Author pov
07.15 WIB
Senin pagi yang cerah sekolah Maximilanus Indonesian High School segera menampung para muridnya yang siap menimbah ilmu.
Kayra Natasha Stevanus. Cewek dengan perawakan bak model Amerika. Tinggi semampai, badan yang langsing dan wajah yang sungguh enak untuk dilihat. Tidak hanya cantik Ia juga salah satu peserta yang selalu memenangkan Olimpiade terutama pada bidang matematika dan bahasa Inggris. Ia juga terkenal sebagai gadis yang ramah pada temannya dan suka menolong. Penampilan luar dan dalam yang bagus.
Gadis itu kini tengah berada di lapangan bendera MIHS menunggu bel berbunyi untuk memulai upacara.
Walau cuaca yang sedikit tidak mendukung karna sepertinya akan turun hujan sebentar lagi. Namun, para murid tetap setia berada di lapangan sampai bel kini berbunyi dan seluruhnya sudah berbaris dengan rapih dan tertib.
Protokol upacara membacakan struktur upacara dan upacara pun dimulai. Semua murid diam dan melaksanakannya dengan hikmat.
Tentu saja. MIHS adalah sekolah dengan disiplin yang sangat ketat di Ibu kota. Tak sembarang orang bisa masuk di sekolah ini selain karna bayaran yang mahal tetapi juga karna peraturannya yang tidak main - main. Pemilik sekolah ini adalah Reynand Ezer Boenardo. Pria blasteran Jerman - Jawa.
Setelah upacara selesai para murid tidak langsung dibubarkan. Kepala sekolah, Pak Hans Budi Wijaya memberikan sebuah pengumuman.
"Baik lah anak - anak. Sebelum bubar, saya membawa kabar gembira." Ucap lelaki berkacamata itu dari balik microphone nya.
Murid - murid mulai berbisik menerka kabar tersebut.
"Sekolah kita mendapat juara satu lagi, Olimpiade Fisika." Seluruh murid bersorak. "Beri tepuk tangan pada Gaviniel Reza Reynand."
Tepuk tangan dan teriakan semakin meriah.
Keluarlah murid yang dimaksud dari barisan kelasnya. Gavin, cowok dingin dan cuek dengan kemampuan otak yang melebihi semua temannya. Ia pemegang juara satu umum selalu di sekolah. Bukan karna orang tuanya adalah pemilik sekolah tapi, memang dirinya sangat pintar. Banyak gadis yang tertarik dengannya. Tentu saja dengan kepintarannya, dan juga wajah yang sangat tampan berparaskan Indo-Jerman. Ia juga merupakan kapten basket di sekolah dan juga pemain gitar terbaik.
"Aaaa! Hebat banget ya suami gua." Ucap Syella.
Sedangkan Kayra orang yang Ia ajak bicara justru tidak peduli. Kayra adalah satu - satunya gadis yang tidak terpikat dengan pesona Gavin.
"Suami - suami! Ngayal lu ketinggian." Ucap Adella sembari menyentil dahi Syella.
Syella memajukan bibirnya merajuk.
"Orang dingin kayak gitu aja lo suka. Udah dingin, sombong, gak ada senyum - senyumnya. Apaan banget sih." Cibir Kaira menatap sinis ke Gavin yang sedang menerima piagamnya di depan semua murid.
"Ngomong gitu lo, ntar naksir baru tau rasa." Syella menyenggol bahu Kaira dan memainkan matanya.
"Nah kalau dia sih cocok, lah lo syel, dia juga gak bakal naksir orang yang nyelesein matematika tentang akar dari kelas 1 sampai sekarang kelas 2 gak bisa - bisa." Adella terkekeh.
"Lo tuh ngomong suka bener deh."
TBC
Halo?
Aku mau coba bikin lagi nih. Gak tau berhasil atau gak, tapi tolong tinggalkan Vote/Comment ya! Biar aku semangat.
Makasih banyak ❤️
YOU ARE READING
Gavin
Teen Fiction"Orang lain menganggapnya malaikat, tapi Aku menganggapnya seorang iblis. Namun yang mengecewakannya adalah, dia suamiku." -Kayra Natasha Stevanus "Pokoknya lo harus ingat kalau kita gak akan pernah mencintai, gua sukanya cuma sama Vani, titik. Paha...
