan kalimat itu sambil menatap lekat langit-langit kamarnya.

"Wahai engkau, engkau yang belum ku ketahui siapa, engkau yang masuk sebentar ke ruang dimensi ku, bawalah kehangatan dan warna-warni yang bersinar di matamu itu, cahaya yang terpancar dari wajahmu, bawalah semua yang kau anggap bisa menyejukkan pikiranku. Walaupun kita belum saling mengenal tetapi aku yakin engkau tahu apa yang aku butuhkan sekarang. Jika engkau memang di utuskan untukmu, aku sangat yakin bahwa waktu akan mempertemukan kita secepat mungkin dan pasti semesta akan memberikan kita tempat yang spesial pula. "

◉‿◉

TBC..
Follow akun ig aku ya

@yananityas
@ynsstory

Vote
Comment
Share

Kasih tahu kalau aku typo
Tq:)

TheoryWhere stories live. Discover now