11

3.8K 636 152
                                    

Pagi ini Yohan sedang merhatiin pantulan dirinya di cermin. Dia kesel banget karena di lehernya ada merah-merah. Semua ini ulah Hangyul yang semalem lepas kendali. Untung Yohan bisa nahan nafsu Hangyul sebelum sesuatu yang lebih buruk terjadi.

Iya, semalem Yohan nendang Hangyul sampe nyungsep ke lantai gara-gara Hangyul maksa mau buka celana Yohan. Kalo ga dikasarin ga bakal berhenti si Hangyul. Lagian ngapain sih ngegas banget? Habis ciuman aja udah bikin Yohan panas dingin apalagi naena.

"Hangyul tolol," umpat Yohan kemudian segera mencuci mukanya.

Keluar dari kamar mandi Yohan kaget karena Hangyul ada di kamarnya. Kebiasaan ini anak suka nyelonong masuk. Tapi salah Yohan juga sih ga pernah ngunci pintu kamar. Maksudnya selalu kelupaan.

"Ngapain lo kesini?" tanya Yohan sambil jalan ke lemari untuk ngambil seragamnya.

Hangyul ga nyahut melainkan ngikutin Yohan terus dipeluk aja gitu dari belakang.

"Ck Gyul lepas. Gue mau pake seragam."

Percuma. Hangyul pura-pura ga denger dan sekarang mulai berani nyentuh dada Yohan.

"Gue bilang berhenti!" teriak Yohan sambil menyiku perut Hangyul.

"Akhh perut gue!" rintih Hangyul memegangi perutnya yang sakit.

"Gue ga suka ya lo kayak gitu. Kita ini mau jadi saudara."

Wajah Hangyul mendadak murung. Dia sangat sangat tidak suka kata saudara itu.

"Lo ga suka sama gue?" tanya Hangyul sedikit memelas.

"Nggak. Kita saudara," ulang Yohan.

"Bahkan sedikitpun?" Hangyul makin memelas.

Yohan berdeham. Hangyul kelihatan sedih. Dengan perlahan dia keluar dari kamar Yohan, tapi sebelum itu Hangyul mengatakan sesuatu.

"Lo ga usah sekolah. Bilang ke Yuvin lo sakit. Leher lo masih merah."

Melihat Hangyul yang seperti itu otomatis bikin Yohan ngerasa ga enak. Ya tapi salah Hangyul juga pagi-pagi ga bisa ngontrol nafsu.

"Apa gue terlalu keras ke dia?"


×××


"Hangyuuul~"

Hangyul baru nyampe di kelas udah disambut sama Sihoon. Seperti biasa Sihoon meluk Hangyul dengan manja bikin orang-orang pada iri.

"Semalem kenapa ga jawab telpon gue?"

"Ah itu—gue ketiduran."

Ga tau aja si Sihoon kalo semalem Hangyul lagi asik sama Yohan. Sihoon cemberut gitu tapi Hangyul ga peka.

"Nanti lo dateng kan?"

"Kemana?"

"Ih masa lupa. Ke party-nya Kak Yuri dong. Pasti seru, denger-denger dia mau nembak kak Baek Jin."

Hangyul sebenernya males. Maunya dia diem di rumah terus godain Yohan. Gapapa deh ditendang atau dipukul asalkan sama Yohan udah bikin dia seneng.

Tiba-tiba Hangyul merenung. Kenapa dia jadi mikirin Yohan? Kenapa dia pengen cepet-cepet pulang cuma untuk ketemu Yohan? Kenapa dia kangen sama Yohan?

"Gyul? Hangyul!"

"Ah—kenapa Hoon?" Hangyul kelihatan linglung bikin Sihoon kesel. Daritadi omongannya ga ditanggepi terus.

"Jawab dong, lo ikut kan? Ga mau tau pokoknya harus ikut. Kita ga pernah have fun berdua akhir-akhir ini."

"Iya iya ikut."

Shine on Me | yohangyul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang