22 - twenty two

45.3K 2.6K 36
                                        

Jungkook kembali melanjutkan OJT nya kali ini di Divisi operasional. Karena sudah pernah bertemu Sunghwan sebelumnya, maka Jungkook sudah dapat bersikap lebih cair.

OJT berjalan dengan lancar. Tak terasa sebentar lagi saatnya Jungkook presentasi. Ia sedang menyiapkan materi presentasi saat menerima pesan dari Sekretaris Min yang memintanya menghadap Park Hyungsik.

Maka disinilah Jungkook berada. Di ruangan Direktur Park yang memang tidak sebesar ruangan Taehyung namun mencerminkan pribadinya yang hangat.

"Silahkan duduk Jungkook" dan Jungkook duduk di sofa bersebrangan dengan Hyungsik.

"Jungkook aku mau minta tolong" Hyungsik menjeda sebelum melanjutkan.

"Aku masih kesulitan menemukan tim yang cocok menjalankan proposal mu. Rasanya selalu ada yang kurang. Aku yakin jika kau terjun langsung dalam tim mengeksekusi idemu tersebut, hasilnya pasti maksimal.

Namun jika kau bersedia, tentu aku mengharapkan dirimu tidak hengkang hingga akhir project. Minimal enam bulan pertama walaupun aku rasa ini bisa jadi rencana jangka panjang yang bagus."

Jungkook hendak membuka mulut menyanggupi permintaan Hyungsik. Siapa sangka alasan yang selama ini dicari Jungkook agar dirinya tetap berada di Seoul justru datang dengan sendirinya.

"Pikirkan saja dulu baik-baik. Nanti aku akan bicara dengan Taehyung. Aku sudah diskusi dengan Seojoon Hyung, hasil analisa keuangan yang dapat di-generate luar biasa bagus."

"Direktur Park, aku setuju mengerjakannya. Selain diriku, kau tentu tidak akan menemukan yang lebih baik dalam menjalankan proyek ini" ujar Jungkook dengan percaya diri.

Hyungsik tertawa hangat, dia senang dengan semangat pemuda Jeon. Dia mengulurkan tangan untuk menjabat Jungkook.

"Deal" keduanya bersalaman seolah telah memperoleh bisnis besar atas negosiasi yang dijalankan.

"Setelah kamu selesai OJT, langsung menghadap aku. Sekarang aku permisi dulu akan bicara dengan Taehyung."

Jungkook berdiri mengikuti Hyungsik keluar ruangan dan menuju lift. Langkahnya sangat ringan, jalannya dipermudah begitu saja. Ia tersenyum lebar seperti orang bodoh. Saat lift terbuka, dari dalam lift keluar Taehyung yang melihatnya kebingungan.

"Sedang senang Baby?"

"Yups."

"Boleh tau kenapa?"

"E em" ujar Jungkook sambil menggelengkan kepala kemudian meluncur kedalam lift. Dia sempat memberikan lambaian tangan riang kepada Taehyung sebelum pintu lift tertutup.

.

 
Hari terakhir OJT Jungkook pun datang. Seperti yang sudah-sudah, Taehyung meminta Jungkook berlatih didepan Taehyung pada malam sebelum ia presentasi. Memberikan masukan untuk perbaikan cara Jungkook melakukan presentasi serta penampilan pada slideshow nya. Namun malam ini tidak terlalu banyak yang Taehyung koreksi. Jungkook dinilai sudah bagus dengan ciri khasnya sendiri.

Jungkook mempresentasikan sebuah metode perbaikan dalam Divisi Operasional yang menurutnya dapat diterapkan berdasarkan hasil pengamatan. Direktur Kwon sangat senang dengan ide Jungkook bahkan berkali-kali ia memujinya.

Sore ini Jungkook sedang menunggu Taehyung yang memintanya untuk pulang bersama. Namun ia justru mendapatkan pesan Taehyung di ponselnya yang meminta Jungkook pulang duluan karena Taehyung masih terjebak diantara Hyung nya.

Jungkook sudah tertidur saat Taehyung akhirnya pulang. Memang tadi Taehyung sudah mengirimkan pesan agar Jungkook tidak menunggunya pulang. Tapi dasarnya Jungkook inginnya yang enak-enak dulu sebelum tidur maka ia menunggu Taehyung sambil menonton di sofa kamar. Maka Taehyung menemukan Jungkook tidur dengan tidak elit dan ditonton televisi.

Setelah mandi dan berganti pakaian tidur, Taehyung membopong Jungkook ke kasur. Taehyung memandangi Jungkook lamat-lamat, tanpa sadar ia tersenyum.

Taehyung mereka ulang pertemuan pertama mereka, saat-saat indah bersama, saat Jungkook memberikan pengalaman bercinta yang luar biasa, saat Jungkook memasak untuknya, saat Jungkook meminta hatinya yang menyebabkan mereka berjauhan, saat Jungkook kembali padanya. Semua hal-hal tersebut berlarian dikepalanya.

Taehyung menyadari satu hal, dari semua hal yang terjadi ada sesuatu yang sangat tidak ingin ia ulang kembali, yaitu saat Jungkook jauh darinya.

Ia merasa sudah saatnya mulai membuka hatinya kembali, hanya untuk Jungkook. Atau memang sebenarnya Jungkook sudah sebegitunya menyusup kedalam hatinya?

He wants to make it right.

Taehyung terlelap dengan Jungkook dalam pelukannya. Ia bermimpi tentang seekor kelinci lucu bermain di taman yang asri. Sebuah mimpi yang menggemaskan.


.


Pagi hari Taehyung terbangun sendiri seperti biasa. Jungkook hanya akan tidur sampai siang di akhir pekan. Setelah menghabiskan waktu setengah hari tiduran, ia akan menghilang dari pandangan Taehyung untuk melakukan video call. Sering kali Taehyung menemukan Jungkook tertawa lepas dengan lawan bicaranya. Bahkan Taehyung pernah melihat Jungkook tertawa hingga terguling ke lantai sehingga Taehyung bisa melihat sosok yang melakukan video call. Seorang pemuda dengan paras yang menarik, bahkan kelewat tampan. Beberapa kali Taehyung bertanya dengan siapa Jungkook melakukan video call, namun hanya dijawab teman oleh yang lebih muda.

Setelah bebersih, Taehyung turun ke bawah mendapati Jungkook sedang membuat roti panggang. Biasa nya jika Jungkook ada di pagi hari untuk sarapan bersama, maka mereka akan berangkat berdua. Taehyung memeluk Jungkook sekilas dari belakang sebelum menuju coffee maker membuat kopi untuk dirinya.

"Daddy, ini sarapannya. Aku duluan ya, dijemput teman."

Sebelum Taehyung sempat membalas, Jungkook mencium bibir yang lebih tua dan langsung meluncur ke arah lift. Belum pernah sebelumnya Jungkook membicarakan tentang temannya kepada Taehyung. Maka ia hanya bisa menunggu penjelasannya Jungkook.
 
 
 

>> tbc >>

Drowning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang