26. Tidak Masuk

53.2K 2.1K 9
                                    

Budidayakan vote dan komen!!

Happy Reading...

•••

Hari ini Shalsa izin tidak sekolah, karena katanya dirinya tidak enak badan. Sebab, kemarin malam, Shalsa pergi ke supermarket dan saat pulang hujan. Dan jadilah, sekarang Shalsa terbaring lemah.

"Sarapan ya, Sa?" kata Rima sambil mengecek suhu badan Shalsa. Shalsa menggelengkan kepalanya lemah.

"Sarapan dulu ya?? Abis itu, minum obat. Biar cepet sembuh!" paksa Rima bersikukuh.

"Pahit, Ma," rengek Shalsa dengan nada lemahnya.

"Sedikit aja ya? Mama buatin bubur ya?"

Akhirnya Shalsa mengangguk. Lagipun sebenarnya Shalsa sangat lapar. Tapi apa boleh buat jika lidahnya tidak bisa merasakan apapun selain rasa pahit?

"Yaudah Mama bikinin dulu," lalu segeranya Rima beranjak. Tetapi belum satu langkah Shalsa menahan lengannya.

"Kenapa, Sa?" tanyanya bingung.

"Mama udah kasih tau Wali Kelasnya Shalsa kan? Kalo Shalsa izin sakit?" tanya Shalsa parau.

"Udah, sama Mama juga udah bikinin kamu surat izin sakit. Kakak kamu yang bakal ke sekolah kamu sekalian berangkat kuliah." jelas Rima lembut. Lalu Shalsa melepaskan cekalan tangannya dan membiarkan Rima pergi membuatkan bubur.

•••

Kringg... Kringg...

Bel istirahat berdering di sekuluh penjuru sekolah. Membuat kegiatan belajar mengajar harus terhenti dan dilanjutkan saat masuk nanti.

Kini, Tania dan Bella duduk berdua. Sebab, Shalsa tidak hadir dikarnakan sakit. Tania yang tidak mau duduk sendiri meminta Bella agar menemaminya. Dan membuarkan Intan-Teman sebangku Bella, duduk sendirian.

Masih diam di dalam kelas dan takberniat untuk pergi ke kantin. Tania dan Bella hanya melakukan aktifitas mereka masing-masing.

"Gak ada Shalsa kok sepi ya?" kata Bella menyudahi acara main ponselnya lalu meletakkannya di atas meja.

"Hemm," balas Tania sambil menggidikkan bahu acuh. Masih fokus pada ponselnya sendiri.

"Kita jenguk? Mau gak, Tan?" ajak Bella.

Tania mendongak untuk menatap Bella. "Sekarang?" tanyanya.

"Iyalahh, masa iya minggu depan." balas Bella sedikir kesal.

"Yaelahh, nyeloww napa??"

"Lagiannn," seru Bella kesal.

"Gimana? Mau gak sekarang?" tanya Bella lagi kembali ke topik awal.

"Gue gak bisa hari ini, gue mau jemput Papi di bandara." kata Tania yang sudah tak memegang ponsel dan menaruh ponselnya di meja seperti Bella.

"Yahhh," Bella memajukkan bibirnya beberapa senti.

"Nanti aja senin kalo dia masih belum masuk. Gimana?" saran Tania. Bella nampak berfikir.

"Emmmm, boleh deh." final Bella akhirnya menuruti.

•••

SHALFA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang