08

924 118 14
                                    


Entah bagaimana Lia akan menghadapi Soobin nanti. Kejadian di bioskop itu selain memalukan juga membuat Lia berdebar-debar.
Setelah film selesai Lia langsung mengajak Yohan keluar tanpa bilang apa-apa sama Soobin dan Aisha. Terus dia juga berharap Yohan ga melihat hal tadi itu.

"Lo sama Soobin masih deket ya?"

Lia yang lagi makan roti bakar langsung tersedak. Pupus sudah harapan dia, sepertinya Yohan melihat semuanya.

"Hah? Bi-biasa aja tuh" jawab Lia.

Yohan hanya mengangguk. Raut kecewa terlihat di wajahnya. Lia tiba-tiba merasa ga enak.

"Lia gue suka sama lo"

***

Soobin mengantarkan Aisha pulang ke rumahnya. Memang Aisha itu cari dia pas butuh aja. Karena dia mau nonton dan gapunya pacar, dia memaksa Soobin ikut dan juga beli tiketnya :). Untung aja Soobin dompetnya berisi.

"Thanks ya udah menemani gue, memang cuma lo temen gue" kata Aisha.

"Tai, kayak gini aja lo inget gue temen lo. Tapi memang sih lo beruntung gue jadi temen lo"

"Hmm.. iyain, tapi percuma jadi temen aja" gumam Aisha.

"Gimana?"

Aisha tersentak. Wajahnya langsung memanas. Dia menggaruk lehernya untuk menyembunyikan rasa gugupnya. Sementara Soobin masih menatap Aisha dengan bingung.

"Hahahaha canda woi, hidup lo serius amat sih, santai lah kayak di pantai" canda Aisha sambil tertawa canggung.

Soobin hanya mendengus lalu memukul kepala Aisha pelan.

"Stupid" ucapnya.

"Heh! Lo ga inget gue dulu juara umum?" Tanya Aisha.

"Gue juara umum dari jaman sd biasa aja"

Soobin tertawa kecil melihat Aisha yang kesal. Dia melihat jam dan menyadari bahwa dia harus pulang.

"Gue balik ya" kata Soobin.

Aisha tersenyum sambil mengangguk. Soobin balas tersenyum sebelum berbalik menuju mobilnya.

"Soobin!"

Soobin menoleh dengan raut wajah bingung.

"Thanks, hati-hati ya" ucap Aisha lembut.

Soobin hanya mengangguk lalu masuk ke mobilnya. Setelah mobil Soobin pergi pun Aisha tetap berdiri di depan rumahnya.

"Gue boleh berharap ga sih?"

***

Penyesalan memang selalu datang terlambat, itu memang sangat benar. Lia beneran menyesal sudah ngomong sesuatu yang membuat Soobin menjauh, dia juga menyesal karena kejadian di bioskop. Kenapa dia ga ke pundaknya Yohan aja sih?
Lia memasuki kampus dengan langkah berat. Jantungnya udah berdegup ga karuan, dia takut bertemu Soobin. Baru aja dibilang, Soobin udah terlihat berjalan di depan Lia. Lia langsung panik dan berusaha bersembunyi, tapi karena bingung sembunyi dimana, Soobin pun melihat dia.

"Mampus, bego lo lia!" Batin Lia.

Lia pura-pura tenang lalu berbalik menuju arah yang berlawanan dari kelasnya. Bodo amat yang penting dia menjauh dari Soobin dulu.

"Woi lo lupa kelas kita dimana?"

Lia memejamkan matanya begitu mendengar suara Soobin. Ini sih jelas Soobin ngomong ke dia.

"Gu-gue mau ke kantin ya" balas Lia asal.

"Kantin juga ga lewat situ kali" ucap Soobin.

Lia memukul kepalanya, merutuki kebodohannya.

[2] MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang