Taehyung turun dari mobil sport nya melemparkan kunci kepada petugas vallet. Melangkah pasti melewati antrian orang-orang yang menunggu diberikan akses ke salah satu Club Malam elit terkenal di Busan.
Penampilan Taehyung dari puncak kepala hingga ujung kaki membuat host penjaga pintu dengan sukarela membuka pintu lebar-lebar untuknya.
Matanya dengan cepat menyesuaikan dengan suasana Club yang temaram. Bergerak bagai air menyeruak kerumanan manusia menuju Counter Bar.
"Temui aku dengan Park Jimin" serunya acuh kepada Bartender dibalik Counter.
Lawan bicaranya melihat ke arah sumber suara, walaupun sosok itu asing namun ia dapat melihat jam tangan Cartier yang tersemat manis di pergelangan tangan.
"Tunggu sebentar Bos" jawab Bartender meninggalkan kegiatan melayani pengunjung lain. Masih teringat pesan pemilik club tempat ia bekerja bahwa hari ini bos besarnya menanti seorang tamu. Mungkin sosok asing ini lah orangnya.
Memainkan ponsel nya dengan malas sembari menunggu Park Jimin di Club yang menjadi rekomendasi Jung Hoseok. Pemilik Club Malam mewah di Seoul sekaligus teman dekatnya.
"Kau Kim Taehyung?" tanya suara disebelahnya. Taehyung menoleh mendapatkan pria jelmaan kue beras dengan mata segaris. Taehyung hanya mengangguk dan memperhatikan lawan bicaranya memposisikan diri di kursi sebelahnya.
"Sebenarnya pemuda itu sudah di booking. Bahkan orang itu rela membayar dua kali lipat agar tetap mendapatkan gilirannya hari ini. Kau tau, dia sudah menunggu selama sebulan."
Taehyung hanya mendengarkan dengan malas. Masih teringat bagaimana Hosoek merekomendasikan barang bagus Jimin yang konon orang harus menunggu sebegitu lama untuk mendapatkan malam yang panas.
Hanya satu malam. Itu mutlak, karena barang bagus Jimin tidak pernah melayani client yang sama lebih dari satu kali.
"Tapi karena Hoseok mendesakku, mengatakan betapa istimewanya dirimu, maka aku rela menggeser jadwal Joy untukmu."
Taehyung tidak merespon, ia hanya menegak minuman yang dihidangkan oleh Bartender atas permintaan Jimin.
"Untuk malam mu yang sempurna di Busan. Supaya kau akan selalu teringat dengan kota ini" ujar Jimin terkekeh.
"Ku dengar persyaratannya banyak. Repot sekali!" ujar Taehyung tanpa merubah raut wajah.
"Karena kau sudah mengungkitnya, kuberitau kau" Jimin menghela napas sebelum mulai bermonolog.
"Joy tidak akan membuka topeng nya, dia tidak suka mendapat kissmark dan tidak suka dipaksa bersuara” Taehyung berdecih mendengarnya. Sombong sekali barang bagus si Mochi.
"Joy akan segera meninggalkan klien setelah memberikan kepuasan. Sejauh yang aku tau, belum pernah ada klien yang sanggup bertahan dalam waktu lama dengan Joy. Kau tau.. karena dia begitu panas."
“Dia bersih? Kapan terakhir test? Aku tidak suka pakai kondom,” tanya Taehyung datar.
“Test tiga hari lalu dan sejak itu dia belum pernah melayani lagi,” jawab Jimin yang dibalas tatapan sinis, “oh kau tak percaya? Joy bukan sembarangan. Dia menyaring pelanggan dan tidak setiap saat mau menerima pesanan. Kau sedang beruntung tau.”
"Kapan aku bisa menemuinya?" Taenyung mulai menunjukkan ketertarikannya.
"He is ready now dan kusarankan kau membatalkan pesananmu lainnya. Aku jamin Joy akan memuaskanmu tanpa perlu ada yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowning
Fanfiction[FIN] ⚠️Boys Love⚠️ 🔞 an adult Taekook Story 🔞 Homophobic ⛔ Go Away! PERINGATAN ‼ untuk 20 tahun keatas. Di cek dulu KTP nya. Kebijaksanaan pembaca sangat diperlukan !!! 🔞 contains: Mature BDSM Whore nsfw BoyxBoy Tae!Top KTH = 37 yo JJK = 22 yo S...
