[Season 2] 05

62 9 3
                                    

# SEHUN P.O.V

Hari ini ada acara di perusahaan gue. Sebenernya, gedung ini bukan punya gue tapi punya Suho hyung. Jadi dia punya tanah luas dari pada dimakanin cacing tanahnya mending gue klola aja, lebih bermanfaat.

So, waktu gue ngajuin tanahnya dibangun gedung dia setuju - setuju aja. Bahkan langsung telphone arsitek untuk desainnya. Besoknya dia bilang kalau gue berhak penuh atas tanah dan gedung ini. Ya walapun masih atas nama dia kepemilikannya.

Jadi karena ada acara, gue ajak Gahyeon aja ke perusahaan. Ini juga salah satu langkah pendekatan. Hm, pendekatan. Gue benci yang namanya wanita. Tapi kalau sama dia rasanya gue pengen manjaan terus.

Jiwa kemanjaan gue keluar kalau deket dia.

Tapi selalu gue tahan. Ga lucu aja, dia kenal gue yang pemarah, kasar, dan mantan bos mafia. Tiba tiba manja ke dia padahal belum kenal deket.

Dan, asal kalian tahu. Gahyeon hari ini cantik banget. Jujur, gue terpana beberapa detik sih.

Waktu menuju ke perusahaan, dia sempet nanya umur gue berapa. Gue jawab aja 25, gue sendiri ga inget umur gue berapa. Waktu gue bilang umur gue segitu, gue liat mukanya kecewa. Kenapa? Gue bingung dong.

Apa gue tua banget buat dia?

Sesampainya di perusahaan. Gue liat Donghae hyung. Kayaknya dia mau pergi lagi.

Dan pas gue masuk ke dalam ruangan, di mana acara itu di adakan. Gue liat Seokjin.

Seokjin, musuh.

Oke dia musuh gue dalam semua hal.

"arah jam 2, hati hati dengan Laki laki itu. Dia Kim Seok Jin" kata gue mempertingati Gahyeon.

"kenapa sama dia?" tanya Gahyeon. Gue ga jawab, hanya memberi tatapan tajamnya.

"Oh Sehun.." sapa Jin.

"oh Jin, gimana kabar lo?" pura pura basa basi aja, walau udah basi.

"hahah gua baik baik aja. Gimana sama lo, masih membunuhkah?"

What, pertanyaannya. Kenapa dia ngungkit masa lalu. Gahyeon ga tau apa apa tentang gue yang suka ngebunuh sat.

"seperti yang lo liat, gue sehat. Sehatnya gue adalah material untuk bunuh lu selanjutnya" gue balas aja dengan nada dingin, bodo kalau Gahyeon tau gue yang sebenernya.

Gue langsung ninggalin dia. Gue yakin banyak yang ngomongin gue sama Gahyeon. Semua karyawan dan pekerja serta rekan bisnis gue tau kalau gue udah nikah.

Tiba tiba gue diam, tangan Gahyeon lepas dari gue. Ternyata dia lagi ngomong sama Chen. Hm, ga penting sih.

Karena terlalu lama akhirnya.

"kalian," gua panggil mereka semua.

"jaga dia, sebentar lagi gua mau pembukaan" kata gua, yang ternyata udah mau pembukaan.

Gue berjalan ke atas panggung. Sesampainya di panggung gue memberikan visi dan misi dari projek yang akan dikukan nanti.

Tepuk tangan meriah terdengar setelah gue selesai dengan pidato gue. Tapi, ada yang salah sama gua. Kenapa?gua liat dia. Ia dia, orang yang mengubah hidup gue.

Wanita yang mengubah hidup gue. Tersenyum ke arah gue. Dengan cepat gue turun dari panggung dan berjalan menghampirinya.

"tunggu dulu dong bro" Seokjin. Itu Seokjin.

"minggir" kata gua.

"tahan dong, lu ga bisa gitu aja deketin Mina. Inget ini projek besar lu. Kalau lu bikin keributan apa kata para rekan bisnis lu. Dan...

Apa kata istrilu?"

Sial. Gahyeon, kenapa gue lemah gini waktu denger namanya.

Gue terdiam. Sampai Gahyeon menginstrupsi gue.

"ehm.." gue liat dia mendekat ke arah gue.

"aku ingin pulang. Aku mau mandi, rasanya aneh kalo aku pergi belum mandi" bisiknya. Dan entah kenapa terdengar lucu bagi gue.

"naiklah ke lantai 13" gue suruh dia buat naik ke lantai 13 dimana kantir gue berada.

"untuk apa?" bingungnya.

"ruangan saya, mandi saja disana" jawab gua.

"tapi, bagaimana dengan bajuku?" oke, gue paling benci pertanyaan.  Gua tarik aja dia ke dalem lift.

"ehh... Mau kemana?"

Terus gua tekan nomor 13.

"kita ke ruangan kamu?" tanya Gahyeon, yang ga minat gue jawab.

"emangnya gapapa kamu pergi kayak gini? Acarannya kan belum selesai" pertanyaan lagi.

"panggil yang lain ke ruangan saya" suruh gue pada asisten sekertaris.

"kau, masuk saja kedalam sana"  Gua bingung sama diri gue. Kenapa gua baku banget kalau ngomong sama dia.

"buat apa?" kenapa gue harus menghadapi banyak pertanyaan dari dia sih hari ini.

Gua mendekatkan diri ke arah Gahyeon. Sampai ia terpojokan. Sungguh ekspresi yang lucu.

"saya pikir kamu mau mandi. Apa perlu saya mandikan?" ucap gue setelah membuka pintu tersebut.

Dan dengan senang hati gue mau mandiin dia kalau dia setuju. Artinya gue normal.

Because Of You [Oh Sehun] || COMPLETE Where stories live. Discover now