Part 28 - B

868 26 5
                                    

Seorang gadis berdiri di depan sebuah taksi dengan raut bingung, Hyunhee dia meninggalkan hotel tanpa membawa apapun setelah pembicaraannya dengan Sehun. Kini dia sedang berada di depan gedung sebuah perusahaan, namun dia masih tertahan diluar lantaran belum membayar ongkos taksi. Andai saja supir taksi itu dapat bekerjasama dan percaya padanya, nyatanya tidak, meskipun Hyunhee sudah mengucapkan sumpah berulang kali. Sang supir tak membiarkannya pergi untuk meminjam uang pada seseorang yang dikenalnya yang nantinya akan dia gunakan untuk membayar ongkos taksi.

"Ahjussi, apa boleh kupinjam teleponmu? Aku akan hubungi seseorang untuk datang dan membayarkan ongkosnya," negosiasinya, namun sang supir masih terlihat enggan. "Akan kubayarkan juga pulsanya," tambahnya.

Akhirnya sang supir mengijinkannya memakai ponsel, Hyunhee tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan dia segera menekan beberapa digit nomor.

"Eoh ... Oppa, syukurlah kau angkat. Igeo ...," ucapnya terdengar ragu. "Aku ada di depan kantormu sekarang, keunde ... bisakah kau datang," ucapnya tanpa menjelaskan alasannya. Setelahnya dia mengembalikan ponsel milik sang supir. "Kamsahamnida Ahjussi." Hyunhee mengembalikan ponsel tersebut pada pemiliknya dan sang Supir menerimanya dengan tampang tak senang.

Selang beberapa waktu, seorang pria dengan setelan jas keluar dari pintu kaca otomatis sebuah gedung perusahaan. Dia berlari dengan tak sabar untuk menghampiri gadis yang berdiri kikuk di samping sebuah taksi.

"Hyunhee –ya!" panggilnya dan berakhir memeluk gadis itu. "Syukurlah kau kembali," ucapnya tulus di sela-sela pelukan mereka. "Aku sudah khawatir, jika pria itu akan membawamu pergi jauh dariku," lanjutnya penuh emosi bercampur rasa khawatir.

"Itu tidak akan terjadi lagi Oppa, semua sudah kembali seperti semula. Hyunji sudah kembali bersama Sehun. Dan aku ... tentu saja denganmu, Kim Jongin –ku yang kucinta," balas Hyunhee dengan senang.

Pria itu –Kim Jongin– dia melepaskan rengkuhannya pada sang kekasih dan memberikan tatapan penuh tanya. "Ada apa denganmu? Bicaramu aneh, Chagi ya. Tapi aku suka," imbuhnya dan kembali memeluk Hyunhee.

Rasanya, dunia serasa milik mereka berdua telah kembali. Namun kebersamaan mereka harus berakhir lantaran seorang pria paruh baya mendehem keras di sebelah mereka, yang tak lain adalah sang supir taksi.

"Oh ya Oppa, boleh kupinjam beberapa Won untuk membayar taksi dan mengganti pulsa," pinta Hyunhee.

Jongin mengeluarkan beberapa lembar Won yang jumlahnya lebih dari cukup untuk membayar ongkos taksi dan ganti pulsa sang supir. "Maaf membuat Anda menunggu, Ahjussi. Dan terima kasih," ucapnya dan menyerahkan uang tersebut.

Setelah sang supir taksi tersebut pergi, Jongin merangkul dan membawa Hyunhee masuk ke kantornya. "Kau sudah makan, eoh?"

"Belum," jawab Hyunhee sekenanya.

"Baiklah, setelah aku merapikan pekerjaanku, kita makan. Kau mau makan apa?" lanjut Jongin bertanya.

"Tak usah, aku tak terlalu berselera untuk makan."

Raut cemas tak dapat Jongin sembunyikan, lantaran melihat wajah pucat dan tirus dari gadisnya itu. Sebenarnya, bagaimana Oh Sehun mengurus Hyunhee?! Jongin geram sendiri memikirkannya. "Bagaimana kalau Chocolate Cake?" Jongin masih membujuk Hyunhee dengan menawarkan makanan kesukaannya.

Yang ditanya hanya diam saja, tetapi jika dilihat –dia tampak sedang berpikir. Suatu keanehan bagi seseorang yang sangat menggilai segala jenis olahan coklat dan kini tampak berpikir untuk memakannya, Jongin tak tahu harus bagaimana membujuk gadis itu untuk makan.

My Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang