26 - twenty six

41.5K 2.8K 88
                                        

As time goes by..


Project Jungkook mulai terlihat hasilnya, metode yang diterapkan berhasilkan menghasilkan keuntungan di beberapa sektor dalam Victory Group sekaligus. Saat ini tim Jungkook telah bertambah dua orang seiring dengan meningkatnya pekerjaan yang ditangani.

Rencana Jungkook untuk meneruskan pendidikan formal masih tertunda karena project yang ia tangani begitu instens berkat duet maut orang tidak sabaran dengan orang ambisius dilengkapi rekan lain yang full support.

Jungkook sering mengikuti kegiatan Taehyung berkumpul bersama Direktur lainnya, entah itu berlibur atau sekedar makan bersama.

Hubungan Taehyung dengan Jungkook? Hmm.. bagaimana ya menjelaskannya. Masih gitu-gitu saja, sepertinya mereka sudah masuk dalam zona nyaman.

Jungkook yang sekarang sudah tidak keberatan terlihat dimuka umum bersama Daddy nya di kantor, dalam artian yang aman. Terkadang mereka terlihat minum kopi bersama di Caffetaria atau sekedar menghabiskan waktu di perpus perusahaan yang diperlukan Jungkook untuk menambah wawasannya.


Hari ini Taehyung sedang melewati caffetaria hendak menuju ke pertemuan bisnis, ia melihat Jungkook sedang duduk disalah satu kursi dengan muka tertunduk terlihat sedang kusut pikirannya. Taehyung membelokkan langkah hendak menghampiri namun tertahan saat melihat Jennie datang membawa dua minuman kemudian duduk semeja dengan Jungkook.

Jungkook menerima minuman itu kemudian keduanya terlibat percakapan. Awalnya keduanya berbicara dengan tenang, namun tak lama sepertinya mereka terlibat cekcok. Raut wajah Jungkook berubah, terlihat dari kejauhan ia berusaha menahan amarah lalu Jennie bangkit dari kursi dan meninggalkan meja dalam keadaan luar biasa emosi.

Taehyung akhirnya melihat langsung bagaimana pertengkaran Jungkook dengan rekan se-tim nya yang selalu menjadi keluhan Baby nya. Karena Taehyung sudah tidak memiliki waktu sebelum meeting maka ia segera melanjutkan langkahnya. Taehyung menghadiri pertemuan bisnis penting, ia tidak menyadari pesan yang masuk ke ponselnya.

Jungkook mengirimkan pesan menanyakan keberadaan Taehyung karena ia ingin sekedar bertemu sebentar. Namun karena tidak kunjung ada jawaban, Jungkook bangkit dan menuju lift hendak ke ruangan CEO. Resepsionis Direksi yang sudah terbiasa melihat Jungkook lalu lalang menyapa ramah, ia menjelaskan bahwa CEO sedang tidak berada di ruangannya. Jungkook berterima kasih sebelum lanjut berjalan keruangan besar tersebut.

Di dalam ruangan besar yang kosong, Jungkook menuju kursi kerja Taehyung. Menyandarkan tubuh nya dalam kursi besar yang nyaman tersebut, menutup mata dan membayangkan sedang dalam rengkuhan Taehyung. Dia berlama-lama duduk disana sampai merasa hatinya tenang.

Kemudian Jungkook memperhatikan meja kerja Taehyung, mengambil sebuah bolpoint disana dan menangkupnya dengan kedua telapak tangan dan menempelkannya ke pipi. Jungkook tersenyum-senyum membayangkan tangan besar Taehyung memegang bolpoint tersebut. Jangan heran, Jungkook cuma sedang terkena virus budak cinta kawan.

Jungkook kembali memperhatikan meja di depannya, ia terusik dengan sebuah amplop kecil dengan logo Tiffany & Co yang tertulis tanggal esok hari diatasnya. Jungkook mengambil amplop tersebut membukanya, ternyata berisi sebuah nota pengambilan pesanan barang.

Dada Jungkook berdegup ramai bahkan sebelum otaknya jalan. Apakah mungkin? Tapi apakah Taehyung tau ukuran jarinya? 

Senyuman lebar mengembang tanpa dapat dihentikan. Ia mengembalikan amplop tersebut ke tempatnya dan bersorak bagai anak kecil. Kaki dan tangannya menendang-nendang udara dengan kursi yang terdorong ke belakang karena gerakan hebohnya.
 
Sudah setengah jam berlalu namun Jungkook masih belum dapat menenangkan perasaannya hingga ia mendapat telpon dari Bambam yang  membutuhkan dirinya diruangan karena Jennie mulai “bertingkah”.

Jungkook yang sedang senang dapat "menangani" Jennie dengan baik. Hari ini ia pulang tepat waktu, tidak sabaran untuk ketemu Daddy. Padahal Taehyung dari tadi belum membalas pesannya.

 
Sesampai di rumah, Jungkook meminta tolong asisten rumah tangga membantunya menyiapkan makanan untuk Taehyung. Jungkook membuat Steak kesukaan Taehyung dengan salad sebagai side dish.

Jungkook menerima pesan bahwa Taehyung sedang dalam perjalanan pulang. Kemudian Jungkook melakukan quick shower dan lanjut beraktifitas di dapur membuat fruit punch.

Taehyung terkejut ketika sampai di rumah mendapatkan Jungkook sudah sampai duluan dan bahkan sedang sibuk di dapur. Menyapa Jungkook dengan ciuman singkat di bibir sebelum bebersih badan.

Di ruang makan, Taehyung hanya terpana melihat Jungkook sibuk menyiapkan makanan. Dia terheran karena terakhir kali melihat di kantor, Jungkook dalam keadaan bad mood. Namun sekarang sepertinya sedang senang sekali.

Mereka makan dengan Jungkook yang banyak bercerita. Taehyung mengingatkannya bahwa besok mereka akan makan malam dirumah Eomma alias Halmoeni Kim karena beliau berulang tahun.

Setelah makan Jungkook mengajak Taehyung nonton diruang cinema. Awalnya Taehyung sudah curiga, namun kenyataannya justru Jungkook dapat menonton dengan tenang hingga film berakhir. Barulah ketika sampai dikamar, Jungkook menyerang Taehyung ketika mereka baru saja menutup pintu.
  
   
Pagi ini mereka berangkat bersama, supaya praktis karena pulang nanti akan ke rumah Eomma Kim.
Hari berlalu terlalu cepat bagi Jungkook, hatinya terlalu berbunga-bunga untuk menangani permasalahan serius dikantor. Jennie yang biasanya bertengkar dengan Jungkook sampai dibuat bingung dengan bos nya itu yang seharian ini senyum-senyum bagai orang bodoh.

Di rumah Keluarga Kim, Eomma menyambut kedua laki-laki kesayangannya. Beliau sangat bersyukur di usia senja ini dapat merayakan ulang tahun bersama orang-orang terkasihnya.

Selesai makan mereka berkumpul di ruang santai, Taehyung memainkan piano menyemarakkan suasana. Seokjin, Namjoon dan Jungkook secara bergantian memberikan kado untuk Eomma.

Setelah menyelesaikan lagunya, Taehyung menyerahkan hadiah untuk Eomma. Sebuah paper bag yang ketika dibuka isinya menampilkan sebuah kotak hitam beludru. Eomma membuka kotak tersebut, didalamnya sebuah kalung berlian manis yang kemudian dipasangkan Taehyung dileher beliau.

Jungkook menatap nanar paper bag yang bertuliskan Tiffany & Co. Rasanya dia dapat mendengar hatinya yang pecah berserakan diruangan yang ramai.

Taehyung terheran dengan sikap Jungkook yang menjadi diam sedari tadi. Berbeda dengan sebelumnya yang sangat ceria. Taehyung hanya berfikir betapa labilnya pemuda itu. Dalam sehari bisa gembira dan sedih semudah membalikkan telapak tangan.
 
 
 
Seandainya Taehyung tau penyebabnya..

>> tbc >>






 

Saya ga sangka pembaca Drowning meningkat pesat. Saya yang lagi sok sibuk jadi tidak bisa sering² buka notifikasi, tau² aja notifnya menumpuk.

Karena saya sedang senang sekali hari ini, saya keluarin satu draft tabungan saya.

Hope you enjoy it 😉
 

Semalam kesayangan kita ber-7 qo bangsad siiiih??!
Ganteng nya pada ga ketulungan!

 

Drowning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang