"Aku harap keputusan ini yang terbaik." Nero berjalan dengan hati-hati dan terus menerus merapalkannya seperti sebuah mantra.

"Tidak ada sesuatu yang sepenuhnya benar. Kau hanya perlu untuk yakin dengan pilihanmu, pilihan kita," timpal Tristan yang juga berjalan dengan hati-hati bersamanya.

Mereka meliwati sela lorong yang sepi dan jarang sekali dilewati oleh prajurit bahkan para budak. Tempat dimana, hanya ada kegelapan dengan kondisi ruangan penuh debu. "Ckck, aku tidak pernah berpikir menjadi seorang bajingan pelarian seperti ini, " gumam Nero yang mungkin selalu

"Tunggu ... " seorang dayang tiba-tiba muncul, di ikuti beberapa dayang lainnya, sebuah cahaya memancar dari diri mereka. Para dayang pengikut ratu Mozarky memiliki sebuah kekuatan buatan yang berasal dari elemen cahaya dan api, Jessionlah yang menciptakan hal ini. Mereka nampak normal seperti layaknya penduduk Mozarky. Namun, separuh kekuatan berasal dari program dan mereka bisa juga disebut jenis dayang Cybrog.

Tristan dan Nero terlihat cukup waspada. Mereka adalah budak para ratu yang tentunya mutlak berada di bawah kekuasaan Czar. Namun, Tristan cukup heran, Czar atau pun ayahnya itu tidak akan mengirimkan seorang budak hanya untuk menundukkannya. Ini terlalu mudah, tapi ia tidak bisa meremehkan jika pada akhirnya ini hanya sebuah jebakan.

"Apa yang kalian inginkan?" Tristan bertanya, menunjukkan kewibawaan dan ketenangannya sebagai seorang kapten pemimpin pasukan.

Seketika para dayang ini bersujud dengan serempak, baik Nero dan Tristan dibuat terkejut dengan tindakan mengagetkan ini. "Ratu Tanzania, memohon kepada kapten Tristan untuk menemuinya secara damai," ucap mereka serempak, membuat baik Tristan serta Nero terkejut lengkap dengan ekspresi ketidak percayaannya.

"Kalian yakin dengan ini? Atau ini sengaja Czar yang melakukannya?" Tristan mencoba untuk menebaknya dan mereka menggeleng sebelum akhirnya pemimpin para dayang itu menyerahkan sebuah benda. Benda yang saat dibuka bisa

Tristan dengan ragu membukannya. "Tristan, aku selir Eliyana, ada sesuatu yang perlu kau tahu dan lakukan untuk menghentikan Czar,"

Perkataan terakhir Eliyana tentu membuat baik Tristan dan Nero penasaran. Bagaimana bisa Eliyana dan Tanzania tidak menyetujui rencana Czar? Apa karena sekarang anak mereka sudah menjadi boneka Czar? Jika dari awal memang mereka tidak menyetujuinya, seharusnya mereka melakukan tindakan pencegahan meskipun itu tak akan membuat rencana Czar berantakan oleh pemberontakan kecil para ratu dan selir ini.

"Baik, kami akan ikut kalian." Tristan memberikan keputusan yang tentu terlihat tak Nero setujui.

"Tapi Kapten ... " Nero hendak memprotesnya, tapi Tristan memandangnya dengan serius. Seketika Nero tak melanjutkan perkataannya, ia mengikuti Tristan yang kini berjalan terlebih dahulu.

Mereka menyusuri lorong dengan sangat waspada dan para dayang itu terlihat sekali berusaha untuk melindungi Tristan dan Nero. Sesampainya disebuah pintu, kepala dayang mengeluarkan cahaya pada proyeksi pendeteksi dan pintu pun terbuka.

Nampak ratu Tanzania, Gremory dan Elyana duduk dengan tegang. Saat melihat Tristan dan Nero datang, Elyana segera berdiri dan menyambutynya.

"Tristan ... " panggilnya berjalan sedikit sempoyongan, dibantu oleh dayang disampingnya.

Tristan dan Nero saling berpandangan bingung saat melihat kondisi ratu dan para selir yang tak terlalu bagus. Mereka terlihat sedih dan menderita, itu yang dapat Tristan dan Nero tangkap.

"Terimalah hormat kami," kata Tristan dan Nero serempak.

"Bangkitlah," pinta ratu Tanzania, membuat keduanya bangkit dan Elyana kini sudah berada dihadapan mereka.

THE WAR GALAXYDove le storie prendono vita. Scoprilo ora