Simple With You | END

[12] Me in You (17+) ⛔

Bruk!

Melemparkan nya ke Ranjang.
Seungwoo menatap Sinhe .

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Wae? Kau takut? Padahal kau menggodaku saat kita pertama kali datang ke sini"

"Kau akan membeci dirimu sendiri karena ini"

Sinhe mantap Seungwoo dalam dalam. Denyut jantung nya mulai dugum dugum .

"Coba saja dulu, kau pasti suka dengan apa yanga kan kulakukan" bisik seingwoo di telinga Sinhe.

Deg

Deg

Deg

Sinhe menelan ludah. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sinhe berusaha kabur. Karena menurutnya ini bukan saat yang tepat bagi mereka. Tapi Seungwoo kembali menyeretnya ke ranjang.

Sinhe menjerit saat seungwoo merobek baju yang memang tidak di kancing. Seungwoo mendorong Sinhe hingga berbaring ke ranjang dan menahannya dalam posisi itu.

"SEUNGWOO! Kumohon , jangan sekarang..." sinhe memohon.

Tapi seungwoo tidak mengidahkannya.

....

Seungwoo merasakan akal sehatnya mengendor. Saat kulit mereka bersentuhan, tubuh sinhe yang hangat membuatnya merada seperti dia sudah berada di tempat yang seharusnya. Dia tidak ingin meninggalkan nya.

Cup

Ciuman mendarat di bibir manis Sinhe. Seungwoo bisa merasakan darah yang asin saat mencium nya dengan brutal.

Merasakan setiap otot di tubuh Sinhe menolak nya , tapi sekaligus menerimanya.

"Mmmpphhhh" Seungwoo masih melumat bibir manis Sinhe. Mengabsen setiap barisan gigi Sinhe.

Aroma sinhe begitu memabukan Seungwoo. Seungwoo menyadari dia merenggut apa yang sebenarnya dia ambil dengan baik baik.

Tapi, aneh nya tubuh sinhe seperti menerima Seungwoo,

"Sstttthhhh" bibir nya mengeluarkan suara desisan.

Jantung Seungwoo berdegup kencang, suaranya nyaris menulikan telinganya.

Tangan nya turun membuai dada Sinhe. Mencicipi keajaiban yang tercipta dari tubuh Sinhe yang memabukan .

Setiap inci tubuh Sinhe tak ingin dia lewatkan. pikiran nya sudah di luar batas. Malam ini dia ingin memasuki nya.

Dia memelankan buaian nya membiarkan Sinhe merasa nyaman,

Sinhe, dia wanita termanis di mata Seungwoo. Sungguh dia menyesal telah menolaknya saat pertama tinggal di sini.

Sampai akhirnya membanjiri Sinhe dengan sesuatu. Yang seharusnya itu adalah Cinta.

Pelan, Seungwoo menarik dirinya. Dia tak sanggup menatap Sinhe. Mencoba untuk menyudahi ini semua.

Tapi, dia ingin memeluk Sinhe, berterima kasih telah membagi pengalaman ajaib ini bersamanya. Dia ingin membisikan bahwa dia mencintai Sinhe.

Tapi, dia harus pergi dari sini. Kalau tidak, dia harus menghadapi Sinhe. Seungwoo tak sanggup mengatakan apa pun, tidak sanggup menatap mata perempuan itu dan mengatakann dia menyesali perbuatannya.

Karena seungwoo tahu tidak ada yang harus dia sesali setelah mereguk semua keindahan yang dimiliki sinhe.
Ini mimpi yang jadi nyata, malah kenyataan yang lebih baik dari sekedar Mimpi.

Semua kebaikan Sinhe yang menyentuh hatinya, semua kesabaran sinhe, semua gairah yang tertahan, terasa lebur dalam satu penyatuan.

Satu satu yang dia sesali adalah karena keindahan apa pun Seungwoo rasakan , bagi Sinhe itu yang di sebut pemerkosaan.

Dalam ketidakberdayaan dan rada malu yang menyanderanya.

......

Suengwoo meneguk botol ke 2 soju setelah lama ia jauh dari ini. Dia pikir tidak ada suatu peristiwa atau orang yang bisa membuat ia meminum nya lagi.

Tapi , malam ini, Seungwoo merasa kacau dan dia ingin merasakan lebih dari ini.

Seungwoo meneguk lagi botol ke 3 nya.

"Ssttt" saat soju memasuki tenggorongan nya. Panas .

Sambil menatap sekeliling nya. Ia menatap Kamar nya di lantai atas. Satu satunya cahaya yang terang dari rumahnya berasal dari sana .

Meski kini pandangan Seungwoo perlahan mulai tak fokus karena soju ini.

Dia ingin kembali ke kamarnya. Dia ingin memeluk Sinhe.
Dia merindukan Sinhe.

Seungwoo mengumpat. Dia kembali meneguk gelas soju nya. Melampiaskan kemarahannya.

Tanpa ia sadari ia menyebut nama "sinhe Saranghae" sebelum ia kalap karena terlalu banyak alkohol yang masuk ke dalam pencernaan nya. Membuat otak nya berputar.

Ia hanya ingin Sinhe.