-ˏˋ O1 - kala batavia menua ˊˎ-

7.2K 442 96
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Tilangan!" gema suara penghuni Batavia langsung disusul panik rupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Tilangan!" gema suara penghuni Batavia langsung disusul panik rupa. Para pengendara yang belum genap usia lekas membelokkan kendaraannya.

      Satresna menyibak kaca pelindung kepala selepas sang netra menjala raga pemudi yang berseragam sama. Dengan tergesa-gesa, pemuda itu lekas menghambat jalannya.

      "Di depan ada tilangan. Belok cepetan!" tuturnya sembari menyawangi para wira jalan raya milik Batavia yang kian mendekat ke arahnya.

      Pemudi itu memang berhenti, tetapi bukannya lekas menuruti sang intruksi, Nan justru menyusutkan dahi. Masih menafsiri. Kesadaran milik Nan pulang kala Satresna tanpa sadar melabuhkan hasta di ambang rupa.

      "Ikutin gue, cepetan."

      Arahan yang disusul tindakan itu dilakukan. Meski, Nan belum paham benar perihal apa yang telah terjadi barusan. Tetapi, rupa pemuda itu tampak meyakinkan.

      "Eh kamu ngapain ngajak aku pulang lewat sini? Aku nggak pernah pulang lewat sini. Memangnya bisa?" tanyanya dengan sedikit rosa. Pemuda itu memberhentikan kendaraan kala mereka singgah di jalanan sepan yang kian membuat Nan terheran.

GUGUR SELINDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang