Part Kelima💫

23 5 0
                                        

Riana yang berada di perpus, dikelilingi teman²nya, dan didepannya sudah ada berbagai macam makanan.

Riana sudah tiga hari ini jarang makan, paling sehari hanya makan satukali. Kondisi Riana saat ini membuat Cassie dan Vira kewalahan untuk memberitahukan arti makan itu penting.

"Naaa ayok makan dulu, ini ada kesukaan lo" ujar Cassie.

Riana menggedek, "Naa ayok dimakan sedikit ajaa, gue yang sehari cuma makan sekali aja laper lagi lah lo 4 hari makan sedikit kagak laper²" kata Vira.

"Gue gak laper, please pergi!"

"Gue gak akan pergi sebelum lo makan sesuatu dari apa yang kita udah beli" kata Cassie kekeh, lo kenapa lagi si Na?

Riana menggeleng, "Gue.gak.mau"

"Buat apa si sahabat kalo lo masih mikirnya sendiri? Cerita kekita² apa yang udah terjadi sama kemaren atau kapan Na, kita juga bingung kenapa lu gini. Gue juga bingung hatus mulai darimana lo mulai makan, lo belum ngisi perut" kata panjangnya Vira

"Biar aja lah Ra, yok lah tinggalin aja. Dia gamau cerita apa² juga!" cetus Cassie.

"Maaf" lirihnya sambil menunduk lalu mengeluarkan air mata, "Cerita kekita² sekarang atau gue dan Cassie pergi"

Riana menghapus airmatanya lalu mulai bercerita, "Jadi gini...."
.
.
.
"Pantes lo ngediemin gue sama Vira, Ck. Yaudah besok atau kapan lo drama dulu deh biar lo liat dia gimana nanti, dia bertahan atau

Terus perjuangin lo" kata Cassie memang terkadang ada benarnya, "Dimakan dulu geh sedikit aja yaa" bujuknya sekali lagi.

Riana mengangguk lalu mengambil makanan sedikit, "Oke gue bakal pake cara lo Sie"

***

Sore ini, Riana sedang berada di Pantai Pasir Putih. Ia ingin melihat sunset, "Kenapa semua ini terjadi sama gue?" gumam Riana.

"Gue itu kenapa? Kenapa mestii--- Ahhh, kepala gue" kata Riana sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya, "Udah tau lo gabisa kena pasir tapi masih kesini?" suara laki² yang terdengar Riana sangat familiar.

"Pergi lo Han! Pergi!"

"Gue gak akan pergi sebelum lo kasih kesempatan buat gue jelasin, oke?"

"Dua menit dari sekarang." katanya ogah²an.

"Gue sama Andin waktu itu gak seperti yang lo liat Na, gue cuma nyelametin temen gue yang udah jalan disana. Lo ngeliatnya pas gue ngegotong Andin kan?" Riana mengangguk, Mood Riana untuk mendengarkan penjelasan sedikit membaik.

Namun tak baik menurut laki² yang memperhatikan Riana dan Farhan dari jarak lumayan jauh, siapa lagi kalau bukan Rafly.

"Disaat itu juga lo dateng, gue gak tau lo dateng karena siapa mungkin ada orang yang gak suka sama hubungan kita jadi dia buat gue kayak gitu waktu lampu Na"

"So? Balik gih sana, gue mau cerita sama matahari mau terbenam tuh. Lagian juga buat apa lo jelasin gitu ke gue, ada manfaat aja enggak."

Anjir gak ngaruh, batin Farhan.

"Tapi kamu gak bisa kena pasir lama² Na!" mulai membentak Riana, "Apa hak lo buat bentak gue?"

Skakmat. Memang benar, apa hak Farhan buat membentak Riana? Toh mereka kan gak punya hubungan.

"Aku gamau kamu kayak waktu itu Na"

"Stop perduli sama gue, sekarang lo boleh pergi!"

"Tapi Naa--"

After I Met U Where stories live. Discover now