Jangan Remehkan Perempuan Wahai Lelaki

3K 302 17
                                    

Selamat datang para pembaca setia di part 5.

Ku buktikan bahwa wanita bisa jauh lebih dibandingkan laki laki
#Park Sunny

Sekarang Sunny kecil sudah beranjak remaja. Usianya sudah 15 tahun , namun sifatnya masih belum berubah bahkan kian bertambah.

Dia tidak suka memakai riasan layaknya remaja perempuan lainnya.

Hampir setiap hari dia mengenakkan pakaian yang sangat sederhana bahkan harga bahan pakaiannya hampir sama dengan rakyatnya sendiri.

Wajahnya tetap dibiarkan polos tanpa tambahan apapun. Hal ini menyebabkan dia tidak terlihat sebagai seorang putri kaisar. Hingga banyak yang tak mengenalinya ketika ia berada di luar istana.

Yuan, Sora, dan seluruh keluarga kekaisaran selalu mengingatkan Sunny agar merubah sifatnya.

Namun Sunny hanya menganggap semuanya sebagai angin yang berlalu.

Selain itu, dia juga lebih banyak menghabiskan waktu di luar dari pada berdiam diri di rumah sebagaimana yang harus dilakukan oleh seorang putri kaisar.

Kali ini dia sedang berada pada sebuah tanah lapang ditengah hutan tempat biasa dia berlatih menggunakan pedang dan panahnya.

Bulir demi bulir keringat pun bercucuran di pelipisnya.

" Ahhh..... aku harus mencari lawan untuk mengukur kemampuanku !" ucap Sunny sembari menghentikan latihannya sejenak.

" Tapi siapa yang akan aku ajak untuk bertarung ?" gumamnya sambil berfikir keras.

" Oh iya..... aku mendapatkan orangnya hahahaha " Sunny tertawa licik dan dia segera menyarungkan pedangnya dan pergi menuju kekaisaran.

" Mana dia ya ..... ?" Sunny menoleh kekiri dan kanan untuk mencari keberadaan Dansae.

" DANSAE ! ..... DANSAE ....!"

"DIMANA KAU DANSAE !" teriakan Sunny terdengar sangat lantang.

" Ada apa ini sayang.... ?" tanya Sora yang kebetulan berpas pasan dengan Sunny.

" Aku mencari Dansae bu...apa ibu melihatnya ?" jelas Sunny.

" Dansae ? untuk apa kau mencarinya ?" heran Sora

" Aku ada urusan dengannya bu".

" Urusan apa ? ".

" Ibu tidak perlu tau ...." Sunny menggeleng.

" Haduh.... baiklah Sunnyku yang keras kepala.... Dansae sedang ada di kamarnya " Sora memberi petunjuk pada remaja cantiknya.

" Terimakasih bu...." Sunny tersenyum ria dan segera berlari sambil berteriak memanggil nama Dansae.

" Aku heran dengan putriku sendiri, perasaan ketika hamil dia aku tidak ngidam yang macam macam " Sora menggeleng gelengkan kepalanya.

Sunny membuka pintu kamar Dansae dengan kasar sambil berteriak dengan lengking.

" DANSAE ! KENAPA KAU TIDUR DI SIANG YANG PANAS INI ?" teriak Sunny sembari menampar wajah Dansae cukup kuat.

Love In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang