02. Nailin Part

101 16 2
                                    


Hai, Gue Nailin. Mau sedikit cerita masa lalu gue, biar ngeh lah wkwk

FlashBack On!

Udah 15 Menit gue nunggu Dero, pacar gue. Katanya tadi dia ada rapat, berhubung dia kapten basket di SMP gue, jadilah dia yang mengarahkan adik kelas buat perlombaan akhir semester.

Tak lama datanglah sosok lelaki yang sedang gue tunggu. Dero memukul pundak gue pake botol minumnya.

Reflek gue membentak Dero, "JINGAN! kaget gue! kirain siapa".

Dero mengelus rambut gue, "Language, beb"

"bab beb bab beb lo kira gua babi," ujar gue menepis tangan Dero.

Dero menaiki motornya, "Mau langsung pulang?"

"Hm."

"Lo ngambek, lin?" tanya Dero yang sudah menjalankan motornya.

"Gak.”

"Itu ngambek!"

"Gak."

"Yaudah, jangan singkat gitu ngomongnya.”

"Ya."

"Maaf lin, gua buat lo lama nunggu."

"Ya.”

"Lin?" Dero memutar kepalanya, "Lin, jangan ngambek dong"

"Ya.”

"Lin, gua minta maaf. Tadi itu rapat buat lomba akhir semester, kan kita udah mau ujian jadi yang ikut lomba adik kelas. Gua, kan masih leader basket. Gue harus ngarahin adik adik," ujar Dero. Sesekali matanya melirik ke kaca spion motor.

Tak ada sahutan sama sekali dari gue membuat Dero kesal dan memutar kepalanya kebelakang.
"Please-"

"DERO AWAS ADA MOBIL!!"

Dari arah depan dua mobil yang sedang melaju dengan kecepatam tinggi. Dero terkejut, buru-buru dia membamting setir motor ke kanan menghindari mobil tersebut.

Namun keberuntungan tidak ada di pihak mereka.

BRAKKK!

Mobil Avanza putih menghantam habis motor Dero. Dero dan gue terpental ke arah berlawanan. Dero terpental ke kanan sedangkan gua ke kiri.

"DEROO!!!" gua menghampiri Dero dengan sisa tenaga yang gue punya.

"DEROO!!!" gue peluk Dero, Darah segar mengalir. Baju yang tadinya putih sudah berubah warna.

"TOLONGIN GUA WOY, GUE MOHON TOLONGAN IN !!" gue tak berniat melepaskan pelukannya.

"WOY !! KENAPA CUMA DILIATIN!PANGGIL AMBULANCE! ORANG UDAH MAU MATI MALAH DIJADIIN TONTONAN! BEGO LO SEMUA!"

Gue tak tahu bagaimana sekarang ini. gue takut. gue takut cahayanya menghilangkan dan kegelapan kembali menyapanya.

"Dero!! hiks jangan tinggalin gue!gue sayang sama lo Dero! bangun please!!" gua usapnya Rambut Dero yang sudah belumur darah.

───ꪆ❁ꪆ───

"Dero please bertahan! please bertahan untuk gue" gue memandang Dero dari kaca.

"gue harus telfon tante Alya" gue mengeluarkan hp dari saku baju. Kemudian mengetikkan nama yang ingin di telfon.

Sambungan tersambung.

"t-tante maaf" Ujar gue dengan suara serak.

"......."

"Dero tan... Dero kecelakaan" gue menangis.

HURTSHINE |BAESTARDFAMS !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang