Tatkala mata ini bertemu dengan bintang,
Aku melihat biasan kamu ada pada bulan,
Hati ini bertanyakan pada angin,
Ya, bertanya pada angin kenapa hati ini masih merindu kamu?Entah sudah berapa purnama aku ditemani pekat malam,
Menunggu kepulanganmu bersama janji yang kamu tabur,
Tapi, bayangmu masih tak juga kelihatan,
Ke mana kamu menghilang?Bodoh...
Kebodohan aku bila aku menunggu kepulangan kamu!
Kejam...
Kejam bila hati yang sudah rapuh ini kamu bunuh!Aku sedar mimpi kita sudah jadi mimpi yang tak sempurna,
Tapi kerana kerinduan itu aku masih menjadi seorang penunggu!

YOU ARE READING
AKSARA PUJANGGA
PoetryBait-bait kata diciptakan melalui sang hati yang berbicara melalui akal. Sang pujangga melakarkan emosinya melalui aksara demi aksara maka terciptalah bait-bait aksara yang saling berbicara.