13 - thirteen

57.8K 3.4K 30
                                        

Jungkook terbangun dalam keadaan sendiri dengan kepala pusing. Perasaan sedih kembali menghantam jiwanya yang belum juga stabil, namun sejurus kemudian pintu kamar terbuka dan Taehyung masuk membawa kantong plastik. Taehyung tersenyum padanya, mendatanginya dan menyentil kening Jungkook keras.

"Apa yang kau pikirkan baby? Skin to skin untuk menyembuhkanku? Lihatlah, sekarang panas berpindah ke dirimu."

Jungkook hanya mengerjap, belum dapat mencerna yang dikatakan Taehyung. Terlalu banyak menangis tidak hanya membuat hatinya kosong, namun juga otak nya.

"Ini sudah aku pesankan bubur, makan dulu ya, sudah sore ini” lanjut Taehyung.

Sore? Bukankah baru tadi pagi dia menemukan Taehyung terkapar demam tinggi.

Jungkook berusaha duduk dan dibantu Taehyung. Yang lebih tua memberinya sepotong kaos longgar bersih yang segera ia pakai. Taehyung terlihat santai dan bahkan mulai menyuapi Jungkook.

"Daddy.. kenapa anak bayi ketika sakit justru disarankan skin to skin dengan orang tua nya? Tapi aku mempraktekkannya denganmu malah aku yang jadi sakit” tanya Jungkook sambil menelan bubur.

"Entah baby, mungkin karena kekebalan tubuh orang dewasa dan bayi jelas berbeda. Sedangkan untuk kasus dua orang dewasa jika yang berusaha menyembuhkan tidak kuat daya tahan tubuhnya, maka bisa jadi penyakitnya berpindah" Jungkook mengangguk mendengarnya.

"Daddy sudah makan?"

"Sudah, tadi sambil nunggu bubur mu datang, memanaskan makanan yg ada di kulkas."

Ada nada sedih dalam ucapan Taehyung, Jungkook melihat ke mangkok bubur yang dipegang Taehyung bergambar merk sebuah restauran. Jika hanya bubur saja tentu Bogum dapat membuat dalam sekejap. Terpikir olehnya kemungkinan Bogum sudah pergi dari kehidupan Taehyung yang menyebabkan Daddy mereguk banyak minuman keras dan tertidur di sofa, serta igauannya tadi pagi.

Jungkook sudah menyelesaikan makanan dan minum obat. Jujur ia bingung harus bagaimana menghadapi situasi saat ini. Ia tidak mau ketawan mencuri dengar pembicaraan semalam dan yang pasti dia belum tau kondisi saat ini. Maka Jungkook hanya bisa egois.

"Daddy, peluk.."

Taehyung tersenyum melihatnya sekilas sebelum duduk menyender kepala kasur dan menarik Jungkook mendekat. Tanpa malu ia naik kedalam pangkuan Taehyung dan bergelung seperti kucing. Taehyung membelai hangat manisnya.

Hanya dengan memakai kaos tanpa bawahan, Jungkook yang bergelung dipangkuan terlihat begitu menggairahkan. Namun Taehyung bukan orang biadab kawan.

  
Suhu badan Jungkook sudah kembali normal, dia hanya merasa gerah karena badannya lengket sehabis berkeringat banyak.

"Daddy, mandiin baby ya?” Jungkook merajuk manja.

Taehyung tertawa melihat baby jadi manja seperti ini. Sejak mengenalnya, Jungkook selalu berusaha mandiri. Namun ternyata hanya perlu sakit untuk membuat Jungkook bermanja pada Taehyung.

"Aku siapkan air dulu, baby tunggu ya" setelahnya Taehyung menyalakan air bathtub dan kembali ke sisi Jungkook.

"Daddy qo cepet banget sehatnya?"

"Terima kasih berkat kamu sayang. Jika tadi kamu tidak nekat skin to skin, tentu aku masih demam."

Taehyung memain-mainkan rambut Jungkook yang terjuntai ke depan seperti sedang melamun. Jungkook hanya diam saja, dia menikmati sentuhan hangat Daddy nya walaupun ia tau pikiran Taehyung sedang tidak bersamanya.
 
 
Saat merasa air sudah cukup, mereka memasuki kamar mandi. Jungkook membuka baju dan masuk ke dalam bathtub, Taehyung mengambil sabun dan sampoo bersiap memandikan Jungkook dari luar bathtub. Namun tangan Jungkook justru terjulur mengamit jemari Taehyung dan menariknya kekanak-kanakan.

"Daddy masuk sini, mandi bareng.." Taehyung yang selalu terpesona pada Jungkook tentu saja mengabulkan keinginan baby nya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Taehyung membantu mengeringkan rambut Jungkook dengan hair dryer. Jungkook duduk santai di atas counter kamar mandi dan Taehyung berdiri di depan. Baru saja Taehyung meletakkan kembali alat pengering rambut, Jungkook sudah mengalungkan tangan dileher Taehyung.

"Gendong.."

"Berat baby, nanti kalau jatuh gimana?"

"Gendoooong.." Jungkook tetap merajuk.

Maka Taehyung hanya bisa mengalah, jarang-jarang bisa memanjakan Jungkook seperti ini. Taehyung menyisipkan tangan dibawah bokong sintal Jungkook dan mengangkatnya kembali ke kamar.

Di kasur, Jungkook merebahkan kepala diatas perut Taehyung dan bercerita tentang masa kecil. Tentang bagaimana ia sangat menyukai nenek tiri yang suka memberi kue dan hadiah. Mengenai kegemarannya suka menggambar dan hal-hal lainnya. Ia terus bercerita hingga kelelahan sendiri dan kemudian tidur begitu saja.

Taehyung merasa hangat atas perlakuan manja Jungkook kepadanya. Perasaan kosong dan sedih yang sebelumnya ia rasakan, sekarang sudah tidak begitu dapat ia ingat. Taehyung terlelap dengan tangan yang masih mengusap kepala Jungkook.

>> tbc >>

Drowning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang