Bayu angin menampar liang roma,
Bisikan sayu menusuk ke ruang jantung,
Ada rindu yang berbisik pada jiwa,
Jiwa yang merindukan kamuBagaimana harusku buang rindu itu?
Bagaimana harus aku hapuskan kamu di jiwa ini,
Tatkala biasan kamu ada pada segenap ruang,
Wahai hati, ketahuilah diri ini penat dengan bisikan rinduTatkala mata ini memandang lautan biru,
Ada bayangan kamu sedang berdiri tegak di tepi wakaf,
Tapi, aku tahu itu bukan kamu kerna hati ini berimaginasiKerana bisikan rindu itu aku terseksa,
Jiwa ini tak mampu menerima nafas baru,
Kerna hati ini hanya untuk kamu wahai sayangku

YOU ARE READING
AKSARA PUJANGGA
PoetryBait-bait kata diciptakan melalui sang hati yang berbicara melalui akal. Sang pujangga melakarkan emosinya melalui aksara demi aksara maka terciptalah bait-bait aksara yang saling berbicara.