Di hari minggu ini Lia lebih memilih diam di rumah. Bukan karena gaada yang ngajak pergi, yang ngajakin mah banyak. Tapi Lia mager aja keluar rumah. Dia kan kaum rebahan."Liaa!!"
Lia menutup telinganya dengan bantal. Suara mamanya itu mengganggu pagi indahnya. Lia meregangkan badannya lalu mengambil hpnya. Matanya membulat saat melihat nama Soobin tertera disana.
Soobin
Mau keluar ga?Lia melempar hpnya, tenang masih di kasur kok. Padahal cuma chat aja tapi jantung Lia udah berdegup ga karuan. Gimana mau ketemu?!! Lia mencoba menenangkan dirinya. Dia mulai berpikir apa harus mengiyakan ajakan Soobin itu. Tapi kalau dia iyain, pasti nanti canggung. Kalau engga, Lia nyesel. Lagian kenapa Soobin tiba-tiba ngajakin keluar sih?
Soobin
Eh sorry
Salah kirim liLia tertawa canggung. Dia jadi merasa miris sama dirinya sendiri. Terlalu semangat untuk sesuatu yang ga jelas. Dia hanya membaca chat dari Soobin itu, biar tau rasa.
"Dasar php" gumam Lia.
"Siapa?"
Lia tersentak saat melihat mamanya yang sudah berdiri di sebelahnya. Lia hanya mendengus sambil menggeleng pelan.
"Kamu itu jadi cewek galau terus, gimana mau dapet pacar lagi coba?"
"Ih apaan sih ma, dateng-dateng ngomong gitu."balas Lia kesal.
"Padahal mama udah suka lo sama pacar kamu dulu, siapa namanya?"
"Katanya suka tapi namanya ga inget" cibir Lia.
"Iya buruan siapa namanya?!" Ucap mamanya Lia mulai memaksa.
"Soobin" jawab Lia ketus.
"Oh iya Soobin! Dia itu lo keliatan banget cowok baik-baik, mana ganteng juga. Balikan gih sama dia" ucap mamanya Lia asal.
Lia menatap horror mamanya. Ucapan mamanya tadi itu tidak tepat diucapkan saat ini, karena Lia lagi kesel sama yang namanya Soobin. Lia dengan cepat menggeleng lalu mendorong pelan mamanya.
"Gamau! Jangan pernah ngomong aku balikan sama dia. Udah ah, aku mau mandi" kata Lia sambil mendorong mamanya menuju pintu.
"Iya iya mama keluar! Kamu jadi perempuan kasar banget, cepet mandi!" Balas mamanya Lia kesal.
Setelah mamanya pergi, Lia menutup pintu kamarnya dan berbaring di kasurnya lagi. Lia meratapi nasib percintaannya yang tak seindah drakor kesukaannya. Udah ditembak doi tapi bingung jawab apa, mau balikan sama mantan juga ragu.
"Ih! Males banget mikirin Soobin, tukang php. Awas aja lo minta balikan lagi" gumam Lia.
Tapi beberapa detik kemudian dia mengacak rambutnya frustasi.
"Kenapa sih lo gantungin gue!! Lo pikir gue jemuran!" Gumam Lia kesal.
***
Soobin jadi merasa ga enak karena insiden salah chat tadi, mana chat nya cuma di read aja lagi sama Lia. Soobin mau chat lagi, tapi dia takut ganggu.
"Woi!"
Soobin mendongak dan hanya membalas sapaan Yeonjun dengan anggukan pelan. Yeonjun mengernyit lalu duduk di depan sahabatnya itu.
"Kenapa lo? Oh gue tau, bingung pilih Lia apa Aisha ya?" Ucap Yeonjun lalu tertawa.
Soobin hanya diam dan mengabaikan candaan Yeonjun yang memang tidak lucu. Yeonjun berdehem, merasa malu karena sadar candaannya tadi garing.
"Serius lo kenapa sih?" Tanya Yeonjun lagi.
"Gue mikir Lia marah apa engga sama gue" ucap Soobin lalu menunjukkan chat nya dengan Lia.
