"Seriously, Alde? You let her go?" Seorang gadis berambut coklat menatap lawan bicaranya menuntut penjelasan.
"Bro, are you okay?" Laki-laki bersurai hitam itu menatap khawatir kepada sahabatnya itu.
"I'm not."
Jawaban singkat itu membuat kedua orang yang sedari tadi menanyainya saling bertatapan.
×××
"HAH?! SUTUP?!"
3 orang gadis dan 1 orang lelaki tiba-tiba jadi pusat perhatian di sebuah cafe yang tidak terlalu ramai itu.
"Shut up y'all." seorang gadis berambut blonde menatap teman-temannya kesal.
"Um sorry, Fel." gadis yang paling mungil disana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo kenape bisa sutup njir?" tanya satu-satunya lelaki disana.
Feli menghembuskan nafasnya kasar.
Ah iya, mereka itu Feli, Alletta, Azlyn, dan Risson.
"Gue gatau. Dia ga ngejelasin apa-apa samsek." Feli menundukkan kepalanya.
"Wah udah kalo kek gini mah memancing keributan." Alletta terlihat kesal.
"Udah biarin aja, Ta. Dia pantes bahagia kok." Feli memaksakan senyumnya.
"Ya gabisa gi-"
"Eh ntar dulu." Azlyn memotong kata-kata Alletta. "Lo ga ngerasa ada yang aneh gitu Fel?"
Feli berfikir sejenak.
"Gais."
Hening.
"Kalo gue jadi secret admirernya dia gimana?"
Baik Azlyn, Alletta, maupun Risson semuanya diam. Ga ngerti lagi ama jalan pikiran Feli.
"Tenang aja guys. Gue tau apa yang gue lakuin." Feli tersenyum penuh keyakinan.
YOU ARE READING
Ex Secret Admirer
FanfictionJadi secret admirernya doi mah udh biasa. Tapi jadi secret admirernya mantan?
