"Karna nyaman bisa merubah dua orang yang hanya asing dan menjadi saling. Entah saling yang akan mengukir kisah bahagia atau malah akan sebaliknya".
////////
Begitu keras nya gue mencoba melupakan semua yang sudah terjadi di dalam kehidupan. Gue benci kenapa semesta selalu mendukung gue untuk tidak bahagia. Apa yang salah? Dan siapa yang mesti disalahkan?. Gue hanya ingin sesosok kebahagiaan menghampiri kisah yang sudah mulai memudar ini. Gue hanya ingin melupakan semua.
"Lo harus muvoen rin, lo harus muvoen". Teriak keras nadia di telingga arin.
"Iya udah kali ah. Gue juga denger BAMBANG".
"Dengerin gue buat muveon atau dengerin hati lo buat bertahan?".
🌞
"Woyyyy raf, jadi juga lo pindah kesini."
Sapa athala.
"Orang bokap gue yang masukin, ya gimana gue nolaknya." ketusnya.
"Yaudah si kan ada gue."
"Mana tahan." rafa melengos dengan seenaknya meninggalkan athala yang masih cengegesan. Rafa si gatau kalo athala adalah cowo yang tertampan di kelas nya. Athala berjalan menyusul rafa ke koridor sekolah untuk menuju ke kelas 11 IPA 2. Kebetulan saja athala dan rafa sekelas. Rafa juga sudah tak heran di sma pelita ini. Karna dia sudah terbiasa ke sma ini hanya untuk sekedar bertanding futsal. Oleh karena itu juga rafa jadi akrab dengan athala. Setelahnya, athala dan rafa berbincang bincang seputar kebiasaan di sma pelita. Entah itu peraturan, entah itu teman sekelas mereka, atau tentang cewe yang akan digebet rafa kedepanya. Udahh langsung ke gebetan aja nih;"
"Gue kenalin deh entar sama adik gue." kata athala dengan santainya.
"Sekarang aja mumpung belum ada guru."
"Dihhh, maksa."
"Lah anjay kan elo yang bilang."
"Kan nanti bukan sekarang."
🌞
"Lahhhh ko arin pergi haha." nadia tertawa karna menggoda temanya yang satu ini.
"Gue mau kekantin dulu biar ga badmood liat muka lo disini."
Arin pergi meninggalkan nadia di perpustakaan diluar. Dia kesall karna terus digoda temanya tentang hatinya yang sedang galau ini. Malashhh dia pikir. Arin terus melangkahkan kakinya dengan lesunya. Dia hanya menunduk ke bawah tanpa mau melihat orang orang yang dia lewati di depanya. Atas kecerobohanya ini, akhirnyaa.....
Brukkkkkkkkk!
Arin melihat ke atas dengan segera. Kakinya ngilu karna terjatuh aga keras. Dia melihat sesosok cowo yang baru saja dia tabrak. Sebuah uluran tangan sekarang ada di depan wajahnya. Tapi tunggu...tunggu... Cowo ini tampak asing bagi arin. Sesosok bola mata yang gelap hitam pekat begitu nampak jelas menghiasi wajahnya. Bibir yang tipis, dan rahang yang begitu keras menambah mempertampan perawakanya. Arin tampak berpikir lebih lama untuk menerima uluran tangan nya. Akhirnya dia menyambut tanganya, begitu hangatnya sampai arin lupa bahwa mereka adalah dua asing. Yang baru dipertemukan semesta. Arin berdiri..
"Hati hati... Kalo jalan jangan nunduk". Kata cowo itu lalu pergi meninggalkan arin yang masih tertegun melihat cowo asing itu. Sekali lagi dia hanya asing yang entah itu akan menjadi saling atau hanya sekedar menjadi pengisi untuk hati yang kembali akan tersakiti.
🌞
Wait a next part..🤗
YOU ARE READING
WHY YOU
Teen FictionTentang Rasa Yang Selalu Melawan Logika Hanya Untuk Memilihmu Ada. Seperti semesta yang selalu bercanda dengan takdirnya. Demi mendapatkan pilihan yang takan terpisahkan oleh kehilangan. Kamu ada untuk abadi dalam ingatan orang orang yang mencintai...
