Pagi hari nya mereka berangkat ke daerah pegunungan dengan mobil Range Rover Taehyung. Mereka mampir ke supermarket untuk membeli persediaan makanan. Tempat yang akan mereka kunjungi sudah menyediakan tenda dan peralatan barbeque sehingga mereka tidak repot membawa banyak barang.
Perjalanan cukup jauh sehingga mereka memutuskan untuk makan siang dahulu di jalan. Sesampai di lokasi, mereka beristirahat sejenak sebelum mulai hiking.
Mereka menyusuri jalur pendakian dengan santai, Taehyung mengamit jemari Jungkook selama perjalanan. Sesekali berhenti untuk ber-selca. Mereka mudah mencapai puncak karena keduanya rutin berolahraga.
Setelah puas menikmati pemandangan alam dari puncak, mereka turun kembali dan mencapai lokasi camping saat sudah gelap. Keduanya langsung sibuk di depan meja panggang.
"Kamu tau Baby, ini pertama kalinya aku jalan-jalan keluar bersama orang lain selain dengan Hyung ku, maksudku Seojoon Hyung dan lainnya."
"Wah aku tersanjung Kim-sajangnim" baru sekali ini Jungkook memangggil Taehyung dengan panggilan formal, karena mereka bahkan belum pernah bertemu resmi di kantor.
"Hahaha, kamu punya berapa nama panggilan untukku?" yang ditanya hanya nyengir.
"Aku jadi penasaran, nama apa yang kamu gunakan untuk menyimpan namaku?" tanya Taehyung kemudian.
" V. Satu huruf yang mewakili dirimu sebagai jiwanya Victory Group."
"Hmm.. aku suka nama itu" Jungkook memberi simbol peace dengan jarinya kepada Taehyung yang sedang tersenyum.
"V-ssi simpan kontak aku dengan nama apa?" Taehyung terbahak-bahak, merasa lucu dengan nama panggilan barunya.
"Kamu lebih cocok jadi kelinci sayang ketimbang kucing" jawaban Taehyung memberi ide nakal bagi Jungkook, nanti sesampainya di rumah akan dia eksekusi idenya itu.
Hasil panggangan Taehyung ternyata lebih bagus dari punya Jungkook, namun Taehyung dengan bahagia justru menghabiskan masakan Jungkook yang gosong.
Setelah membersihkan diri keduanya masuk tenda dan bersiap tidur. Tidak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk segera terlelap. Sedangkan Taehyung masih terjaga.
Ia memainkan rambut Jungkook yang panjang. Mata nya menyapu paras Jungkook yang akhir-akhir ini tiada henti selalu berkeliaran di hati nya. Bahkan saat ia sedang bekerja, sedang rapat penting dengan client. Ia selalu memikirkan pemuda di depannya ini.
Sudah lama Taehyung tidak memiliki rasa seperti ini. Tidak juga pada Bogum yang selama ini ada disisinya secara harfiah. Namun dengan Jungkook, hanya tidak bertemu seharian saja rasanya dia sudah begitu merindu. Padahal ia jelas tau Jungkook berada di gedung yang sama dengan dirinya.
Namun bagaimana cara dia melalui waktunya selama 13 tahun terakhir membatasi perasaan indah yang ingin ia tumbuhkan. Taehyung sudah begitu lama tidak mempercayai cinta. Hanya pengkhiatan yang ia dapatkan saat ia telah begitu memberikan kepercayaan pada rasa yang fana.
Celakanya segala sesuatu pada diri Jungkook telak mengingatkan nya pada Somi. Pada kenangan terburuknya yang terkadang masih menghampiri malam-malamnya. Kepergian Somi yang meninggalkan nya di Altar sendiri tanpa berita apapun.
.
Pagi hari Jungkook terbangun sebelum matahari terbit, dia pun membangunkan Taehyung mengajaknya melihat matahari terbit dari danau yang tidak jauh. Taehyung mengikuti Jungkook dengan mata masih separuh terpejam dan bibir manyun.
Tak sia-sia Jungkook memaksa Taehyung mengikutinya. Matahari terbit seolah-olah membawa harapan baru. Sinar matahari menari-menari diatas permukaan embun membuatnya berkilauan.
Tiba-tiba Taehyung memeluknya dari belakang, menyenderkan dagu pada pundak Jungkook dan menempelkan pipi mereka.
"Terima kasih Baby, ini indah."
Jungkook hanya tersenyum, ia menikmati suasana hangat pagi hari yang luar biasa dalam dekapan Taehyung.
Setelahnya mereka sarapan dengan Ramyeon dan nasi instan lalu bersiap kembali ke kota. Karena Taehyung sudah menyetir saat berangkat, Jungkook memaksa agar dirinya yang menyetir saat pulang. Mereka berhenti makan siang di restauran sebelum kembali ke rumah.
Sesampai di rumah, Jungkook langsung masuk ke kamar, ia menyalakan air bathtub kemudian keluar untuk membongkar barangnya dalam tas di sudut kamar. Tak lama Taehyung masuk ke dalam kamar.
"Aku sudah nyiapin air mandi buat Daddy" ucap Jungkook hampir seperti laporan sambil lalu. Tapi jika diperhatikan lebih jelas, senyum yang ia sembunyikan berkata lain.
"Terima kasih sayang" sahut Taehyung.
Jungkook kira Taehyung akan langsung masuk ke kamar mandi setelah melepas pakaian luarnya. Namun Taehyung terus melepas seluruh pakaian hingga tiada benang menempel padanya.
Taehyung berdiri di depan Jungkook dengan tatapan mata yang tak terima bantahan. Jungkook hanya mampu menelan ludah bulat-bulat melihat wujud kesempurnaan dunia didepannya.
"Ayo baby, kita mandi."
Hanya satu hal yang dapat dilakukan Jungkook, menuruti suara bariton yang mendominasi dan sarat akan gairah. Maka mandi bukan hanya sekedar aktifitas membersihkan badan. Butuh waktu dua jam sebelum akhirnya mereka kembali ke kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.