Jungkook terbangun saat alarmnya menyala. Dia sempat kehilangan orientasi mengenai tempat asing dimana ia membuka mata. Kemudian lamat-lamat mengingat bahwa ia tertidur di kamarnya sendiri. Jungkook memaksa diri untuk bangun. Dia perlu mengambil bajunya yang semua ada di kamar Taehyung.
Sesampainya di kamar Taehyung, ia heran mendapati kasur yang masih rapih, namun ia hanya berjalan lurus ke arah closet dan mengambil beberapa baju sekaligus.
Kembali ke kamarnya, Jungkook membuka almari baju hendak menyimpan bajunya disitu namun justru ia terbelalak heran. Dalam almari itu terdapat banyak baju setelah dilihat baik-baik, semua nya adalah ukurannya badannya dengan merk favoritnya. Jungkook tidak pernah membeli ini semua, apakah Taehyung yang mengisi almari pakaian untuk dirinya? Jungkook justru semakin sedih dengan pikirannya sendiri.
Cepat-cepat ia singkirkan pikiran apapun yang berhubungan dengan Taehyung. Ia mandi dan segera berangkat ke kantor. Di dalam kereta ia baru menyadari ada pesan dari Taehyung yang mengabarkan bahwa yang lebih tua tidak pulang malam itu karena menginap di rumah eomma.
Jungkook lupa sarapan, ia juga tidak begitu berminat makan siang. Seharian ini konsentrasinya hilang. Ia lebih banyak menatap layar ponsel yang kosong. Jungkook merindukan Taehyung, ia begitu sakit memendam rasa ingin bertemu, ia ingin mengirim pesan kepada Taehyung, namun ego nya yang tinggi membuatnya menahan semua itu.
Hal sama juga terjadi kepada Taehyung. Berkali-kali hanya mengecek layar percakapannya dengan Jungkook yang tidak ada perubahan, berharap Jungkook membalas pesan terakhirnya. Taehyung yang meminta agar ia diberi waktu untuk berfikir, menelaah perasaannya, namun ia juga yang ingin menarik kembali permintaannya. Taehyung ingin memutar waktu, kembali ke masa sebelum dengan bodohnya ia menanyakan apa yang diinginkan Jungkook.
Di sore hari, Jungkook mendapat panggilan dari Direktur Park Hyungsik agar datang ke ruangannya. Ternyata Hyungsik menanyakan lebih detail mengenai ide Jungkook sebelumnya dan memutuskan agar selama sisa OJT Jungkook di divisi Marketing agar fokus membuat proposal atas idenya.
Jungkook sangat tertarik atas tugas barunya. Ia benar-benar merasa dihargai atas pemikirannya. Kemudian Hyungsik bertanya padanya apakah Jungkook memiliki ide untuk memperbaiki kondisi di JJ Company namun ia jawab karena belum mengetahui akar permasalahan disana, ia belum dapat mencari solusi.
Direktur Park menutup pertemuan mereka dengan menitip salam untuk ibu tirinya, Jeon Somi. Sontak Jungkook bertanya karena kaget Park Hyungsik mengenal ibunya.
"Direktur Park mengenal ibu saya?"
"Tidak sebaik Wooshik, namun tentu saja aku mengenal Ibu mu."
Jungkook ingin bertanya lebih lanjut, namun ia sungkan. Usai pertemuan dengan Park Hyungsik, Jungkook hendak kembali ke kubikelnya. Di lorong ia bertemu dengan Sekretaris Min yang hendak turun ke caffetaria. Mereka memasuki lift bersama.
"Sekretaris Min, boleh aku bertanya sesuatu?"
Yang ditanya hanya melihatnya sekilas dengan tatapan dingin. Maka Jungkook berusaha mencairkan suasana.
"Ayolah.. kenapa kau galak padaku, aku salah apa?" tanya Jungkook bercanda.
"Aku hanya tidak dapat selapang hati Kim Sajang-nim yang begitu baik menerimamu menjadi apprentice nya. Jika aku jadi beliau, aku pasti sudah tidak akan menolong Ibumu sama sekali."
"Ada apa antara Kim Sajang-nim dan ibuku?"
Yang ditanya hanya mengangkat sebelah alis dan melempar pandangan meremehkan. Ia bahkan langsung pergi saat pintu lift terbuka.
Jungkook sungguh tidak mengetahui permasalahan yang terjadi. Hanya ada satu orang yang dapat ia tanyai mengenai hal ini, Kim Seokjin, kakak kandung ibu tirinya.
Ia melakukan panggilan telpon yang tersambung setelah cukup lama. Jungkook bertanya apakah pamannya memiliki waktu untuk bertemu dengannya. Seokjin menyanggupi dan bahkan meminta Jungkook sekalian makan malam dirumah karena ia yakin Eomma nya pasti kangen dengan Jungkook.
Maka disinilah Jungkook sekarang, menunggu Seokjin di halte. Tak lama mobil Seokjin datang dan Jungkook duduk di kursi penumpang. Dalam perjalanan Jungkook tanpa ragu langsung mengungkap pertanyaan yang begitu ingin ia ketahui. Ada hubungan apa antara Kim Taehyung dengan Ibu tirinya. Seokjin tanpa prasangka apapun menceritakan kondisi sebenarnya tanpa menutupi apapun. Termasuk alasan dibalik Taehyung melakukan akuisisi atas JJ Company.
Adalah Jungkook sangat terkejut mengetahui kenyataannya. Dia merasa Ibu tirinya telah memperlakukan Kim Taehyung dengan begitu jahat apalagi saat mengetahui Kim Taehyung sempat hampir merenggang nyawa akibat depresi yang ditimbulkan. Pantas saja Sekretaris Min memperlakukan Jungkook dengan dingin.
Jungkook ingin bertanya lebih lanjut namun mereka sudah sampai rumah keluarga Kim. Kedua nya masuk kedalam rumah. Saat Halmeoni melihat Jungkook, beliau langsung menghampiri cucu kesayangannya itu. Beliau menciumi pipi dan kening Jungkook dengan sayang.
Rasa kesal pada Ibu tirinya segera berganti dengan kegembiraan bertemu dengan Halmeoni, ia bahkan merasa menyesal sudah nyaris sebulan berada di Seoul tapi belum pernah mengunjungi beliau.
Jungkook seperti kembali menjadi anak kecil di depan Halmeoni. Saat sedang asik bercerita, bell rumah berbunyi dan Seokjin membukakan pintu.
Terkaget melihat tamu yang datang, rupanya itu adalah Kim Taehyung. Keduanya sempat bertukar pandang dengan emosi yang sulit diartikan sebelum Halmeoni memutus pandangannya dengan memeluk Taehyung begitu hangat.
Disinilah mereka bertiga duduk berdekatan di sofa ruang tamu. Baik Taehyung dan Jungkook keduanya berfokus pada Halmeoni, mendengarkan dengan khidmat cerita drama yang beliau tonton hari ini.
Tak lama Kim Namjoon pulang dan mereka pun makan malam bersama. Jungkook mengetahui bahwa kedatangan Taehyung ke rumah Halmeoni atas permintaan Halmeoni yang masih ingin bertemu Taehyung setelah semalam Taehyung menginap.
Sebenarnya tujuan utama Halmeoni ingin bertanya lebih banyak mengenai keluh kesah Taehyung semalam, namun karena ada Jungkook malahan Halmeoni seperti mengacuhkan Taehyung. Beliau rindu dengan kelinci manisnya.
Tak terasa waktu bergulir dengan cepat, saat Jungkook hendak pamit Halmeoni menyuruh Taehyung untuk mengantar Jungkook pulang yang mau tak mau disetujui oleh Jungkook. Sebenarnya terlalu banyak perasaan yang bergejolak dihatinya. Mulai dari rasa benci kepada Ibu tirinya yang sedikit banyak membuatnya benci pada dirinya sendiri.
Namun setidaknya ia sudah mulai paham alasan dibalik penolakan Taehyung. Bahkan jika ia berada di posisi Taehyung, ia sama sekali tidak akan membiarkan sosok Jeon Jungkook berada dalam radius yang sama.
>> tbc >>
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowning
Fanfiction[FIN] ⚠️Boys Love⚠️ 🔞 an adult Taekook Story 🔞 Homophobic ⛔ Go Away! PERINGATAN ‼ untuk 20 tahun keatas. Di cek dulu KTP nya. Kebijaksanaan pembaca sangat diperlukan !!! 🔞 contains: Mature BDSM Whore nsfw BoyxBoy Tae!Top KTH = 37 yo JJK = 22 yo S...
