Chapter 24 (don't worry little boys)

Начните с самого начала
                                    

"Sayaang mereka tidak kenapa-kenapa berhenti memasang wajah khawatir yang teramat sangat itu"tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus juga mengenggam tangan jinhwan.

"Hmmm..."hanya sebuah deheman yang hanbin terima.

"Percayalah sayang"masih dengan mengenggam juga mengusap halus tangan putih itu, sedikit memberikan ketenangan dalam diri jinhwan.

Beberapa jam sudah mereka lewati dan akhirnya mereka sudah berada didepan mansion.

Tanpa menunggu sesorang membukakan pintu untuknya jinhwan langsung masuk kedalam mansion.

Hanbin yang melihat jinhwan masuk kedalam mansion langsung ikut dari dalam mobil dan memberi kunci mobil ke sang supir agar mobil nya itu tersimpan rapi ia juga menyuruh beberapa pelayan untuk membawakan barang-barang mereka.

Setelah memberi salam kepada appa kim, eomma kim juga yunhyeong dan chanwoo, hanbin langsung bergegas kekamar sang anak.

Ketika hanbin membuka pintu kamar kedua anaknya ia langsung disuguhkan dengan pemandangan dimana jinhwan tengah memeluk si kembar yang sedang dalam keadaan menangis, mengusap pelan punggung kedua anak mereka.

"Hei ada apa ini? Apa daddy melewatkan sesuatu?"hanbin kini sudah bergabung dengan mereka di carpet bermotif macan itu, mendongakan ke dua wajah anaknya yang sedang tertunduk sambil terus terisak.

Hanbin juga jinhwan merasa sakit dihati mereka ketika melihat wajah si kembar yang sudah memerah ditambah dengan kedua mata mereka yang membengkak.

Dengan tangan yang sedikit bergetar jinhwan mengkup pipi kanan jayson juga pipi kiri jayden dengan kedua tangan nya.

"Hei, sayang-sayang mommy kenapa hmmm?"ujar nya dengan selembut mungkin.

Si kembar masih terus terisak dengan kedua bahu mereka yang bergetar.

"Mari sini...."hanbin membawa kedua anaknya kedalam pangkuan nya, jayden yang duduk di paha kanan hanbin dan jayson yang duduk dipaha kiri hanbin.

Mengusap air mata yang terus mengalir di kedua pipi tembam mereka.

"Sudah..sudah..jagoan tidak boleh menangis seperti ini, ceritakan pada daddy juga mommy kalian kenapa"hanbin sedikit menegaskan intonasi suara nya dan si kembar pun sedikit demi sedikit mulai bisa tenang, isakan mereka sedikit mereda kedua bahu mereka juga perlahan mulai tidak bergetar.

Jinhwan masih duduk dihadapan hanbjn sambil terus melihat kearah kedua anaknya, menghapus jejak-jejak air mata disana juga mengusap bahu-bahu kecil itu.

"Hiks..apa..babby sudah ada di..hiks..sini mommy?"ucap si bungsu jayson sambil menaruh telapak tangan nya yang kecil keperut sang mommy.

"Babby..?"jinhwan sedikit bingun akan arah pembicaraan jayson.

"Mommy daddy apa jika babby hadir kita..kita akan dibuang?"hanbin juga jinhwan tekejut mendengar perkataan anak sulung nya, bagaimana bisa jayden berbicara seperti itu.

Jayden menatap ragu kearah sang mommy yang ada dihadapan mereka juga kearah sang daddy yang sedang memangku mereka, jayden sudah benar-benar berhenti dengan tangisan juga isakan nya dibandingkan dengan jayson yang mudah tersakiti juga sedikit lebih manja jayden lebih cenderung dengan anak yang kuat juga lebih dewasa sedikit.

"Dibuang? Astagaaa jlkenapa bicara seperti itu sayang"jinhwan memasang rayt wajah sedih dan juga kecewanya atas perkataan jayden.

"Please jayson ingin tetap disini saja mommy daddy"jayson memeluk tubuh hanbin dengan sangat erat.

Hanbin menghela nafas nya dengan kasar lalu ia menangkup wajah jayson dan jayden agar mendongak menatap nya.

"Tidak ada yang akan dibuang, tidak ada yang akan ke panti asuhan, daddy and mommy sayang dengan kalian, kenapa berbicara seperti itu?"hanbin menatap kearah bola mata jagoan nya.

Daddy and BabbyМесто, где живут истории. Откройте их для себя