Keberuntungan

17 4 5
                                    



"Varo kupret emang," gerutu Rayga.

Hari ini Rayga telat berangkat sekolah karena Varo yang meninggalkannya ketika ia sedang mandi, karena ber-alasan ' Banyak tugas yang harus ia selesaikan hari ini.' Menyebaklan bukan.

Dan sekarang ia menaiki angkutan umum menuju sekolahnya, dan... Bum gerbang sekolahnya sudah di tutup. Dengan mudah ia memanjat pagar setinggi dua meter itu dan mendarat dengan mulus lalu berlari menuju kelasnya.

Jangan lupa, disekolahnya dulu Rayga termasuk murid BadBoy dengan pengagum sejuta murid jadi skill memanjatnya tak usah diragukan lagi.

Rayga bernapas lega karena Dewi fortuna sedang memihak padanya,tidak ada guru dikelasnya ia memasuki kelas dengan senyum mengembang.

Reno, cowok berkulit putih dan mata sipit menengok kearahnya. "Anak baru udah telat aja." Eka dan Fauzan yang mendengar itu langsung menengok ke belakang.

"Lo kenapa telat Ray?" Tanya Fauzan penasaran.

"Si Varo ninggalin gue tadi." Jelasnya dengan bibir condong ke depan.

Reno yang melihat itu jijik dengan tingkah teman sebangkunya ini.

ia akui,Rayga itu memang tampan dengan mata yang tajam namun menenangkan, rahang yang kesat mata , tinggi yang bisa dibilang di atas rata-rata, dan pahatan wajah yang pas membuat siapapun jatuh dalam pesonanya.

Tunggu apa tadi, Reno memuji Rayga?

Tapi ia juga tidak kalah tampan nya dengan Rayga sih, "heh monyet, gausah sok imut lo." Hardik nya.

Rayga ingin mencakar wajah Reno ini rasanya tapi ia menahan diri supaya tidak berurusan dengan Bu Ratna- Guru BK. "Raja monyet kok ngatain monyet juga?"

Percakapan singkat mereka harus terhenti karena Pak Guntur- Guru Fisika sudah memasuki kelas.

Reno menengok ke arah Rayga,ia berbisik "sekarang lo selamat dari pak Guntur."

"Makasih perhatiannya." Rayga mengedipkan sebelah matanya membuat Reno menggelidik ngeri.

🌷🌷🌷

Bel istirahat yang ditunggu-tunggu, Elea, Citra, dan Erica segera menuju kantin.

Ini dia alasan kenapa Elea sangat malas untuk berada di kantin, ramai. Bukannya ia tidak suka keramaian tetapi kerena keramaian makannya jadi tidak fokus.

"Le, kayak nya si Rayga deketin lo mulu?" Erica membuka percakapan.

"Heem." Tak kalah dengan Citra.

Elea hanya diam, sibuk mengunyah bakso-nya. sahabat nya itu sudah tau kebiasaan  Elea kalau sedang makan gadis itu tidak akan menjawab pertanyaan dari mereka ber-dua.

Selesai mengunyah baksonya Elea membuka suara, "gak tau."

Erica mendengus, "lo yakin ga merasa Le?"

Elea mengangguk.

"Tapi kalian cocok kok." Perkataan Citra sukses membuat Elea tersedak kuah bakso.

Dan bakso yang dimakan Elea itu sangat pedas, kebayang bukan perih nya seperti apa.

Citra tertawa sambil memberi minum pada Elea dan langsung habis oleh gadis itu.

"Tuh kan sampe kesedek gitu." Goda citra sambil menaik turunkan alisnya.

"CICIT!!." Amuk Elea dengan wajah merahnya yang membuat siapapun pasti tertawa jika melihat nya.

Janganlupa vote + komen ya makasih🌷

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LavenderWhere stories live. Discover now