"Lia...." lirih iqbaal.

Iqbaal langsung berjalan tergesa mencari sosok Lia. Ia menghampiri kelas XI Ips 3. Namun nihil, ia tak menemukan sosok Lia sama sekali. Iqbaal pun semakin kesal karena Lia sepertinya bersembunyi dari dirinya. Karena tidak tahu harus mencari kemana, Iqbaal pun memilih menunggu di kelas Lia. Ia duduk di salah satu kursi sambil memikirkan kejadian hari ini. Ia tak bisa membayangkkan bagaimana kejamnya Lia terhadap Tya. Iqbaal tahu bahwa Lia bukanlah orang yang memiliki hati apalagi malu. Sangat berbanding terbalik dengan Tyana, menurutnya Tyana adalah gadis pendiam yang memiliki hati yang tulus. Ia selalu memikirkan perasaan dan pandangan orang lain tanpa memperdulikan bagaimana keadaan dirinya sendiri. ya.. Iqbaal tau itu.

"ehhh... Lo tau nggak sih.. si Tya Itu emang bener udik banget. Di labrak malah diem aja." Ucap Angel kepada teman-temannya saat mereka masuk kelas.

"Ya iyalah, dia kan nggak punya nyali." Sahut Lia dengan angkuhnya.

Deghh..... geng Lia pun terdiam saat melihat Iqbaal yang tengah duduk santai di salah satu bangku kelas mereka. namun hal itu tak di sadari oleh Lia karena ia masih sibuk memainkan ponsel.

"ehhh.. lain kali kita harus kerjain lagi tu anak. Biar mampus sekalian." Ucap Lia yang masih belum sadar akan sosok Iqbaal.

"Li.." Maya pun menyenggol bahu Lia. Lia pun menatap kesal kearah Maya.

"apaan sih May?" Maya pun menunjuk keberadaan Iqbaal yang duduk di bangkunya dengan dagu.

Bruukkk... sangking kagetnya Lia pun tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya sendiri ke lantai. Matanya kini menangkap sosok Iqbaal yang menatapnya datar.

"Iq.... Iqbaal." Lia pun tergagap saat Iqbaal melangkah mendekatinya.

"Ikut Gue !" tanpa banyak bicara Iqbaal langsung menarik Lia membawanya keluar dari kelas.

Dan ternyata tak hanya di luar kelas. Iqbaal menarik Lia untuk mengajak nya ke tempat yang sepi akan seonggok manusia, Dan tempat itu adalah halaman belakang sekolah. Iqbaal menarik Lia dengan kasar dan menghempaskannya begitu kasar.

"awwhhhh." Lia pun sedikit merintih kesakitan.

"Apa yang lo lakuin sama Tya?" Iqbaal pun tak mau membuang waktu lagi.

"Gue? Ngelakuin apa?" Lia pun masih bersikap seolah tak tahu apa-apa.

"Lo gak usah sok bodoh," ucap Iqbaal sakarstik.

"heh... Iqbaal, Iqbaal segitu sayang nya Lo sama Tya." Ucap Lia dengan tawa kemirisannya.

"Lo bener, Gue sayang sama Tya. Sayang banget malah." Ucap Iqbaal dengan senyum sinisnya melirik Lia. Dan Iqbaal dapat melihat dengan jelas Lia menggeram marah mendengar ucapan Iqbaal barusan.

"Lo tu cowok ter-brengsek yang pernah gue kenal." Lia pun meluapkan emosinya.

"Gue? Brengsek?" kini giliran Iqbaal yang ber akting seperti orang bodoh.

"Iya, Lo brengsek. Dengan gampangnya lo mutusinn gue, terus lo jadian dengan Tya. Bahkan Gue nggak tau alasan apa yang membuat lo mutusin Gue?"

"Jadi Lo mau tau alasannya?" tanya Iqbaal menatap lekat Lia.

"alasannya karena gue lebih sayang sama Tya ketimbang Lo." lanjut Iqbaal dengan tanpa perasaan. Lia pun sangat syok dengan ucapan Iqbaal. Matanya mulai memanas. Bagaimanapun sikap dan kelakuannya, ia adalah wanita yang gampang merasakan sakit. dan mendengar ucapan Iqbaal barusan membuat dunia kekuatanya runtuh seketika.

"ohh jadi ini alasan Lo. baru dua hari kita putus, lo langsung jadian sama Tyana. Bahkan Lo nembak dia di depan umum. Dan seluruh dunia tau kalau Lo sama dia pacaran. Tapi Gue? Lo selalu ngelarang Gue buat kasih tau orang-orang kalau kita pacaran. Bahkan untuk temen sekolah Gue sendiri. gue nggak nyangka kenapa Gue bisa mencintai Pria brengsek kayak Lo." ungkap Lia dengan nada perihnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LaraWhere stories live. Discover now