happy reading gaiss🙌🏻💗
⭐⭐⭐
pagi ini, dipinggir lapangan outdoor, dibawah pohon yang rindang segerombolan siswa sedang duduk disana. mereka adalah Jevano, Marvin, Jauzan, Haziel, Raviendra, Chevalier, dan juga Jovan. entah apa yang mereka lakukan disana. mereka hanya duduk sambil memperhatikan siswa siswi yang sedang berolahraga dilapangan. sesekali mereka tertawa dengan lelucon yang dibuat oleh salah satu diantara mereka. dan yang pasti saat itu mereka membolos pelajaran di kelas mereka.
mereka tidak satu kelas, Marvin berada di kelas 12, Jevano, Jauzan, Haziel, dan Raviendra berada di kelas 11, sementara Chevalier dan Jovan berada di kelas 10. mereka dekat karena berada di satu geng yang sama, yaitu geng motor Xavior.
mereka adalah anak-anak yang suka membolos, sering berantem, tawuran, merokok, pembuat onar, sering membuat masalah dengan guru, sampai-sampai para guru pun sudah kewalahan menghadapi mereka.
biasanya mereka membolos di warung belakang sekolah, yaitu warung Bu Nia, atau mereka biasa menyebutnya warbun. warung yang isinya anak-anak bandel yang sering membolos. biasanya mereka disana ada yang makan, tidur, merokok, nyanyi-nyanyi, hingga bermain game.
okee balik lagi ke mereka bertujuh.
Jauzan sedang memperhatikan seorang perempuan yang sedang berolahraga di lapangan
"eh eh itu cewe boleh juga" ucap Jauzan sambil menunjuk ke arah perempuan tadi.Haziel yang duduk disebelah Jauzan langsung memukul kepala Jauzan menggunakan botol air mineral yang sudah habis ia minum.
"cewe mulu otak lu, mau dikemanain noh si Dila, Rara, Vina, Putri, Zoya, Anin, aduh sapa lagi yaa, kebanyakan sii cewe lu Zan" ucap Haziel sambil menghitung jari ditangannya.
"stok buat seminggu ituu" sahut Raviendra dengan kekehannya
itu adalah perempuan yang sedang dekat dengan Jauzan, semuanya bersekolah di sekolah lain. dan Jauzan masih mengincar siswi disekolahnya. (tobat ga luu Zan🫵🏻🥲)
"Anjirr banyak banget cewe lu bang, bagi dua lahh" ucap Chevalier sambil menepuk pundak Jauzan
"enak banget lu cep ngomongnya bagi dua bagi dua, dikira es kiko apaa" Jovan menendang pelan kaki Chevalier
"cap cep cap cep, nama gua Cheva yaa anjingg" ucap Cheva memandang Jovan kesal
"udah apa lu pada berisik banget njir" Jevano membuka suaranya sambil menatap Cheva dan Jovan datar
dukkk
sampai tiba-tiba ada sebuah bola basket yang tidak mereka sadari melayang ke arah mereka, dan mengenai pundak Jevano.
Jevano yang awalnya duduk langsung berdiri menatap tajam siswa siswi yang sedang berolahraga dilapangan.
"bola sapa si ni njing? ga liat ada manusia disini apa??" teriak Jevano marah
sampai ada satu perempuan yang berlari pelan ke arah Jevano sambil menunjukkan wajah yang paniknya.
"sorry itu bola gue, sorry banget ga sengaja" perempuan itu menatap Jevano dengan takut
Jevano masih terus memandangi wajah cantik perempuan itu, rambut yang diikat kuda dan sedikit berantakan, muka yang memerah karna kepanasan, dan keringat yang membasahi dahi dan pelipisnya tidak mengurangi kecantikan perempuan itu.
akhirnya Marvin membuka suara sambil merangkul pundak Jevano
"gapapa gapapa, lain kali hati-hati" ucap Marvin dengan senyumannya"nih geulis bolanya" Haziel memberikan bola yang mengenai Jevano tadi kepada perempuan itu sambil mengedipkan matanya.
"mulai mulaiii" Raviendra menutup mata Haziel dengan sebelah tangannya
"makasih, sekali lagi sorry" ucap perempuan itu pelan dan segera membalikkan badannya menuju teman-temannya yang berada di tengah lapangan
Jevano yang tadinya masih menatap perempuan itu mengalihkan pandangannya dan kembali duduk di pinggir lapangan.
⭐⭐⭐
setelah selesai mengganti baju olahraganya dengan baju putih dan rok abu, Belvina bercermin di cermin toilet sekolahnya. sambil mengurai rambutnya yang semula diikat kuda, setelah itu menggunakan sedikit liptint dibibirnya agar tidak pucat dan menyemprotkan parfum ditubuhnya.
"anjir masa tadi ka Marvin cakep banget dahh" ucap Kaluna heboh
"harusnya tadi gue aja tu Bel yang ngelempar bolanya" lanjut Kaluna sambil membenarkan rambutnyabenar. perempuan yang tidak sengaja melemparkan bolanya ke arah Jevano tadi adalah Belvina.
"lemparin aja tuu bolanya ke Jevano. muka si datar banget udah kek triplek. lagian tadi Belvina juga ga sengaja" sahut Dara menanggapi kehebohan Kaluna
"benerr. apalagi temennya genit genit banget anjirr" ucap Liora
"lagian ngapain coba itu cowok pada disitu, mengganggu pemandangan banget" lanjut Liora"menggangu pemandangan apanya njir, orang pada cakep begitu, malah bisa cuci mata" ucap Kaluna
"cakep tapi bandel gitu apa bagusnya" sahut Belvina
"bener banget, walaupun cakep bila tak sembahyang apa gunanya" ucap Dara dengan leluconnya
"hahahah udah yuk ke kelas" ajak Belvina dengan tawanya
mereka berempat meninggalkan toilet dan pergi ke kelas untuk melanjutkan mata pelajaran berikutnya.
(btw mereka sekelas yaa)⭐⭐⭐
segini duluu huhuhuu
bantu tap bintangnya yaa sengg🙌🏻💗

KAMU SEDANG MEMBACA
J E V A N O | Lee Jeno
Teen Fictionkisah Belvina seorang gadis cantik yang harus berurusan dengan ketua geng motor yang sifatnya sangat menyebalkan. berawal dari ia yang tidak sengaja melempar bola basket ke arah cowok itu, membuat cowok itu terus menerus mengganggunya. apakah ketua...