Zing

57K 438 4
                                    

Bogor, 2009

Pagi hari Arinda diselimuti oleh rasa dingin pasca hujan fajar tadi...Hingga pukul menunjukan 08:00 Wib dan ia masih meringkuk dan betah berada dibalik selimut zack nighmare kesayangannya...Sampai akhirnya pintu diketuk dari arah luar kamarnya...Tok..tok..tok...tok...

Seketika Arinda menggeliat dan menyingkabkan selimut hingga wajah imut khas bangun tidurnya terlihat jelas...Tapi ada sesuatu yang berbeda pagi ini...yaaah...pipi Arinda mendadak merona merah semerah cabai-cabai yang dijual mbok-mbok dipasar tradisonal...^^

Suara ketukan dibalik pintu masih terdengar oleh indera Arinda...dan semakin lama semakin nyaring hingga memekakan telinganya...Dengan langkah gontai ia berjalan mendekati pintu kamarnya...ketika daun pintu terbuka tiba-tiba ada seseorang yang menubruknya hingga Arinda sesak dibuatnya...

"Good morning my sweety..." tanpa dosa Atta dengan setelan casual khasnya sudah bertandang dan berbuat gaduh di rumah Arinda...

"Aaaakh...Atta pagi-pagi udah berisik, gangguin orang lagi tidur tau nggak???" dengan muka bantalnya Arinda bersungut-sungut dan ingin sekali melempar tubuh Atta lewat balkon karena sudah mengganggu tidur nyenyaknya lebih tepatnya mimpi indahnya...

"Unch...bayi besarku jangan ngomel-ngomel dong...ayo baby...wake up...aku mau ajak kamu kesuatu tempat sayang..." dengan suara manja yang dibuat-buat, Atta gemas dan dengan santainya mengsquish pipi merah Arinda...

"Bodo ah, gue lagi mager..." Dan Arindapun kembali masuk kedalam selimutnya...

"Jangan gitu dong beb...mau sampe kapan kamu mager-mageran...muka secantik kamu sayang banget kalo sampe lumutan dibawah selimut..." Attapun cekikikan dan hampir mendekati ngakak auto hard tapi masih dengan segala usaha dan upayanya membangunkan Arinda kembali dan membawa gadis cantik itu untuk pergi kesuatu tempat yang diklaimnya sebagai surga dunianya...dan tiba-tiba...

"Ta...masa tadi gue mimpiin Ibra...mimpi dikisse lagi...Aaah..." ya...benar saja ternyata mimpi itu yang membuat pipi Arinda merona sekali pagi ini...seketika terbingkai senyum merekah di wajah bantal Arinda tetapi kali ini lebih mirip matahari di serialnya teletubbies...

"Cie...kayanya lo jatuh cinta sama sang ketua OSIS kita deh...gimana kalo kita ajak Ibra juga ke puncak? Nanti biar kita double date Ri..." Akhirnya Atta makin gencar dan bersemangat membujuk Arinda...

"Ah...gila lo Ta...gue gak sekenal itu kali sama dia..." Semangat Atta akhirnya menular kepada Arinda dan saat ini Arinda sudah keluar dari tempat bermager rianya dan mulai bertengger dibalkon kamarnya...

"Yaelah gampang Ri...nanti gue minta kontaknya sama ade gue...Raka kan temen satu kelasnya Ibra Ri...Santai...biar semuanya Atta yang urus..." ya...semua yang dianggap sulit oleh Arinda selalu dianggap enteng oleh seorang Atta yang memang isi kepalanya sudah didesign sedemikian rupa untuk menciptakan kesenangan demi kesenangan...

Cuma butuh waktu 30 menit untuk Arinda merias dirinya...tidak butuh waktu lama karena berdandan dengan sederhana saja sudah membuanya terlihat cantik...dan akhirnya Arindapun pamit kepada mamahnya yang kebetulan sedang stay dirumah...

"Mah...Ari pergi dulu ya sama Atta...mamah gapapa kan ditinggal sama Pak Ujang?" Ya..Pak Ujang adalah orang kepercayaan keluarga Arinda dari sebelum Arinda lahir...Pak Ujang sudah mengabdikan dirinya di rumah keluarga Mamah Arinda dari semasa lajang sampai mempunyai 4 orang anak...keluarga Pak Ujang tinggal tidak jauh dari perumahan Arinda...bahkan istrinya suka membantu pekerjaan rumah tangga disana. Dan mereka sudah dianggap sebagai keluarga sendiri oleh keluarga Arinda...

Arinda hanya tinggal dengan Mamahnya yang seorang Dokter di Rumah Sakit Swasta dan jarang sekali berada di rumah...Papahnya hanya pulang satu bulan sekali dari jepang. Dan Kaka sulungnyapun melanjutkan kuliah dijepang sambil membantu bisnis papahnya disana...Waktu Arinda hanya dihabiskan bersama teman-teman sekolahnya dan sosok Pak Ujang tadi...

"Iya sayang, hati-hati ya...Jangan pulang terlalu malam, kalo ada apa-apa dijalan kabarin pak ujang ya..." sejenak Arinda mendapat wejangan dari sang Mamah..dan lagi-lagi Pak Ujang selalu menjadi yang paling diandalkan oleh Mamahnya...

Mobil honda jazz putih milik Atta sudah keluar dari portal perumahan Arinda...Untuk saat ini Atta hendak menjemput Ricky kekasihnya dan tak lupa Ia menelepon Raka untuk meminta kontak Ibra yang pagi tadi sempat mampir di mimpi seorang Arinda Costa...
.
.
.
.
.
.
.
Hello My Silent Reader...(hihihi...) Disini Author hanya ingin mencoba memantaskan diri menjadi penghuni WP...dan untuk pemula kaya aku jujur semenjak aku publish cerita ini aku langsung exited pas liat viewernya meskipun gak sebanyak Author senior...Aku kira cerita ini ga bakal ada yang baca ( hahah...) but tetap enjoy ya sama ceritanya...Aku gak akan menegur atau memaksa kalian untuk menekan bintang dan komen kaya sebagian Author lain...Aku menulis karna ingin mengasah kemampuan saja...tidak ada niat untuk memaksa reader dan mencak2 "kalo ga vote ga bakal gue lanjut" NOOOO...aku ga akan seperti itu...(hahaha...)

The VoyageWhere stories live. Discover now