2

4 0 0
                                    

Pagi ini ku kendarai motorku dengan kecepatan rata-rata karena aku tidak ingin telat datang ke kantor. Jalanan masih lenggang karena memang aku berangkat dari rumah pagi sekali.

30 menit
Akhirnya aku sampai juga, setelah menyapa pak satpam yang berada di depan gerbang aku langsung menuju parkiran dan memarkir motorku. Kulihat sudah mulai banyak karyawan lain yang berdatangan. " Pagi mbak diantar suaminya ya mbak" tanyaku pada salah satu temanku satu divisi. "Bukan mbak tapi dia pacarku sebentar lagi jadi calon imamku" kata perempuan berjilbab itu. Hatiku seketika mencelos ah rasanya aku iri padanya , aku saja sudah lama menjomblo eh single sih karena itu pilihanku saat ini. Kamipun masuk keruangan kerja kami, ruangan kerjaku ini desainnya masih bernuansa belanda dengan pintu  dan jendela yang menjulang tinggi serta bangunannya yang kokoh karena memang dibangun pada masa belanda menjajah di indonesia. Hanya saja sudah ada yang di renovasi agar lebih terlihat fresh dan tidak menyeramkan.
Akupun masuk keruanganku dan didalam ruangan ini ada tiga temanku lainnya satu perempuan dan dua lelaki, mereka semua sudah berkeluarga kecuali aku ini .
Aku disini ditempatkan di divisi tanaman tapi bagian litbang alias penelitian dan pengembangan, kata mbak titik di litbang ini pekerjaan yang benar-benar menuntut ketelitian. " Mai , karena kamu karyawan baru dan kepala litbang kita sedang ke direksi kamu bantu pekerjaanku saja ya" kata mbak tutik padaku. " Boleh mbak tapi nanti mbak ajari saya ya soalnya saya belum paham betul tentang pekerjaan ini ya walaupun saya lulusan pertanian tapi ini beda sekali dengan mata kuliah saya mbak" kataku sambil tersenyum pada mbak tutik. Mbak tutik ini tidak pelit ilmu beliau mengajariku dengan semangat , alhamdulilah aku bersyukur mempunyai teman seperti beliau. Akupun mulai mempelajari satu persatu pekerjaan yang ada di bagian litbang ini .

segini dulu ya 😁😁😁😁sibuk di dunia nyata

peluk cium
Deeasha

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang