4. Peduli?

79.9K 3.6K 95
                                    

Sebelum baca, jangan lupa kasih tekan bintang dulu!!

Happy Reading

•••

Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu.

Shalsa, Tania, dan Bella yang baru saja keluar dari toilet, melihat sekumpulan anak laki-laki di depan kelas mereka.

"Kok di depan kelas kita rame, sih?" tanya Bella.

"Nagih uang mingguan kali." balas Tania.

"Ehh, tapi itu ada kak David sama kak Alfa. Mau ngapain mereka?"  tanya Bella lagi.

"Ya mana gue tau, Bellaaa!" geram Tania.

"Itu bukannya anak-anak basket, ya?" tanya Shalsa kini ikut bertanya ketika matanya sudah melihat segerombolan cowok didepan kelas mereka.

"Udah, yukk! Mending langsung samperin aja." ajak Bella antusias, mengajak pergi Shalsa dan Tania tak lupa menarik lengan kedua sahabatnya.

Disisi lain, "Yakin disini kelasnya, bang Dav?" tanya Ian ragu sambil celingak-celinguk kedalam seperti mencari seseorang.

"Yakin lahh, orang gue udah chat dia." balas David ikut celingukan mencari orang yang dimaksud.

"Ya udah cepet panggil! Lama tau nggak?!" titah Bagas malas berlama-lama.

"Permisi! Orang cantik mau lewat." seru Bella lalu menyingkirkan sekumpulan cowok-cowok yang berada tepat di depan pintu kelasnya.

"Ehhh, bentar." tahan Alfa segera.

Dag dug dag dug..

Duhh serius kak Alfa tahan gue? Batin Bella sumringah.

"Ehh, iya?? Kenapa, kak?" tanya Bella setelah sadar. Tak lupa dengan suara yang membuat si pendengar ingin muntah.

Nih cewek bikin jijik aja. batin Alfa berkomentar saat mendengar sahutan Bella. Lalu kembali melanjutkan. "Ini bener kelas X Ipa 4?"

"Iya, bener. Kenapa emangnya?"

"Boleh tolong panggilin Kanya?" pinta David

"Kanya Lesya? Boleh. Bentar ya, kak." akhirnya Bella masuk tanpa kedua sahabatnya. Mungkin dia sudah lupa karena ada Alfa.

"Tuh cewek kayaknya kecantol sama lo, Al." bisik Fary pada Alfa yang tengah memainkan ponselnya.

"Najis!"

Tak lama setelah itu, keluarlah orang yang sedari tadi ditunggu segerombolan cowok famous tersebut.

"Kenapa, bang?" tanya Kanya pada David.

"Ekhem,,,, maaf, kita berdua ke dalem dulu!" Izin Shalsa karena mungkin dirinya tidak ada urusan apapun.


"Lo anak cheers?" tanya David pada Kanya setelah Shalsa dan temannya pergi masuk.

"Iya. Kenapa?"

"Lo bisa bantu kita, nggak?" tanya Bagas.

SHALFA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang