Jangan lupa vote sebelum membaca!
•••
Bagian Lima --- Ada Jarak
°°°
Iqbaal kini sudah mulai sibuk kembali dengan semua mata kuliah yang mampu menyita waktunya bersama (nama kamu). Cowok itu sudah sangat jarang menghubungi pacarnya itu hanya sekedar pamit mengerjakan tugas atau berangkat kuliah. Berbeda dengan (nama kamu) yang hampir tiap waktu memberi kabar pada Iqbaal tentang kegiatannya setiap hari. Dia terkadang merasa bersalah sendiri pada pacarnya itu.
Perihal Deva, (nama kamu) memang belum sempat menceritakan tentang Deva pada Iqbaal. Selain Iqbaal yang terlihat sibuk dengan semua matkul-matkul yang ada, (nama kamu) juga tengah memberikan waktu yang pas untuk mengatakan itu semua agar Iqbaal tidak menganggapnya Pembohong dalam hubungan.
Pernah sekali Iqbaal marah pada (nama kamu) soal Deva yang menghubungi dirinya lagi setelah sehari mereka jadian. Sepertinya Deva mengetahui kalau (nama kamu) sudah milik orang lain. Iqbaal tidak tahu tentang hubungan Deva dan (nama kamu) yang masih belum ada kata putus. Kesalahan besar itu mungkin akan terungkap nanti.
Kali ini, Iqbaal tengah melakukan tugas makalah yang akan di kumpulkan besok pagi bersama ketiga teman barunya. Ada dua orang cewek dengan rambut pirang sebahu dan satunya cewek dengan rambut warna biru tua panjang. Dan yang cowok berambut pirang dengan potongan cepak. Mereka adalah Albert, Novia dan Mikaela.
Diantara mereka bertiga, Mikaela adalah teman Iqbaal yang paling dekat dengannya. Entah karena apa mereka dekat. Hanya saja, Iqbaal merasa kalau ngobrol dengan Mikaela merasa nyambung. Tidak seperti Novia yang terlihat cuek dengan keadaan sekitar mereka.
Di saat Iqbaal tengah fokus pada tugas-tugasnya bersama ketiga temannya, bunyi getaran ponsel Iqbaal membuyarkan fokus mereka.
“who?” tanya Mikaela menghentikan aktivitas menulisnya. Baginya, suara ponsel itu sangat membuyarkan fokusnya saat ini.
Iqbaal menggeleng dan menyambar ponselnya yang berada di sampingnya. Terlihat nama (nama kamu) yang tengah menelponnya membuat Iqbaal menghela napas pelan. Dirinya memang sangat merindukan sosok gadis itu sekarang. Namun tidak saat ini.
Iqbaal menggeser tombol hijau dan meletakkan ponselnya di telinganya.
“Halo?” ucap Iqbaal dengan nada malas.
“Halo. Iqbaal?” sapa (nama kamu) dari seberang sana.
“Iya kenapa?” ucap Iqbaal dengan nada sedikit ketus. Cowok itu sering kali mendengus kesal dan melirik teman-temannya yang ikut melihat ke arahnya.
“Lagi apa?”
“Ngerjain tugas ini belum kelar.”
“Aku ganggu ya?” tanya (namakamu) polos.
Sudah tahu jangan nanya (nama kamu), batin Iqbaal.
“Kenapa?” tanya Iqbaal mengalihkan pembicaraan dan langsung ke inti pembicaraan tanpa basa-basi lagi.
“Enggak. Kamu tumben gak ngabarin apa-apa ke aku beberapa hari ini. Kenapa?” tanya (nama kamu) dengan suara tercekat. Cewek itu hampir menangis kalau saja dia menyadari kalau dirinya akan terlihat lemah di depan Iqbaal.
Iqbaal menghela napas.
Suara (nama kamu) tidak seperti biasanya seperti ini. Apa (nama kamu) baik-baik saja atau memang cewek itu sedang menahan tangisnya? Iqbaal tahu (nama kamu) sedang menyembunyikan sesuatu darinya tapi Iqbaal rasa ini juga bukan salahnya. Ini salah waktu yang memposisikan mereka seperti ini.
“Kamu sakit?” tanya Iqbaal mulai melembut membuat (nama kamu) menggeleng cepat di seberang sana. Tentu saja Iqbaal tak dapat melihatnya.
“Jawab dong. Kalau sakit besok jangan kuliah ya. Jaga kesehatan. Aku gak bisa ada di samping kamu sekarang. Usahakan sehat ya sampai kita ketemu lagi,” kata Iqbaal lembut membuat hati (nama kamu) menghangat. Tangis (nama kamu) pecah seketika mendengar suara Iqbaal yang sudah lama dia rindukan beberapa hari ini.
“Kamu sibuk?”
“Enggak terlalu. Kenapa? Ada yang kamu omongin?” tanya Iqbaal seolah memancing (nama kamu) untuk bicara. Iqbaal tahu sekarang (nama kamu) sedang menangis terlihat dari suaranya yang serak itu.
“Katanya mau ngerjain tugas. Ya udah kamu kerjain aja dulu. Besok aku telfon lagi. Bye love you, baby.”
Tut.
Panggilan itu akhirnya di putus oleh (nama kamu) sendiri membuat Iqbaal mengernyitkan alisnya. Kenapa sikap pacarnya itu semakin lama semakin aneh? Ada apa sebenarnya yang terjadi di London?
“Why?” tanya Mikaela ketika melihat Iqbaal yang terlibat kebingungan.
Iqbaal menggeleng dan mulai melanjutkan tugas-tugasnya yang masih terlihat menumpuk meskipun pikirannya tak sepenuhnya pada tugas dong depannya melainkan sebagian otaknya sedang memikirkan perubahan sikap (nama kamu) yang membuatnya bingung sendiri.
•••
TBC.
Update tanggal: 02 Oktober 2019.
Minggu author's birthday jadi jangan lupa pantengin terus cerita ini karena bakal up satu part atau dua part. Sesuai selesainya kapan. Jangan lupa vote ya. Terimakasih🙏
Jangan lupa follow:
aisyaah.a
aisyah.chasye
Salam Literasi
Aisyah Chasye
YOU ARE READING
Between Us ❌ IDR
FanfictionCek cerita baruku yuk MR. COOL BOY Cerita LDR antara Melbourne dan London. Cerita pejuang LDR dan pejuang pendidikan. Cerita antara Iqbaal dan (nama kamu) dan lika liku masalah yang datang saat menjalani LDR. Ini cerita romance, ada teenlit nya j...
