[Completed]
"Ahh hyung... kurasa hidup kita lebih tenang saat hyung tidak ada..." celotehan pagi Taehyung membuat Jin yang sibuk membangunkan member BTS lainnya terdiam sesaat.
"Ya mungkin. Tapi sebelum hyung benar benar pergi dari kalian, hyung h...
Kata yang tak pernah bisa ia ucapkan setahun terakhir ini.
Min Yoongi yang egois. Min Yoongi yang bodoh. Ia terlalu dibutakan. Ia tak pernah tahu bahwa bukan ia sendiri yang merasakan sakitnya ditinggalkan. Dia tak pernah sadar bahwa bukan hanya dirinya yang disiksa sesak sebuah kerinduan. Ia tak pernah menyadari bahwa bukan hanya dia seorang adik dari Seokjin. Tapi masih ada lima adiknya yang lain. Namjoon, Jungkook, Hoseok, Taehyung dan Jimin.
Meski mereka tka menunjukannya harusnya Yoongi tahu bahwa adik-adiknya itu juga memendam rasa sakit yang sama.
Bodoh! Dasar bodoh!
Air mata itu kian deras mengucur. Ia tak tahu lagi bagaimana harus menghilang perasaan berkecamuk dalam hatinya ini. Ia lelah. Jujur ia juga sangat lelah. Tuhan... tak bisakah kau ambil kesadarannya sekarang juga? Rasanya Yoongi ingin tertidur sangat lama.
"Maafkan aku..."
***
"Hyung! Aku benar-benar tak tenang!"
Lagi Hoseok menghela nafas melihat Taehyung yang masih saja terus bergerak gelisah. Hoseok tau bagaimana khawatirnya Taehyung karena sudah hampir satu jam dan kedua orang itu masih belum juga kembali. Kini hanya tersisa mereka berdua diruang tengah dorm. Jungkook sudah lebih dulu masuk kamar setelah makan malam mereka selesai. Dari raut wajahnya Hoseok sudah bisa menduga bahwa maknaenya itu kembali sakit.
Tidak. Bukan sakit pada batinnya lagi karena itu memang sudah lama sekali menghantui mereka. Tapi sakit yang sebenarnya. Karena keringat dingin dan bibir pucatnya tak bisa luput dari penglihatan Hoseok meski Jungkook tetap berusaha bersikap biasa saja. Karena itu pulalah kini Jimin juga tak ikut berkumpul di ruang tengah. Ia sengaja mengecek Jungkook dan mungkin memutuskan untuk menemaninya karena tak kunjung keluar dari kamar Jungkook.
Kembali lagi pada kondisi Taehyung yang masih terus bergerak gelisah. Ingin berkata jujur jika Hoseok sudah jengah namun ia mengakui bahwa ia juga tak kalah khawatir seperti Taehyung. Ia ingin mengecek ke balkon sana namun ia juga menekankan pada dirinya bahwa Namjoon dan Yoongi hyung nya itu pasti membutuhkan waktu privasi.
"Aku sudah tak bisa lagi hyung. Aku akan menyusulnya!"
"Tae—" Meski berusaha mengejarpun percuma. Hoseok kalah cepat dengan Taehyung yang sudah menghilang dari penglihatan.
Hoseok menghela nafas pelan. Bersiap menyusul Taehyung sebelum adiknya itu membuat kerusuhan. Namun terlambat, karena Taehyung memang telah berteriak nyaring disana.
"HOSEOK HYUNG!!"
Membuat Hoseok segera berlari menghampirinya dengan raut wajah panik. Takut sesuatu yang buruk benar-benar terjadi. Tuhan... semoga tak ada apa-apa lagi.
Hoseok segera menghampiri Taehyung yang terdiam mematung didepan pintu penghubung menuju balkon dimana Namjoon dan Yoongi berada. Ia panik melihat Taehyung yang sudah hampir menangis ditempatnya berdiri tanpa sepatah katapun. Matanya menatap lurus kedepan pada objek dibalik kaca tembus pandang dihadapannya.
Keheranan dan kekhawatiran Hoseok terbayar saat akhirnya menyadari apa yang membuat adiknya ini menangis. Ia juga ikut terbawa haru. Menarik bahu Taehyung pelan dan membawanya kedalam pelukan.
"Semuanya akan baik-baik saja setelah ini Tae hiks... Semuanya akan baik-baik saja"
***
T to the B to tye C
TBC
***
agak sedikit dramatis.. iya dramatis saking dikitnya ini update
hehe maafkan Jii yang lama menghilang dan muncul cuma seuprit gini
insyaAllah semuanya tahap ketik menuju ending... jadi yahh sekali lagi Jii hanya ingin bilang bahwa umur ff ini sebentar lagi hiks
semoga masih banyak yang menunggu ending dari konflik tak berkesudahan di ff ini
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Btw btw daku tersindir kawan kawan Hehe ngga bisa banyak berceloteh lagii