🎋 02 ♧ Bersahabat itu ...

7.3K 680 87
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

One Squell of Kasta Cinta
-- happy reading --

Ma®entin Niaga®a

✏✏✏


Air itu selalu mengalir dari hulu ke hilir bersamaan dengan basahnya tempat yang dia lalui. Apa itu artinya?

Lebih cermat untuk didalami bersama bahwa dalam setiap suatu peristiwa pasti akan meninggalkan bekas di relung sanubari semua insan di dunia.

Adakah sebuah kekeliruan dengan halnya mendamba? Tidak, jika saatnya adalah tepat.

Tatapan mata yang terkunci adalah prolog untuk hati membuat monolognya masing-masing. Berharap bahwa komunikasi batin ini bisa saling mengena meski tanpa suara.

Bukankah bunyi itu bisa bergetar untuk menggetarkan sumber bunyi yang lain? Suara hati itulah yang kini diteriakkan oleh Syaddam untuk memberikan stimulus kepada gadis yang dia tatap penuh damba kini.

Adakah suatu pertanyaan di sana?

Tidak sama sekali, dan parahnya Syaddam tidak meninggalkan bekas apa pun selain senyum manis yang tidak sehat untuk Yasna kenang. Senyum teramat manis yang bukan menjadi suplemen untuk Yasna tapi justru membuat insulin cinta bergerak dengan sangat pelan untuk menetralisir kadar gulanya.

Kuliah umum selesai dan tidak ada acara setelah itu.

Sesi foto foto atau apa pun itu karena Syaddam lebih memilih untuk meninggalkan tempat bersama Hisyam untuk bertemu dengan panitia acara yang lainnya.

Bukan tanpa alasan mengapa Yasna memilih untuk diam. Kisah cinta kedua orang tuanya begitu menginspirasi untuk mengaplikasikannya saat ini jika hatinya tidak salah mengartikan sesuatu.

Semoga doa bersatu dan dia tidak harus bertepuk bersama angin.

"Yas, kantin yuk."

Malika yang kini lagi senewen dengan ketololan yang dia buat di auditorium membuatnya menjadi dilema hidup tak berkesudahan. Tak terbayangkan jika besok dia harus menghadap Pak Rafi seorang diri, catat-seorang diri guys, pasti akan banyak sekali tugas yang menanti untuk dia kerjakan sebagai ganti mulut lemesnya yang tadi mengata-ngatai dosen killer itu dengan omongan sesungguhnya si tapi sangat tidak enak di dengar oleh telinga orang yang bersangkutan-mungkin.

"Gimana perasaan kamu sekarang Lik? Feel better?" tanya Adira.

"Feel better pala elu. Grogi nih gue. Kira kira tuh dosen killer bilang apa ya ma gue. Sumpah, gue eneg banget kalau musti ngulang mata kuliah dia. Cakep sih cakep nyegerin mata tapi caranya dia ngajar itu loh, bikin jantungan."

"Ya kali aja nanti setelah kalian merried bisa sedikit 'melunak' cara mengajarnya." Jawab Adira sekenanya.

"Betul, kan ada kamu yang bisa ingetin setiap saat. Beibh, jangan gitu dong ngajarnya. Kasihan temen-temen aku kan." Kata Yasna menimpali.

Awalnya Malika ingin menjawab olokan teman-temannya namun melihat muka devil kedua sahabatnya membuat bibirnya kelu. Dua lawan satu, semua pasti akan tahu siapa yang bakalan menang.

Gelak tawa kedua sahabat Malika itu menggema sekantin yang mereka jadikan tempat kongkow siang ini. Yah, setelah acara ke perpustakaan batal karena memang tugas Malika sudah selesai dikerjakan bersama kedua sahabatnya tadi. Mereka ingin mengisi waktu luangnya dengan hang out di kantin sambil memperhatikan mahasiswa hits-hits di kampus.

Sedari awal memang hati Yasna sudah tidak lagi bersama mereka. Kuliah umum selama 2 jam telah membawanya serta, pergi bersama pemilik senyum indah dengan sorot mata setajam elang.

You Before Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang