Part 01 - Mi

54.9K 556 15
                                    

Namanya Mi.

Nama panjangnya Ilmi. Dia adalah seorang anak laki-laki yang sekarang duduk di kelas 1 SMA.

Tak ada yang istimewa tentang dirinya. Dia terlahir dari keluarga sederhana di sebuah desa nun jauh di pelosok pegunungan sana.

Bapaknya seorang petani dan Ibunya adalah seorang Ibu rumah tangga biasa.

Mi punya seorang adik perempuan yang bernama Nur. Dia lebih muda tiga tahun dibandingkan Mi dan sekarang duduk di kelas 1 SMP.

Kehidupan Mi dan keluarganya berjalan baik-baik saja dan bahagia meskipun sederhana.

Mi tumbuh menjadi remaja yang baik dan rajin. Dia suka membantu orang tuanya dan menjadi kakak yang baik bagi adik perempuannya.

Bapak Mi seorang anak tunggal, sedangkan Ibu Mi mempunyai satu saudara kandung yang lebih muda.

Tak seperti Kakaknya, Paman Mi memilih merantau dan mengadu nasib di kota. Mungkin karena kerja kerasnya, Paman Mi sukses menjadi 'orang' di kota.

Mi tak pernah merasa iri dengan semua itu. Dia tumbuh sederhana karena didikan Bapaknya dan sama sekali tak mengeluh dengan cara hidup mereka sekarang.

Hingga akhirnya takdir hidup mengubah nasib Mi dan keluarganya.

Bapak Mi terkena penyakit yang tidak diketahui secara tiba-tiba.

Ibu Mi tentu saja berikhtiar untuk kesembuhan suaminya dan tulang punggung keluarganya.

Usaha demi usaha mereka coba, tapi hasil tak kunjung datang di depan mata.

Sawah pun mulai dijual sedikit demi sedikit untuk menutupi biaya pengobatan sang Kepala Keluarga.

Hingga akhirnya, Bapak dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Mi tentu saja kecewa dan sedih.

Dia tak pernah berharap banyak dan bahagia dengan kehidupan sederhana yang mereka jalani. Namun apakah itu terlalu berlebihan untuk dia nikmati?

Sejak itu, kondisi keluarga Mi mulai terpuruk. Hilangnya sang kepala keluarga yang menjadi tumpuan ekonomi dan sawah mereka yang menjadi ladang penghidupan menjadi penyebab terbesar keterpurukan ekonomi keluarga mereka.

Sedikit demi sedikit, Ibu Mi harus berhutang demi menghidupi keluarganya. Sawah peninggalan yang tinggal tak seberapa juga diserahkan ke orang lain untuk dikelola karena tak ada lagi yang bisa mengolahnya.

Kehidupan sederhana Mi berubah menjadi serba kekurangan. Hingga akhirnya Mi memutuskan untuk keluar dari sekolah dan membantu meringankan beban Ibunya. Karena Mi merasa kalau dialah laki-laki satunya dalam keluarga dan dialah yang harus menjadi tumpuan keluarga pengganti Bapaknya.

Di saat keluarga Mi sedang berada dalam titik terendah mereka, datanglah penyelamat yang tak disangka-sangka.

Paman Mi, adek laki-laki Ibu Mi, Om Mustakim, yang sering dipanggil Om Tatak, datang mengulurkan tangannya.

Betapa senangnya hati Ibu dan Mi waktu itu.

Om Tatak bersedia melunasi semua hutang Kakak kandungnya dan bahkan berjanji akan membantu ekonomi keluarga Mi sampai Mi dewasa dan bisa menghidupi mereka.

Bahkan Om Tatak menawarkan kepada Mi untuk ikut bersamanya dan sekolah di kota, karena peluang untuk mengubah nasib jauh lebih besar di kota daripada di tempat ini.

Mi meminta petunjuk Ibundanya dan ketika dia mendapatkan restu dari beliau, Mi akhirnya memutuskan untuk mengikuti Pamannya ke kota. Mencoba mengubah nasibnya demi Ibu dan Adiknya tercinta.

Mi tidak tahu dan tak akan pernah menyangka kalau keputusannya saat ini akan membawanya kepada kehidupan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Life of Mi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang